Rabu, 11 Juli 2012

LOVE THAT CAN'T BE ERASED [FF]

    Kalau aku bisa mengulang,
    Aku ingin mengulang hari itu, hari dimana aku mengenalmu,
    Dan mulai mencintaimu
    Saranghae...


    ***
    Kyuhyun P.O.V
    “Bagaimana bisa ini terjadi??? Arrrghh, Jong Hyun kerjanya hanya merepotkan saja.”Geramku sambil mengacak- acak rambutku yang pirang ini. Perkenalkan namaku Kyuhyun, Cho Kyuhyun lebih tepatnya. Aku sedang kesal saat ini, sangat sangat kesal. Jong Hyun yang sudah aku percayakan untuk menjaga toko rotiku beberapa hari ini berulah. Bayangkan saja ia menghajar pelanggan toko rotiku hanya karena pelanggan tersebut menuntut ganti rugi karena ia mengalami sakit perut ketika selesai makan roti di toko rotiku dan terpaksa, aku harus membayar ganti rugi dan biaya pengobatannya. Hffft.. mengesalkan!
    Aku berjalan dengan kekesalan yang sudah menumpuk di kepalaku saat ini, Setiap orang yang ku temui di jalan menatapku heran. Tiba- tiba ketika aku hendak melewati sebuah gudang tua, aku mendengar suara rintihan seseorang yang sepertinya berasal dari gudang tua itu. Aku segera memberhentikan langkahku dan dengan perlahan melangkah menuju gudang itu.
    Rupanya suara seorang yeoja, dengan cepat aku segera membuka pintu gudang tersebut dan mendapati yeoja itu sedang merintih kesakitan karena kakinya berdarah! Aku cukup merinding melihatnya, dengan segera aku menggendongnya dan membawanya ke rumahku.
    ***
    Sesampainya di rumah, aku langsung membawanya ke salah satu kamar di rumahku itu lalu membaringkannya di tempat tidur, selama di perjalanan terus merintih kesakitan dan itu sangat membuatku khawatir. Aku segera mengambil kotak obat- obatan dan membersihkan lukanya lalu membakutnya dengan perban.
    “Gomawo...” Ucap yeoja malang itu.
    “Ne,” jawabku singkat, aku masih berkonsentrasi membalut kakinya dengan perban.
    “Siapa namamu?” Tanya yeoja itu, sambil sesekali merintih menahan sakit di kakinya.
    “Kyuhyun, Cho Kyuhyun.”
    “Aku, Seo Joo Hyun, panggil saja Seo hyun” aku mengangkat kepalaku  untuk menatap matanya, matanya yang bening membuatku seperti jatuh ke dalamnya.
    “Bagaimana bisa kau terluka seperti ini??” Tanyaku setelah aku selesai membalut lukanya.
    Seo Hyun masih terdiam, ia menggigit bibirnya. Sepertinya ia bingung ingin menjawab apa.
    “A.. aku terjatuh dan kakiku jadi seperti ini,” Dia kelihatan gugup ketika menjawab pertanyaanku.
    “Aissh, tidak mungkin karena jatuh! Lukamu ini seperti luka penganiayaan,”
    “A.. Aniyo, ini murni karena aku terjatuh. Ya sudah kalau kau tidak percaya,”
    Aku kembali menatap Seo Hyun, mencoba menelitinya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Seo hyun tiba- tiba menatapku, dan aku langsung salah tingkah.
    “Kyuhyun- ah bisakah kau ambilkan air putih untukku? Aku haus sekali..” Ujar Seo hyun aku mengangguk lalu beranjak ke dapur hendak mengambilkan air putih untuknya. Beberapa menit kemudian aku kembali dan melihat Seo hyun sedang berjalan tertatih ke jendela.
    Aku mengikutinya dari belakang dan menuntunnya dengan tangan kiriku, karena tangan satunya lagi sedang memegang gelas. Seo hyun menoleh ke belakang dan tersenyum. Aiggoo, senyumnya manis sekali! Dan tiba- tiba aku merasakan jantungku berdegup tak karuan. Aku segera menyodorkan gelas yang berada ditanganku kepadanya.
    “Gomawo,” ucapnya lagi. Aku hanya tersenyum.
    Tiba- tiba ponselku berdering ada panggilan dari Jong Hyun dan nampaknya aku harus pergi lagi.
