Haii.. Haii...
Balik lgi bersama sayaa,,
bawa cerpen nihh,, silahkan dibaca... :)
L
E
T
S
R
E
A
D
............................
"pokoknya
Oik, kamu harus awasi pria ini, dia target kita.. Mengerti??" ujar
seorang laki2 paruh baya kepada seorg wanita yg kira2 berusia 23 tahun,
wanita itu bernama Oik.
Oik, menatap foto yg ada ditangannya dengan seksama, memandang setiap lekuk wajah pria yg trdapat di foto itu.
"bagaimana
Ik??? Dia mafia narkoba yg harus kita tangkap, dengan itu namamu dan
namaku akan naik daun, krn telah berhasil menangkap mafia narkoba kelas
kakap..." ujar si Pria tsb.
"tapi,... Aku kurang yakin Yell..." ujar Oik.
"kenapa,Ik???
Ingat ini jalan buat kamu mnjadi lebih terkenal diantara para intelejen
disini.. Ayolah..." bujuk pria itu yg trnyata bernama Iel.
"hhh...
Baiklah,, aku mau tpi, aku butuh data tentang dia skrg juga, krn aku
akan mulai hari ini..." ujar Oik, Iel tersenyum senang, dan segera
mengambil beberapa berkas tentang si mafia narkoba itu.
"Ini... Berkasnya.." ujar Iel sambil meletakkan beberapa lembar kertas di atas meja Oik.
"namanya
Cakka Nuraga, 22 tahun, anak dari Tunggul Nuraga, anak bungsu dr 2
bersaudara, skrg ini menjabat sbg CEO di Nuraga corp. Perusahaan milik
keluarganya, skrg ia tinggal di komplek cempaka putih no.25A hobbynya
adalah menunggang kuda, clubbing, dan berenang..." ujar Gabriel panjang
lebar.
"hhhh... Sprtinya aku butuh waktu 1 malam utk menghapal semua ini.." ujar Oik.
"tipe
wanita idamannya, lembut, sederhana, cantik, cerdas dan tidak banyak
maunya..Ik, kamu harus bisa mata2in dia.. Ini bisa jdi peluang besar
kamu utk naik divisi.."
"yayayaya.. Aku ngerti,, skrg bisa tinggalkan ruanganku?? Aku harus mulai menyiapkan segala sesuatunya skrg..." ujar Oik.
"baiklah, Oik semoga sukses..." ujar Iel sambil menepuk pelan bahu Oik.
********
Oik menatap kantor megah yg ada dihadapannya dengan takjub dan mata melongo.
"waawww... Aku ga nyangka Cakka bekerja sbg CEO di perusahaan megah ini... Ckckckck"
Oik
pun melangkahkan kakinya dengan pasti menuju ruangan Cakka, pd saat itu
semuakaryawan dikantor itu menatapnya dengan penuh pandangan takjub dan
terpesona.
"siapa wanita itu???" bisik salah satu satpam di kantor tsb.
"ga tau... Kali aja pacar tuan Cakka yg baru..."
Oik hanya menggelengkan kepalanya.
"kayaknya si Cakka itu playboy deh,," batin Oik sambil terus melanjutkan perjalanannya menuju ruangan Cakka.
Akhirnya ia pun sampai di depan pintu ruangan Cakka. Ia pun langsung masuk tanpa mengetuk pintu.
"haii
Cakka....!!!" panggilnya riang, Cakka yg sedari tdi fokus pd layar
komputer kini mengalihkan wajahnya kepada Oik. Sesaat ia terpesona
dengan kecantikan Oik.
"Cakka...." ujar Oik dgn nada yg sedikit dimanjakan (?)
"kamu siapa??? Ngapain masuk ruangan aku tanpa permisi??"
"ih..
Gtu banget sihh,, masa lupa sama aku.. Aku Oik, Oik Ramadlani yg satu
kampus kamu dulu waktu di Kyunghee University." ujar Oik berbohong.
"hah??
Oik ???? Yg mana???" tanya cakka bingung, memang benar ia kuliah di
kyunghee university tpi, dia sama sekali tidak pernah mendengar nama
Oik.
"yayayaya... Dulu aku memang ngga terkenal kayak
kamu, kenalan dulu deh, aku Oik Ramadlani dulu aku jurusan seni
musik..." ujar Oik sambil mengulurkan tangannya.
Cakka menyambut uluran tangan Oik.
"Cakka,.... Trus apa kamu tau aku jurusan apa dulu???"
"management bisnis kan???" jawab Oik sambil tersenyum riang.
Cakka cengo, ia tidak menyangka wanita yg dihadapannya ini mengetahui tentang dirinya.