    “Seo hyun, aku harus pergi, ada sedikit masalah di toko rotiku,” Ujarku lalu mengambil jaket yang aku letakan di atas meja. “Jaga dirimu baik- baik, aku pulang sekitar jam 5 nanti.” Ujarku. Seo hyun hanya mengangguk, dan aku pun pergi.
    ***
     Jam menunjukkan pukul 6 ketika aku sampai di rumah, aku langsung menuju kamar ingin menemui Seo hyun, tapi ia sama sekali tidak menemukan Seo hyun.
    “Seo hyun- ah! Seo hyun- ah!” Aku berteriak sambil mengitari seisi rumahku. Aku mencarinya di taman belakang, tidak ada. Di ruang keluarga pun tidak ada, di kamar mandi? Aku tidak mendengar suara gemericik air sedikit pun. Atau jangan- jangan ia sudah pulang?
    Tiba- tiba aku mendengar suara wajan dan sendok goreng di dapur. Ya, aku belum melihat ke dapur. Aku pun melangkah ke dapur dan memang benar Seo hyun di dapur, ia sedang memasak makan malam sepertinya.
    “Ada yang bisa aku bantu?”
    “Oppa, kau sudah pulang?? Aaa, tidak ini sudah hampir selesai duduklah di ruang makan. Aku segera datang,” Tanpa menunggu perkataannya lagi, aku segera pergi menuju ruang makan. Dan benar saja 5 menit kemudian Seo hyun datang dengan semangkuk sup kimchi ia berjalan masih dengan langkah yang diseret.
    “Seharusnya kau tidak perlu repot- repot seperti ini,” ujarku dengan nada khawatir, Seo hyun lagi- lagi hanya tersenyum.
    “Tidak apa, aku merasa tidak enak nantinya kalau aku tidak mengerjakan sesuatu di rumah ini,” balasnya. Kami pun kemudian makan malam sambil bercerita. Seo hyun ternyata ada putri seorang pengusaha pabrik kertas, ibunya seorang seniman yang kini sedang berada di Jepang.
    “Kau putri tunggal???” Tanyaku kepada Seo hyun.
    “Anni... Aku punya seorang eonni tapi dia sedang berada di Amerika sekarang.” Jawabnya. Aku hanya mengangguk mengerti.
    “Seo hyun, aku tadi membeli beberapa pakaian untukmu, nanti ambil saja di kamarku,” ucapku. Seo hyun memiringkan kepalanya dan menatapku dengan pandangan yang sulit ku artikan.
    “Oppa, kau baik sekali... Aku tidak tahu bagaimana harus membalasnya.” Ujarnya dengan serius. Aku hanya tertawa mendengar pernyataannya.
    “Gwechanayo, sudah.. habiskan makananmu,” ujarku dan kami pun kembali makan.
    ***
    “Oppa, hari ini kau ke toko???” Tanya Seo hyun ketika melihatku yang tengah bersiap- siap.
    “Tentu, kalau tidak Jong hyun pasti akan membuat masalah lagi,” jawabku. Seo hyun hanya tertawa.
    “Oppa, boleh aku ikut???” Tanya Seo hyun lagi.
    “Mwo??? Ikut??? Tapi, kakimu....” perkataanku langsung dipotong oleh Seo hyun.
    “Tidak masalah oppa, ayolah izinkan aku ikut ke toko, siapa tahu aku bisa membantu disana.” Ujar Seo hyun sambil menggoyang- goyangkan lenganku.
    “Aisssh, baiklah kalau begitu, cepat ganti bajumu,” Jawabku pada akhirnya. Jujur aku tidak tahan melihat wajahnya yang begitu memelas tadi. Setelah aku menunggu agak lama, akhirnya ia muncul juga dan kami pun berangkat  ke toko.
    ***
    “Annyeong Haseo, nama saya Seo hyun, salam kenal..” Sapa Seo hyun ketika berhadapan dengan jong hyun, Yesung dan Lee teuk –sahabat- sahabat Kyuhyun-
    “Ne, saya Lee teuk..”
    “Jong hyun,”
    “Yesung,”
    Mereka pun memperkenalkan dirinya masing- masing, lalu setelahnya kembali ke pekerjaan masing- masing.
    “Mereka ramah, apa mereka semua sahabatmu???” Tanya Seo hyun.
    “Ne, lebih tepatnya mereka saudara- saudaraku.” Jawabku lalu kemudian mengajak dia ke ruanganku. Sesampainya di ruanganku, ia pun duduk di sofa da vinci yang ada di ruanganku itu.
    “Oppa.. Aku suka ruanganmu sangat menarik, pasti nilai artistiknya tinggi.” Ujar Seo hyun, pandangannya menyapu seluruh isi ruanganku ini.
    “Gomawo, aku sangat suka jika ada yang memuji ruanganku.” Jawabku sambil memamerkan deretan gigi putihku.
    “Oppa, tunjukkan padaku tempat pembuatan rotinya, aku ingin belajar membuat roti,” Ujar Seo hyun. Aku pun tersenyum lalu mengajaknya ke tempat pembuatan roti yang terletak dibawah toko rotiku.
    “Itu Yesung! Apakah dia pembuat roti disini???” Tanya Seo hyun kepadaku.
    “Ya, sudah hampir 3 tahun kami bekerja sama, roti buatannya enak. Kalau ingin belajar membuat roti silahkan belajar padanya.” Ujarku, Seo hyun segera menemui Yesung dan kelihatannya Yesung bersedia mengajari Seo hyun sedikit cara membuat roti.
    Aku tersenyum melihat wajahnya yang tampak gembira sekali ketika membuat roti. Tiba- tiba aku ingin sekali lebih dekat dengannya, mengenalnya lebih dalam, dan melindunginya. Tiba- tiba Seohyun membangunkanku dari angan- anganku tentang dirinya.
    “Oppa, aku sudah bisa membuat roti!!! Ini semua karena ajaran dari Yesung!!!” Ujar Seo hyun dengan semangat, aku segera berjalan menuju mereka.
    “Anni, itu semua karena ketekunanmu, baru kali ini aku melihat ada gadis sepertimu yang mau repot- repot belajar membuat roti. Zaman sekarang pekerjaan gadis- gadis hanya memandangi poster idola mereka” Ujar Yesung sambil membersihkan tangannya dengan kain lap yang selalu ada di celemeknya.
    Seo hyun hanya tertawa, ia memandangi roti- roti buatannya, lalu kemudian memasukkannya ke dalam panggangan.
    “Baiklah Seo hyun, aku akan memberitahumu jika rotinya sudah matang,” Ujar Yesung. Seo hyun pun membungkuk pada Yesung sebagai tanda hormat, Yesung pun begitu.
    ***
    “Oppa, gomawo. Hari ini aku senang sekali bisa mengenalmu, toko rotimu, juga sahabat- sahabatmu itu.”  Ujar Seo hyun sambil menggandeng lenganku, saat ini kami sedang dalam perjalanan menuju rumah.
    “Sama- sama aku juga senang bisa mengajakmu ke toko rotiku,” Ujarku sambil mengelus puncak kepalanya.
    Tak terasa kami pun akhirnya tiba juga di rumah ia, segera menuju kamarnya sementara aku menuju kamarku. Di kamar aku tidak langsung tidur, aku masih memikirkan sesuatu tentang Seo hyun yang aku rasa sedikit misterius. Apa yang terjadi pada dirinya sehingga ia bisa terluka ketika aku menemukannya? Dan juga ia sepertinya tertutup ketika aku menanyakan tentang keluarganya dan bagaimana bisa ia terlempar sampai ke tempatku ini yang jelas- jelas terletak dipinggiran kota?
    Berbagai pertanyaan berkecamuk di dalam benakku saat ini. Seo hyun, meskipun cantik, dan menarik. Tapi, ada sisi lain yang misterius pada dirinya. Oh, iya jika aku menanyakan tentang keluarganya, ia seperti ketakutan.
    “Aaaargghh,...” Aku menggeram sambil meremas rambutku. Aku merasa sudah jatuh cinta padanya, itulah mengapa aku ingin mengenalnya lebih dalam lagi dan mencari tahu banyak hal tentang dirinya. Akhirnya mataku tidak dapat berkompromi lagi, aku pun mulai menutup mataku dan berkelana di dunia mimpi.
    ***
    Di gudang tua....
    “Sepertinya ini kalung nona Seo hyun, berarti dia berada tidak jauh dari sini.” Ujar salah seorang pria berkumis kepada seorang lagi.
    “Ne, besok pagi kita harus melakukan pencarian.” Ujar yang seorang lagi. Mereka pun kemudian pergi meninggalkan gudang itu.
    ***
    “Seo hyun, aku pergi dulu untuk belanja yaa,” Ujarku kepada Seo Hyun yang sedang memasak di dapur.
    “Ne, Oppa! Hati- hati di jalan...” Jawabnya setelah itu aku pun pergi.