"jdi kamu kesini mau ngapain???"
"papa
nyuruh aku buat ketemu kamu, katanya ada dokumen penting yg harus aku
minta dari kamu..." ujar Oik sedikit berbohong, soal ayahnya yg rekan
bisnis pak Tunggul ittu ada benarnya juga, memang iya, ayahnya rekan
bisnis Pak Tunggul. Tpi, ayahnya sm sekali tidak tau, bahwa Oik
bergabung dgn badan Intelejen sbg mata2.
"Ouhh... Mana ayah kamu skrg???"
"ng...
Itu masalahnya, papa ngga dirumah, dia lgi di swiss, makanya aku
disuruh kesini, buat mnta dokumen itu, sekalian pengen bilang boleh
nginep dirumah kamu utk sementara waktu ngga???"
"whattt???? Nginep di rumah aku?? Emang kamu siapa??? Baru kenal jugaa...." ujar cakka yg terkaget- kaget dgn perkataan Oik.
"yaahhhh,, Cakka... Pliss boleh yaa??? Atau ngga kamu telepon papa aku deh, biar mastiin..."ujar Oik sambil menyerahkan BBnya.
"ngga perlu.. Terserah kamu aja,,"
"yeeeess!!!
Makasih ya Cakk..." ujar Oik sambil memamerkan senyum manisnya, sesaat
Cakka hanya terdiam, menatap senyum Oik, hatinya menghangat begitu
melihat senyuman Oik. Tapi, segera ditepisnya perasaan itu.
"Cakk.. Cakk.. Emang aku tukang becak apa???" bentak Cakka.
"uppss.. Sori2, aku ga tau! Hehehehe,... jangan marah donk Kka..."
"hmm... udah deh mending kamu langsung aja skrg ke rumah aku, biar aku suruh supir aku buat nganterin kamu ke rumah okey????"
"ga bisa bareng kamu ya kka????"
"aku lgi sibuk Ik... jdi kamu ke rumah duluan aja yaaa...." ujar cakka sekali lagi.
" okey ding...."
Cakka hanya menghela nafas...
***************************
Oik
memasuki kamar yang akan dihuninya mulai hari ini, karena kebetulan
Cakka belum pulang, ia memutuskan utk mengelilingi rumah cakka yang luas
tersebut.
"sebaiknya aku memasang beberapa kamera pengintai di rumah ini,, 2 atau 5 mungkin....."
akhirnya
Oik pun memutuskan untuk memasang 5 kamera pengintai di rumah cakka,
tiba2 BBnya bergetar ketika ia sudah selesai memasang kamera2 tsb.
"halo
Yel???? iya,, iya,, aku udah berhasil tinggal di rumah dia.... rumahnya
keren, besar, luas lagi... iyaaa aku udah pasang kameranya,, 5.... udah
deh pokoknya mulai skrg kamu jgn telepon aku dulu ntar dia curiga
lagi... okey,,"
telepon terputus dan Oik memutuskan utk masuk ke kamarnya dan tidur.
*********************
"oik mana?????" tanya cakka kepada salah seorg pembantunya.
"dikamarnya tuan, sprtinya non Oik kelelahan..."
"ouhhh... cewe aneh, datengin aku cuma pengen numpang nginep disini.... pdahal baru aja kenalan...."
"pacar tuan?????" celetuk pembantunya itu.
"hushhh... sembarangan kamu,, dia tuh org anehh... kamu hati2 sama dia..."
tiba2 Oik datang menyambut cakka.
'hai,
kka... udah pulang tohhh... pasti kamu capek yaaa???? sini aku bantuin
bawa tas kamu.." ujar oik sambil mengambil tas yg ada ditangan cakka.
Cakka hanya terpaku dengan sikap Oik.
"ga usah segan,
aku gini sebagai tanda terimakasih udah ngizinin aku tinggal di rumah
kamu.. kalo gtu aku bikinin kamu coklat panas ya..." ujar Oik sambil
berlalu menuju dapur.
"cantik ya tuan,,, perhatian lagi..."
"ngasal aja kamu, udah bikinin saya air panas say mau mandi.."perintah cakka lalu pergi menuju kamarnya.
"tuan.. tuan... saya ngasal gimana???? jelas2 kayaknya tuan suka sama dia.."
Keesokan harinya, cakka terkejutr ketika Ia menuju meja makan sudah banyak makana enak terhidang di atas meja.
"bi,,, siapa yg masak ini semua???" tanya Cakka.
"non Oik tuan,, saya juga kaget begitu bangun makanannya udah segini banyaknya,, udah gtu enak2 lho tuan..."