    ***
    Seo Hyun P.O.V
    Kyuhyun sudah pergi ke toko roti dan tinggallah aku sendirian di rumah, untuk menghilangkan kebosanan, aku memilih memasak di dapur untuk makan siang nanti. Kyuhyun kasihan sekali berarti selama ini, ia harus tinggal sendirian di rumahnya. Tidak ada yang memasak untuknya, mencuci pakaiannya, dan juga membersihkan rumahnya. Dan entah kenapa, aku semakin ingin lebih lama tinggal di rumahnya, bersamanya, membantunya dan juga menemaninya selalu dan kapan saja.
    Ting nong....
    Aku mendengar suara bel dibunyikan, menandakan ada tamu. Aku segera menuju pintu depan dan bermaksud untuk membukakan pintu, namun, sebelumnya aku mengintip terlebih dulu, dan betapa terkejutnya aku ketika melihat siapa yang datang! Aku sangat mengenal mereka, sejak aku berumur 16 tahun! Mereka bodyguardku yang pasti diperintahkan appa, untuk mencariku, tidak! Aku tidak ingin pulang!
    Suara bel itu semakin lama semakin memekakkan telingaku. Mereka semakin gencar membunyikan bel itu, mungkin karena aku tak kunjung membukakan pintu untuk mereka. Tiba- tiba salah satu dari mereka mengintip lewat jendela dan aku tidak bisa berkelit lagi, slah satu dari mereka sudah melihatku, dengan cepat aku menutup tirai jendela itu dan segera berlari ke loteng, karena mereka sepertinya berusaha untuk mendobrak pintu rumah ini.
    “Nona Seo hyun kami tahu nona di dalam keluarlah!!!!!” Teriak mereka, aku semakin cepat berlari dan tepat ketika pintu itu berhasil didobrak mereka, aku pun sudah berada di dalam kamar di loteng atas, dan dengan segera aku kunci kamar itu dengan sebuah palang, dan aku yakin mereka pasti tidak akan bisa menerobos pintu ini.
    “Nona!!!!! Nona harus pulang sekarang juga, Mr. Choi Siwon sudah sangat menunggu nona!!!” Mereka masih berteriak, dan mulai menyebut- nyebut nama Siwon, laki- laki yang sangat aku benci! Laki- laki itu, atau lebih tepatnya Choi Siwon yang sok berkuasa itu adalah laki- laki yang akan dijodohkan denganku, aku tidak suka dengannya dia playboy, jahat, kejam dan satu lagi sok berkuasa! Apalagi kami dijodohkan hanya karena kakeknya pernah menolong kakekku, ini tidak bisa ku terima dengan akal sehat.
    Langkah kaki mereka terdengar mendekati tempat persembunyianku sekarang. Perlahan aku mulai memejamkan mataku, menutup telingaku dengan kedua tanganku dan menenggelamkan kepalaku diantara kedua lututku.
    “Nona!!! Kami tahu nona ada didalam, buka pintunya atau kami akan dobrak dari luar!!!” Ujar salah seorang dari mereka setengah berteriak, jujur saja, meski pintu ini sudah diganjal dengan sebuah palang, aku tetap ketakutan. Pasalnya mereka ini kuat. Sepertinya aku mulai pasrah dengan keadaanku sekarang.
    Pintu mulai didobrak oleh mereka, dan aku semakin ketakutan. Aku sudah mulai membayangkan pintu sudah berhasil dibuka dan aku akan diseret keluar dan dibawa ke hadapan Choi Siwon.
    “Oppa... Oppa.. tolong aku!” gumamku dengan pelan, aku seperti berusaha meminta bantuan Kyuhyun saat ini. Sementara itu, mereka semakin gencar mendobrak pintu itu. Sampai aku mendengar suara seseorang seperti membentak mereka.
    “Apa yang kalian lakukan di rumahku???????” Tanya suara itu yang aku yakini adalah suara Kyuhyun. “CEPAT KATAKAN APA YANG KALIAN LAKUKAN DI RUMAHKU???” Kali ini Kyuhyun berteriak. Dan selanjutnya aku mendengar langkah kaki mereka menjauhi tempatku. Kedengarannya mereka sudah pergi dan meninggalkan rumah ini, dan aku tidak tahu kapan mereka akan kembali.
    “Seo hyun, buka pintunya! Mereka sudah pergi,” ujar Kyuhyun dari luar. Aku mulai berjalan menuju pintu dengan kondisi yang masih shock. Aku membuka palang pintu itu, dan pintu pun terbuka, tanpa aba- aba Kyuhyun langsung menarikku ke dalam pelukannya dan aku mulai menangis di dalam pelukannya.
    “Oppa!!! Aku takut!!!” Ujarku sambil terus menangis. Aku merasakan tangannya mulai mengelus rambutku dengan halus.
    “Tenanglah, mereka sudah pergi dari sini, tenanglah.” Aku masih menangis, dan ia masih tetap mengelus rambutku.
    ***
    Kyuhyun P.O.V
    Aku sangat terkejut dengan kedatangan dua orang pria berbadan besar dan tegap tadi ke rumahku, apalagi ketika melihat mereka sedang mencoba mendobrak pintu kamar loteng. Perasaanku langsung tidak enak, lalu kemudian mengusir mereka.
    “Tadinya, aku kesini ingin mengambil ponselku yang ketinggalan di atas tempat tidurku, tapi aku malah menemui kejadian seperti ini,” ujarku sambil tetap mengelus rambutnya. Sekarang kami sudah berada di ruang tengah dan sedang duduk di atas sofa, ia masih tetap memelukku dengan erat mungkin masih ketakutan. “Kalau aku boleh tahu, siapa mereka?” Lanjutku lagi.
    Seo hyun terisak sebelum akhirnya menjawab pertanyaanku, “Mereka adalah pengawalku, yang disewa Choi Siwon untuk mengikutiku kemana pun.”
    “Siapa dia??”
    “Calon suamiku. Tapi, aku tidak mencintainya sama sekali, kami dijodohkan hanya karena  kakeknya pernah menolong kakekku! Aku tidak mau!!!” Ia semakin mempererat pelukannya.
    “Wae????” Tanyaku lagi.
    “Dia playboy! Sok berkuasa! Jahat!”
    Sejujurnya aku terkejut ketika mengetahui bahwa ia sudah dijodohkan. Aku hanya bisa memeluknya dengan erat.
    “Di hari kau menemukanku, aku sedang kabur saat itu, Ia hendak mengurungku dan aku kabur dari rumah, selanjutnya aku terserempet mobil di jalan dekat gudang tua itu.” Jelasnya dan kini aku mulai bisa membaca situasi ini.
    “Tapi saat ini seharusnya  kau mulai belajar mencintainya, bagaimana pun juga kalian sudah dijodohkan,” ujarku, ia mulai mengangkat kepalanya dan menatapku.
    “Tidak bisa oppa, aku sudah mencintai orang lain,” jawabnya. Aku mulai bingung.
    “Siapa namja yang kau cintai itu??” tanyaku dengan lembut.
    “Orang yang ku cintai itu adalah kau,” Aku terkejut mendengar pernyataannya. Jujur sebenarnya aku juga mencintainya, sejak aku pertama kali menemukannya di gudang tua itu.
    “Mianhae, aku tahu tidak seharusnya aku mencintaimu, karena aku yakin kau sudah mencintai yeo—“ Aku langsung mengkunci bibirnya dengan bibirku sebelum ia melanjutkan perkataannya. Setelah beberapa menit aku melepaskan bibirku dari bibirnya lalu menariknya kembali ke dalam pelukanku.
    “Tidak! Aku tidak mencintai yeoja lain. Aku mencintaimu, sejak pertemuan pertama kita,” ujarku setengah berbisik.
    “Saranghae,” ujarnya dengan pelan.
    ***
    Seo hyun P.O.V
    Aku senang mendengarkan pernyataan Kyuhyun yang ternyata mencintaiku juga, secara tidak langsung kami sudah menjadi sepasang kekasih saat ini, dan kalau seandainya aku bisa memilih, aku ingin menikah dan tinggal bersama Kyuhyun saja daripada dengan menikah dengan Siwon.
    “Oppa, kau tidak kembali ke toko roti lagi???”
    “Aniyo, aku ingin menemanimu disini chagi,” jawabnya sambil tetap memelukku. Aku semakin menenggelamkan diriku ke dalam pelukannya. Aku sangat nyaman di dalam pelukannya dan akan selalu nyaman, dan inilah yang membuatku tidak ingin berpisah dengannya.
    “Oppa, bagaimana kalau nanti malam kita makan di atas atap, aku dengar langit malam ini akan penuh bintang,” ujarku.
    “Mwo??? Di atas atap???” Kali ini ia menatapku dengan matanya yang sudah membulat.