"ckk... mana dia skrg????" tanya cakka sedikit kesal.
"lgi nyiram bunga tuan...."
Cakka
pun segera menemui Oik di taman depan, betapa terkejutnya ia
menyaksikan banyak anak2 jalanan yg sedang membantu Oik membersihkan
taman depan, sambil bermain- main air.
"OIK!!!!" teriak cakka.
"cakka.. kamu udah bangun?? udah sarapan???" tanya oik,
cakka tidak menjawab pertanyaan Oik, dan malah menarik oik ke dalam rumah.
"kamu apa2an ngajak anak2 jalanan ke rumah aku?????" bentak cakka.
"cuma
mau ngasih mereka kerjaan kok, kebetulan mereka tdi ngamen lewat depan
rumah, drpd luntang lantung mending aku, ajak mereka kerja ntar aku gaji
mereka pake uangku."
"enak bgt kamu... yaaa... mulai skrg kamu jgn kerjain lagi semua pekerjaan pembantu di rumah ini,"
"ja.. jadi aku hrs ngapain???"
" pergi kek,, belanja kekk... ngerti????"
Oik
hanya menganggukkan kepalanya dengan takut, ia menundukkan kepalanya
tidak berani menatap cakka. cakka pun jdi tidak enak sendiri dan
memutuskan utk mnta maaf.
"mmm... sori kalo omongan aku
terlalu kasar, ga mksd marah2in kamu kokk.. cuma aku ga suka aja ada yg
ngelakuin aneh2 di rumah aku.. sori ya..." ujar cakka.
'i... iya.. aku juga mnta maaf udah seenaknya dirumah kamu...."
Cakka pun tersenyum lega mendengar perkataan Oik.
*************
sudah
4 bulan ini, hubungan Oik dan cakka semakin dekat dan disadari keduanya
mereka saling jatuh cinta. niat oik utk memata2i cakka semakin memudar.
dan beberapa kali Iel menelepon Oik tidak mengangkatnya, malam ini Ia
sedang duduk berdua dgn cakka di pinggir kolam berenang, dan Iel baru
saja meneleponnya.
"Ik, yg nelpon kamu tdi siapa?? kok ga kamu angkat????" tanya cakka
"bukan siapa2 kka... katanya mau ngomong sesuatu mau ngomong apa???"
"mmm... aku suka kamu,,, mau pacaran sama aku?????"
"hahahahaha.. bercanda deh kamunya.."
"serius Ik...."
oik tampak berpikir,,
"aduhh, cakka nembak aku, aku juga suka sama dia, tpi, gmna klo Iel tau aku pcran sm target kita...." batin Oik,
"gimana ik???"
Oik mengangguk pelan...
"iya, kita jalanin aja dulu, tpi, aku harap kamu ga nyesel sm keputusan kamu ya.." ujar oik.
"emangnya kenapa???"
Oik hanya terdiam.
*************
Semakin
hari, Cakka melihat ada kejanggalan dalam diri Oik, ia merasa sprti di
mata2i, apalgi akhir2 ini, Cakka sedang melakukan transaksi gelap yg
diketahui oleh oik.
"Oik, makin aneh... dia kyk ngikutin aku terus kenapa yahh???" batin Cakka. ketika melewati koridor kamar oik.
di kamarnya Oik, memasang laptop yg terhubung dengan kamera pengintai,
"cakka maafin aku, tpi, aku ga tau hrs gmna lgi..."
Oik berjalan keluar untuk menemui cakka..
"hai, sayang.. mau kemana sih??? kayaknya rapi bangett..." tanya Oik.
"mm... pengen ketemu klien,, kamu ngga shopping???" tanya cakka. Ia berharap agar Oik pergi, ia ingin menggeledah kamar Oik.
"aa... kayaknya ngga deh sayang,, aku lgi pengen jalan2 di rumah aja..." ujar Oik, sambil membelai wajah cakka.
"oou... ya sudah terserah kamu,,"
Oik
pun meninggalkan cakka dan berjalan- jalan di sekitar rumah, Cakka pun
demikian ia langsung memasuki kamar Oik dan ternyata ia menemukan banyak
perlengkapan investigasi dan menemukan kartu pengenal Oik sbg
intelejen.
"Oik ramadlani, intel abu2 divisi 3??? ja..
jadi.. oik ke sini buat mata2in aku???" batin cakka, ia mengamati semua
benda2 yg ada dikamar Oik, mulai dr tas, laptop, headphone dan semua
peralatan intelejensinya.
"keterlaluan kamu,Ik..." geram cakka.
Sementara
itu, Oik pun menyelinap ke kamar Cakka utk mencari beberapa barang
bukti dan ia mendapatkan cek dr hasil transaksi gelap cakka dgn bandar2
narkoba.