    “Ayolah Oppa!!!” Aku mulai merengek manja dihadapannya dan ia tertawa melihat tingkahku yang seperti anak- anak.
    “Ne, aku setuju! Aku akan menelepon Yesung untuk mengantarkan beberapa roti sebagai hidangan kita nanti,” Ujarnya sambil mengacak poniku, kemudian ia beranjak menuju kamar untuk mengambil ponselnya lalu menghubungi Yesung.
    “Gomawo...” Ujar Kyuhyun lalu menutup ponselnya.
    Aku berjalan menghampirinya dan bertanya, “Bagaimana katanya???”
    Kyuhyun tersenyum, senyumnya masih tetap sama, manis lembut dan menghanyutkan. Itulah kesanku ketika melihat senyumnya.
    “Ya, Yesung bersedia mengantarkannya, hmmm... bagaimana kalau kita pergi belanja sekarang, mari kita masak bersama!” Ujarnya dengan semangat, aku pun setuju lalu kemudian kami pun pergi ke supermarket untuk memebeli beberapa bahan untuk kami masak.
    ***
    Author P.O.V
    Sepulangnya dari supermarket, mereka berdua pun memulai acara masak memasak mereka. Kyuhyun dan Seo hyun memang sama- sama pandai memasak. Dan tidak sampai satu jam makanan lezat pun sudah terhidang, Seo hyun yang sudah selesai mandi dan berdandan memutuskan untuk menghias tempat dinner mereka di atas atap, sementara itu Kyuhyun mandi dan bersiap- siap.
    Di atap Seo hyun menata tempat itu seindah dan seromantis mungkin, karena ini merupakan dinner pertamanya dengan Kyuhyun, setelah semuanya selesai, ia beranjak ke sudut di atas atap itu, menopangkan tangannya di selusur tembok yang rendah itu sambil melihat bintang yang memang sangat ramai dan bersinar dengan indah malam itu.
    Tiba- tiba Seo hyun merasakan sepasang tangan melingkar lembut dipinggangnya, tanpa melihat ke belakang, ia sudah bisa memastikan siapa itu.
    “Indah sekali!!!” Ujar Kyuhyun yang terpukau dengan pemandangan malam ini. Ia meletakkan dagunya di puncak kepala Seo hyun, sementara tangannya masih erat memeluk pinggang Seo hyun.
    “Bintangnya... Aku belum pernah bintang sebanyak ini sebelumnya.” Ujar Seo hyun kepalanya mendongak ke atas melihat pemandangan di atasnya.
    Mereka masih dalam posisi itu untuk beberapa lama, memandangi langit malam, memberi nama bintang, bercerita sambil sesekali tertawa.
    “Oppa...” panggil Seo hyun.
    “wae chagi???”
    “Aku sudah lapar, lebih baik kita makan sekarang,” Ujar Seo hyun, kemudian Kyuhyun melepaskan pelukannya, kemudian menggenggam tangan Seo hyun dan menuntunnya ke meja yang sudah dihias dan penuh makanan tentunya.
    Mereka pun akhirnya makan malam ditemani dengan ratusan bahkan mungkin ribuan bintang yang menerangi malam ini.
    ***
    Semakin lama, Kyuhyun dan Seo hyun semakin saling mencintai satu sama lain, sudah 3 bulan ini mereka menjadi sepasang kekasih dan hubungan mereka baik- baik saja. Mereka terlihat bahagia tanpa adanya gangguan dari siapapun, saat ini mereka baru saja pulang dari toko roti milik Kyuhyun tanpa menyadari sepasang mata sudah memperhatikan mereka dengan hati yang terbakar cemburu tentunya.
    “Seo hyun, kau tidak bisa menjadi miliknya! Kau harus menjadi milikku!!!” Ujarnya dengan tegas sambil terus menatap keduanya dengan tatapan paling kejam sedunia.
    ***
    Kyuhyun P.O.V
    Pagi ini aku dan Seo hyun berencana untuk pergi piknik ke pantai dan Seo hyun menyuruhku untuk membelikan perlengkapan kami nantinya di pantai, aku menurut saja dan segera pergi ke Supermarket.
    Ketika sedang dalam perjalanan aku melihat seseorang sepertinya sedang mengawai rumahku, apa mungkin itu Choi Siwon dan pengawal- pengawalnya? Aku tidak tahu dan aku pun segera mempercepat langkahku ke Supermarket lalu segera pulang ke rumah.