"cakka.... sekali lagi maafin aku..." ujar oik, ia pun mengambil cek tsb lalu kembali ke kamarnya.
*************
"oik,
mau kesini... gawat...." batin cakka ketika melihat oik menuju ke
kamarnya melalui laptop yg terhubung dgn kamera pengintai.
Ia
pun keluar dgn segera dan ketika ia sudah berlalu, pada saat yg
bersamaan Oik pun tiba di kamarnya, Ia kaget melihat kamarnya sudah
berantakan.
"cakka udah tau,,,, duhh.. gimana ini????"
Oik terdiam untuk sesaat,
"ga
ada cara lain... Tuhan bantu aku.." batin oik, ia segera mengganti
bajunya dengan gaun berwarna putih yg panjangnya hanya sejengkal di atas
lutut, ia berencana utk sedikit menggoda cakka, agar bisa lari dr rumah
cakka.
***********************
Oik
sudah lelah menunggu Cakka di koridor kamarnya, dan tepat saat itu juga
cakka keluar dr kamarnya dgn menggunakan jas merah, sepertinya ia
hendak keluar untuk menyelesaikan transaksi terakhirnya.
"kamu..... mau ngapain disini????" tanya cakka yg merasa heran melihat Oik, dengan dandanannya yg sedikit seksi(?)
Oik melangkah anggun seolah menantang cakka dan mendorong cakka dengan pelan ke dalam kamar lalu menutup pintu,,
"kamu kayaknya nantang aku ya, Ik????" ujar cakka dengan seringai khasnya.
Oik
hanya tersenyum, ia mulai mendekati cakka lalu memeluknya dan sedetik
kemudian, ia mencium bibir cakka. cakka dengan senang hati membalas
tantangan Oik. Ia melumat habis bibir tipis Oik. lalu membaringkan tubuh
Oik di atas kasurnya. Dan mereka pun mulai tenggelam dalam permainan
mereka.
********************
Oik
segera merapikan gaunnya begitu juga dgn cakka. Oik pun berjalan kle
pintu bermaksud utk keluar, tpi perkataan cakka membuatnya berhenti
melangkah.
"siapa kamu sebenarnya,Ik??? Intel abu2 divisi 3???"
Oik hanya terdiam.
"aku ga nyangka kamu mata2in aku..."
Oik berbalik dan menatap cakka dengan tajam.
"buat apa????" tanya cakka dengan sinis.
"kamu target kami dalam pencarian mafia2 narkoba kenapa?? ga terima????" tanya Oik.
"kamu tega, pdahal aku benar2 mencintai kamu, tpi, trnyata... kamu malah mau menjatuhkan aku..."
"maaff.... tapi, ini tugasku..." ujar Oik dengan berat hati.
tiba2
Oik menyalakan korek api lalu melemparkan batang korek tersebut ke
karpet kamar cakka yg mem,ang sudah ia siram dengan minyak tanjah saat
ia memasuki kamar cakka tdi.
cakka menatap Oik dengan
tajam dan penuh kebencian. oik pun berjalan keluar namun, segera
terhenti ketika ia mendengar cakka berkata sekalilgi, dan ketika ia
membalikkan badan cakka sudah mengarahkan pistol kepadanya.
"kamu harus mati bareng aku Ik...." ujar cakka.
Oik
hanya tersenyum menantang, ia yakin cakka tidak akan berani menembaknya
dengan pistol. tpi, sayang tebakannya salah saat cakka mulai menekan
pelatuk pistolnya.
DOOOOOOORRRRRRR........
keesokan
harinya, dengan menangis tersedu- sedu Tunggul Nuraga mendatangi puing2
rumah cakka yg dsudah habis di lalap api, ia tidak menyangka bahwa
anaknya hrs pergi dgn cara sprti ini.
"maafkan kami, ini salah kami..." ujar iel.
"kalian
tdk salah,, saya hanya,, tdk menyangka bahwa cakka adalah mafia narkoba
dan knapa dia hrs pergi dgn cara sprti ini????" ujar pria paruh baya
tsb.
Iel hanya terdiam lalu, menyusuri tempat kejadian perkara, yg sudah hangus di lalap api, semalam tepat pukul 21.30.
"ik, maafin aku udah bikin kamu sprti ini..." batin Iel.
Mungkin semua ini ga akan terjadi jika cakka bukan mafia narkoba, dan oik bukan seorang mata2 tapi, apa daya???
itu lah takdir yg hrs diterima. semoga keduanya di persatukan di kehidupan berikutnya.
TROUBLE MAKER_END