    Sesampainya di rumah aku terkejut karena pintu rumahku sudah terbuka, padahal jelas- jelas aku sudah menguncinya sebelum pergi ke supermarket. Dan lebih terkejutnya lagi aku ketika melihat Seo hyun sudah berada di dalam genggaman erat dua orang pria yang pernah masuk ke rumahku sebelumnya dan di sampingnya seorang pria berjas sedang mencoba membujuknya, mungkin dia Choi Siwon, aku segera berlari ke arahnya lau mendaratkan sebuah pukulan keras di wajahnya, ia tampak terkejut dan aku melihat sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah.
    “Oppa... tolong aku!!!!” Seo hyun mulai berteriak dan kemudian menangis, ia betul- betul terlihat ketakutan, Tiba- tiba Siwon melayangkan pukulan kerasnya ke perutku dan aku mulai jatuh tersungkur.
    “Jangan dekati Seo hyun ku!!!!! Dia milikku!!!!! Dia akan menjadi istriku!!! Arraseo????” Ujar Siwon, ia mendekatiku, dan kemudian menendang perutku lagi.
    “OPPAAAAA!!!!” Seo hyun berteriak keras, ia menangis sambil meronta- ronta berusaha melepaskan dirinya dari genggaman kedua pengawalnya itu. Aku berusaha berdiri untuk melawan Siwon, namun, belum sempat aku melakukan perlawanan rupanya seorang pengawal Siwon yang lain mendorongku dengan keras ke sofa, Aku mulai tersungkur lagi.
    “Siwonn!!! Aku mohon jangan sakiti dia!!!! Jangaannn!!!!!!” Tangis Seo hyun mulai menjadi- jadi, namun ia tidak bisa berbuat apa-  apa sepertinya dan aku mengerti itu. Aku mulai berdiri dan mendorong salah satu pengawal itu untuk bisa menggenggam tangannya.
    “Chagi, ka.. kau baik- baik saja????” Tanyaku dengan lemah, Seo hyun menangis melihat keadaanku yang sudah tidak berdaya lagi. Siwon menyuruh pengawal yang lain untuk melepaskan tangan seo hyun yang satu lagi.
    Seo hyun memegang wajahku dengan kedua tangannya, Ia menangis! Dan aku juga menangis, apakah mungkin inilah saatnya kami berpisah??? Ya Tuhan, aku tidak ingin berpisah dengannya, bagaimana bisa aku berpisah dengan cintaku! Ia mulai memelukku,
    “Oppa, maafkan aku sudah membawamu ke dalam masalahku! Mianhae,,,, Mianhae.....” Ujarnya sambil terus menangis, ia terus menerus minta maaf.
    “Gwechanayo! Mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama Seo hyun- ah,” Aku membalas pelukannya dengan tangan gemetar karena aku sudah mulai kehabisan tenaga. Seo hyun kembali menangis, aku rasakan tangan dan pundaknya mulai bergetar.
    “Anni, aku ditakdirkan denganmu Oppa!!!” Ujarnya lagi kali ini dengan tangisan yang lebih keras.
    Tiba- tiba Siwon menarik tangan Seo hyun dengan keras. Ia menarik paksa Seo hyun lebih tepatnya. Seo hyun tampak meronta minta dilepaskan sementara tangan satunya lagi tetap memegang jemariku dengan erat.
    “Oppa!!!!!!! Aku ingin bersamamu!!!! Opppa!!!! Mianhae!!!” Ujar Seo hyun sambil terus menangis, aku berusaha menolongnya lepas dari Seo hyun tanpa terasa aku pun mulai menjatuhkan air mataku dan mulai memanggil namanya.
    “Seo Hyun!!!!!!!!!” Aku berusaha menarik tangannya tapi apa daya, dua orang pengawal Siwon menahanku, berusaha melepaskan tanganku dan tangan Seo hyun. Sementara Siwon berusaha menarik Seo hyun.
    Aku dan Seo hyun berusaha mempertahankan genggaman kami sampai pada akhirnya kami kehabisan tenaga dan pertahanan kami runtuh, perlahan tangan Seo hyun mulai terlepas dari jemariku, sambil terus menangis dan memanggil namaku, ia ditarik Siwon dengan paksa keluar dari rumahku, dan sedetik kemudian aku merasakan satu hantaman keras di tengkuk belakangku dan semuanya gelap.
    ***
    Author P.O.V
    Kyuhyun duduk termenung di sofanya, sudah seminggu ini, ia seperti itu, sejak perginya Seo hyun dari rumahnya, ia merasa kehilangan separuh hatinya, Yesung, Jong hyun dan hyung- hyungnya di toko rotinya sudah berkali- kali datang ke rumahnya untuk menghiburnya, namun hasilnya sama saja, Kyuhyun seperti kehilangan semangat hidup tanpa Seo hyun.
    Ia menjadi pendiam dan mulai sering menyendiri, sahabat- sahabatnya merasa kehilangan sosoknya yang ceria, cerewet dan masih banyak lagi. Sampai pada suatu hari....
    Ting Nong....
    Bel pintu berbunyi, dengan langkah yang terseret- seret Kyuhyun beranjak ke pintu depan bermaksud untuk membukakan pintu, di hadapannya berdiri seorang yeoja berambut pendek sedang membelakanginya. Mendengar pintu sudah terbuka, yeoja itupun berbalik.
    “Annyeong Haseo,” sapa yeoja itu sambil membungkukkan badannya.
    “Anda siapa?? Ada keperluan apa???”
    “Perkenalkan aku Seo Hyo rin, Panggil saja Seo Rin, aku ini adiknya Seo hyun, aku kesini untuk mengantarkan undangan ini untukmu,” Ujarnya sambil menyerahkan sebuah kartu undangan berbentuk persegi panjang dan berhiaskan pita merah di atasnya. Dengan kasar Kyuhyun menerimanya lalu melemparkan undangan itu ke jalan.
    “Apa itu undangan pernikahan Seo hyun dan Siwon??? Aku tidak butuh!!!!!!” Kyuhyun membentak Seo Rin, dan Seo rin benar- benar terkejut dengan sikap Kyuhyun.
    “Aku mencintainya, tapi kenapa dia harus bersama Siwon????” Kyuhyun mulai menangis frustasi. Seo rin hanya bisa terdiam dan semakin teringat cerita Seo hyun tentang namja yang ada dihadapannya sekarang.
    “Aku sarankan kau membaca undangan ini dulu, sebelum kau berteriak- teriak!” Ujar Seo rin sambil memberikan udangan itu langsung ke tangan Kyuhyun.
    “Untuk apa aku membaca ini???? Kau mau melihatku menangis lagi???”
    “Ckk, sudah baca saja! Banyak omong!!” Kyuhyun segera membuka undangan itu dan membaca kalimat demi kalimat yang terdapat dalam undangan tersebut dan alangkah terkejutnya kyuhyun ketika mendapati kalimat itu.....
    “Aku mempelai laki- lakinya??? Apa maksudnya ini????” Kyuhyun masih belum mengerti.
    “Oppa!!!” tiba- tiba Seo hyun muncul sambil membawa beberapa undangan. “oppa, aku baru saja dari toko roti, memberikan undangan pernikahan kita kepada Yesung dan yang lainnya.” Ujar Seo hyun sambil tersenyum. Kyuhyun belum bisa berbicara ia masih sangat shock.
    “Kitaa??? Menikah???” Tanya kyuhyun
    “Sudah tahu kebenarannya kan??? Makanya jangan langsung menangis!!!” Ujar Seo rin, “Kakak, aku ke mobil dulu ya, dadahh!” Pamit Seo rin lalu beranjak meninggalkan Kyuhyun dan Seo hyun.
    “Aa.. apa maksud ini semua??? Siwon bagaimana???” Tanya Kyuhyun.
    “Oppa, kita akan menikah 5 hari lagi, Aku dan kau oppa!!!” Ujar Seo hyun dengan gembira. “Siwon? Siwon pergi ke Amerika karena ia ketahuan menghamili wanita dan ia harus bertanggung jawab dan tidak jadi menikah denganku!” Ujar Seo hyun. Beberapa menit kemudian seo hyun sudah berada dipelukan Kyuhyun yang masih saja hangat dan nyaman.
    “Akhirnya kau kembali Chagi, Saranghae...” Ujar Kyuhyun dengan pelan.
    “Saranghae oppa,” balas Seo hyun. Kyuhyun mengangkat sedikit tubuh Seo hyun dan mulai berputar- putar, tawa meliputi wajahnya mereka. Sampai pada akhirnya.....
    KLIK!
    Sebuah blitz menyambar mereka dan itu berasal dari kamera seseorang, ada yang mengambil gambar kemesraan mereka.
    “Nah, ini pasti bagus untuk foto pra- wedding!” ujarnya yeoja itu.
    “Seo Rin!!!” ujar keduanya serempak.


THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar