Sabtu, 28 Januari 2012

Gosip Hyuna- hyunSeung BEAST "Trouble Maker"


Keseksian HyunA 4Minute selalu menarik perhatian fansnya dan publik Korea. Maklum, di balik keseksian artis cantik Kipop ini sering tersebar polah romantisnya dengan beberapa sebelbritas pria tampan Negeri Ginseng itu. 
Makanya, si seksi HyunA ini tampaknya tak bisa lepas dari rumor soal kisah cintanya. Setelah dikabarkan dekat dengan Lee Joon 'MBLAQ', kini beredar kabar ia berpacaran dengan rekan duetnya di Trouble Maker, Hyunseung 'BEAST'.


Kabar tersebut pertama kali beredar setelah foto keduanya di belakang panggung tersebar di internet. Foto tersebut berjudul 'HyunA & Hyunseung berpegangan tangan di belakang panggung'.
Dalam foto tersebut memang terlihat keduanya saling memegang tangan. Dilihat dari pakaian yang dikenakan, seperti foto tersebut diambil sebelum atau setelah keduanya manggung.
Tak hanya berpegangan tangan, HyunA dan Hyunseung juga terlihat saling mengobrol dengan berbisik satu sama lain. Kemungkinan karena kondisi panggung saat itu yang berisik.
Uniknya, sebagian besar fans malah mendukung keduanya berpacaran. Dalam beberapa forum, netizen berkomentar, "Sulit untuk menentukan mereka berpacaran atau tidak" dan "Mereka akan jadi pasangan yang imut, berkencan sajalah," ujar para netizen.



Vclip trouble Maker "Hyuna feat.Hyunseung- BEAST"

Sementara itu, agensi mereka mebantah bila pasangan ini berciuman. Si seksi personel 4Minute Hyuna menampilkan aksi panggung yang panas bersama rekan duetnya dalam Trouble Maker, Hyunseung 'BEAST' di MNet Asian Music Awars. Mereka bahkan berciuman di atas panggung.
Meski terlihat jelas keduanya berciuman di acara tersebut, pihak agensi Cube Entertainment membantah hal tersebut. Menurutnya, di panggung debut Trouble Maker itu Hyuna dan Hyunseung hanya saling mencium pipi.


"Bagaimanapun, bibir mereka tidak bersentuhan, hanya bibir ke pipi," ungkap juru bicara Cube Entertainment dilansir Soompi.
Juru bicara Cube juga menyatakan adegan ciuman itu memang sesuatu yang direncanakan. Hyuna dan Hyunseung juga tak keberatan melakukannya.
"Adegan ciuman mereka memang sesuatu yang sudah disetujui untuk penampilan malam itu. Panggungnya juga spesial untuk menutup kesuksesan keduanya tahun lalu, juga sebagai debut kolaborasi mereka," pungkas juru bicara Cube dengan penuh percaya diri .



Trouble Maker ^CERPEN CAIK^

Haii.. Haii...
Balik lgi bersama sayaa,,
bawa cerpen nihh,, silahkan dibaca... :)

L

E

T

S


R

E

A

D


............................

"pokoknya Oik, kamu harus awasi pria ini, dia target kita.. Mengerti??" ujar seorang laki2 paruh baya kepada seorg wanita yg kira2 berusia 23 tahun, wanita itu bernama Oik.

Oik, menatap foto yg ada ditangannya dengan seksama, memandang setiap lekuk wajah pria yg trdapat di foto itu.

"bagaimana Ik??? Dia mafia narkoba yg harus kita tangkap, dengan itu namamu dan namaku akan naik daun, krn telah berhasil menangkap mafia narkoba kelas kakap..." ujar si Pria tsb.

"tapi,... Aku kurang yakin Yell..." ujar Oik.

"kenapa,Ik??? Ingat ini jalan buat kamu mnjadi lebih terkenal diantara para intelejen disini.. Ayolah..." bujuk pria itu yg trnyata bernama Iel.

"hhh... Baiklah,, aku mau tpi, aku butuh data tentang dia skrg juga, krn aku akan mulai hari ini..." ujar Oik, Iel tersenyum senang, dan segera mengambil beberapa berkas tentang si mafia narkoba itu.

"Ini... Berkasnya.." ujar Iel sambil meletakkan beberapa lembar kertas di atas meja Oik.

"namanya Cakka Nuraga, 22 tahun, anak dari Tunggul Nuraga, anak bungsu dr 2 bersaudara, skrg ini menjabat sbg CEO di Nuraga corp. Perusahaan milik keluarganya, skrg ia tinggal di komplek cempaka putih no.25A hobbynya adalah menunggang kuda, clubbing, dan berenang..." ujar Gabriel panjang lebar.

"hhhh... Sprtinya aku butuh waktu 1 malam utk menghapal semua ini.." ujar Oik.

"tipe wanita idamannya, lembut, sederhana, cantik, cerdas dan tidak banyak maunya..Ik, kamu harus bisa mata2in dia.. Ini bisa jdi peluang besar kamu utk naik divisi.."

"yayayaya.. Aku ngerti,, skrg bisa tinggalkan ruanganku?? Aku harus mulai menyiapkan segala sesuatunya skrg..." ujar Oik.

"baiklah, Oik semoga sukses..." ujar Iel sambil menepuk pelan bahu Oik.


********

Oik menatap kantor megah yg ada dihadapannya dengan takjub dan mata melongo.

"waawww... Aku ga nyangka Cakka bekerja sbg CEO di perusahaan megah ini... Ckckckck"

Oik pun melangkahkan kakinya dengan pasti menuju ruangan Cakka, pd saat itu semuakaryawan dikantor itu menatapnya dengan penuh pandangan takjub dan terpesona.

"siapa wanita itu???" bisik salah satu satpam di kantor tsb.

"ga tau... Kali aja pacar tuan Cakka yg baru..."

Oik hanya menggelengkan kepalanya.

"kayaknya si Cakka itu playboy deh,," batin Oik sambil terus melanjutkan perjalanannya menuju ruangan Cakka.

Akhirnya ia pun sampai di depan pintu ruangan Cakka. Ia pun langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

"haii Cakka....!!!" panggilnya riang, Cakka yg sedari tdi fokus pd layar komputer kini mengalihkan wajahnya kepada Oik. Sesaat ia terpesona dengan kecantikan Oik.

"Cakka...." ujar Oik dgn nada yg sedikit dimanjakan (?)

"kamu siapa??? Ngapain masuk ruangan aku tanpa permisi??"

"ih.. Gtu banget sihh,, masa lupa sama aku.. Aku Oik, Oik Ramadlani yg satu kampus kamu dulu waktu di Kyunghee University." ujar Oik berbohong.

"hah?? Oik ???? Yg mana???" tanya cakka bingung, memang benar ia kuliah di kyunghee university tpi, dia sama sekali tidak pernah mendengar nama Oik.

"yayayaya... Dulu aku memang ngga terkenal kayak kamu, kenalan dulu deh, aku Oik Ramadlani dulu aku jurusan seni musik..." ujar Oik sambil mengulurkan tangannya.

Cakka menyambut uluran tangan Oik.

"Cakka,.... Trus apa kamu tau aku jurusan apa dulu???"

"management bisnis kan???" jawab Oik sambil tersenyum riang.

Cakka cengo, ia tidak menyangka wanita yg dihadapannya ini mengetahui tentang dirinya.

"jdi kamu kesini mau ngapain???"

"papa nyuruh aku buat ketemu kamu, katanya ada dokumen penting yg harus aku minta dari kamu..." ujar Oik sedikit berbohong, soal ayahnya yg rekan bisnis pak Tunggul ittu ada benarnya juga, memang iya, ayahnya rekan bisnis Pak Tunggul. Tpi, ayahnya sm sekali tidak tau, bahwa Oik bergabung dgn badan Intelejen sbg mata2.

"Ouhh... Mana ayah kamu skrg???"

"ng... Itu masalahnya, papa ngga dirumah, dia lgi di swiss, makanya aku disuruh kesini, buat mnta dokumen itu, sekalian pengen bilang boleh nginep dirumah kamu utk sementara waktu ngga???"

"whattt???? Nginep di rumah aku?? Emang kamu siapa??? Baru kenal jugaa...." ujar cakka yg terkaget- kaget dgn perkataan Oik.

"yaahhhh,, Cakka... Pliss boleh yaa??? Atau ngga kamu telepon papa aku deh, biar mastiin..."ujar Oik sambil menyerahkan BBnya.

"ngga perlu.. Terserah kamu aja,,"

"yeeeess!!! Makasih ya Cakk..." ujar Oik sambil memamerkan senyum manisnya, sesaat Cakka hanya terdiam, menatap senyum Oik, hatinya menghangat begitu melihat senyuman Oik. Tapi, segera ditepisnya perasaan itu.

"Cakk.. Cakk.. Emang aku tukang becak apa???" bentak Cakka.

"uppss.. Sori2, aku ga tau! Hehehehe,... jangan marah donk Kka..."

"hmm... udah deh mending kamu langsung aja skrg ke rumah aku, biar aku suruh supir aku buat nganterin kamu ke rumah okey????"

"ga bisa bareng kamu ya kka????"

"aku lgi sibuk Ik... jdi kamu ke rumah duluan aja yaaa...." ujar cakka sekali lagi.

" okey ding...."

Cakka hanya menghela nafas...



***************************


Oik memasuki kamar yang akan dihuninya mulai hari ini, karena kebetulan Cakka belum pulang, ia memutuskan utk mengelilingi rumah cakka yang luas tersebut.

"sebaiknya aku memasang beberapa kamera pengintai di rumah ini,, 2 atau 5 mungkin....."

akhirnya Oik pun memutuskan untuk memasang 5 kamera pengintai di rumah cakka, tiba2 BBnya bergetar ketika ia sudah selesai memasang kamera2 tsb.

"halo Yel???? iya,, iya,, aku udah berhasil tinggal di rumah dia.... rumahnya keren, besar, luas lagi... iyaaa aku udah pasang kameranya,, 5.... udah deh pokoknya mulai skrg kamu jgn telepon aku dulu ntar dia curiga lagi... okey,,"

telepon terputus dan Oik memutuskan utk masuk ke kamarnya dan tidur.


*********************

"oik mana?????" tanya cakka kepada salah seorg pembantunya.

"dikamarnya tuan, sprtinya non Oik kelelahan..."

"ouhhh... cewe aneh, datengin aku cuma pengen numpang nginep disini.... pdahal baru aja kenalan...."

"pacar tuan?????" celetuk pembantunya itu.

"hushhh... sembarangan kamu,, dia tuh org anehh... kamu hati2 sama dia..."

tiba2 Oik datang menyambut cakka.

'hai, kka... udah pulang tohhh... pasti kamu capek yaaa???? sini aku bantuin bawa tas kamu.." ujar oik sambil mengambil tas yg ada ditangan cakka. Cakka hanya terpaku dengan sikap Oik.

"ga usah segan, aku gini sebagai tanda terimakasih udah ngizinin aku tinggal di rumah kamu.. kalo gtu aku bikinin kamu coklat panas ya..." ujar Oik sambil berlalu menuju dapur.

"cantik ya tuan,,, perhatian lagi..."

"ngasal aja kamu, udah bikinin saya air panas say mau mandi.."perintah cakka lalu pergi menuju kamarnya.

"tuan.. tuan... saya ngasal gimana???? jelas2 kayaknya tuan suka sama dia.."

Keesokan harinya, cakka terkejutr ketika Ia menuju meja makan sudah banyak makana enak terhidang di atas meja.

"bi,,, siapa yg masak ini semua???" tanya Cakka.

"non Oik tuan,, saya juga kaget begitu bangun makanannya udah segini banyaknya,, udah gtu enak2 lho tuan..."

"ckk... mana dia skrg????" tanya cakka sedikit kesal.

"lgi nyiram bunga tuan...."

Cakka pun segera menemui Oik di taman depan, betapa terkejutnya ia menyaksikan banyak anak2 jalanan yg sedang membantu Oik membersihkan taman depan, sambil bermain- main air.

"OIK!!!!" teriak cakka.

"cakka.. kamu udah bangun?? udah sarapan???" tanya oik,

cakka tidak menjawab pertanyaan Oik, dan malah menarik oik ke dalam rumah.

"kamu apa2an ngajak anak2 jalanan ke rumah aku?????" bentak cakka.

"cuma mau ngasih mereka kerjaan kok, kebetulan mereka tdi ngamen lewat depan rumah, drpd luntang lantung mending aku, ajak mereka kerja ntar aku gaji mereka pake uangku."

"enak bgt kamu... yaaa... mulai skrg kamu jgn kerjain lagi semua pekerjaan pembantu di rumah ini,"

"ja.. jadi aku hrs ngapain???"

" pergi kek,, belanja kekk... ngerti????"

Oik hanya menganggukkan kepalanya dengan takut, ia menundukkan kepalanya tidak berani menatap cakka. cakka pun jdi tidak enak sendiri dan memutuskan utk mnta maaf.

"mmm... sori kalo omongan aku terlalu kasar, ga mksd marah2in kamu kokk.. cuma aku ga suka aja ada yg ngelakuin aneh2 di rumah aku.. sori ya..." ujar cakka.

'i... iya.. aku juga mnta maaf udah seenaknya dirumah kamu...."

Cakka pun tersenyum lega mendengar perkataan Oik.


*************

sudah 4 bulan ini, hubungan Oik dan cakka semakin dekat dan disadari keduanya mereka saling jatuh cinta. niat oik utk memata2i cakka semakin memudar. dan beberapa kali Iel menelepon Oik tidak mengangkatnya, malam ini Ia sedang duduk berdua dgn cakka di pinggir kolam berenang, dan Iel baru saja meneleponnya.

"Ik, yg nelpon kamu tdi siapa?? kok ga kamu angkat????" tanya cakka

"bukan siapa2 kka... katanya mau ngomong sesuatu mau ngomong apa???"

"mmm... aku suka kamu,,, mau pacaran sama aku?????"

"hahahahaha.. bercanda deh kamunya.."

"serius Ik...."

oik tampak berpikir,,

"aduhh, cakka nembak aku, aku juga suka sama dia, tpi, gmna klo Iel tau aku pcran sm target kita...." batin Oik,

"gimana ik???"

Oik mengangguk pelan...

"iya, kita jalanin aja dulu, tpi, aku harap kamu ga nyesel sm keputusan kamu ya.." ujar oik.

"emangnya kenapa???"

Oik hanya terdiam.


*************


Semakin hari, Cakka melihat ada kejanggalan dalam diri Oik, ia merasa sprti di mata2i, apalgi akhir2 ini, Cakka sedang melakukan transaksi gelap yg diketahui oleh oik.

"Oik, makin aneh... dia kyk ngikutin aku terus kenapa yahh???" batin Cakka. ketika melewati koridor kamar oik.

di kamarnya Oik, memasang laptop yg terhubung dengan kamera pengintai,

"cakka maafin aku, tpi, aku ga tau hrs gmna lgi..."

Oik berjalan keluar untuk menemui cakka..

"hai, sayang.. mau kemana sih??? kayaknya rapi bangett..." tanya Oik.

"mm... pengen ketemu klien,, kamu ngga shopping???" tanya cakka. Ia berharap agar Oik pergi, ia ingin menggeledah kamar Oik.

"aa... kayaknya ngga deh sayang,, aku lgi pengen jalan2 di rumah aja..." ujar Oik, sambil membelai wajah cakka.

"oou... ya sudah terserah kamu,,"

Oik pun meninggalkan cakka dan berjalan- jalan di sekitar rumah, Cakka pun demikian ia langsung memasuki kamar Oik dan ternyata ia menemukan banyak perlengkapan investigasi dan menemukan kartu pengenal Oik sbg intelejen.

"Oik ramadlani, intel abu2 divisi 3??? ja.. jadi.. oik ke sini buat mata2in aku???" batin cakka, ia mengamati semua benda2 yg ada dikamar Oik, mulai dr tas, laptop, headphone dan semua peralatan intelejensinya.

"keterlaluan kamu,Ik..." geram cakka.

Sementara itu, Oik pun menyelinap ke kamar Cakka utk mencari beberapa barang bukti dan ia mendapatkan cek dr hasil transaksi gelap cakka dgn bandar2 narkoba.

"cakka.... sekali lagi maafin aku..." ujar oik, ia pun mengambil cek tsb lalu kembali ke kamarnya.



*************

"oik, mau kesini... gawat...." batin cakka ketika melihat oik menuju ke kamarnya melalui laptop yg terhubung dgn kamera pengintai.

Ia pun keluar dgn segera dan ketika ia sudah berlalu, pada saat yg bersamaan Oik pun tiba di kamarnya, Ia kaget melihat kamarnya sudah berantakan.

"cakka udah tau,,,, duhh.. gimana ini????"

Oik terdiam untuk sesaat,

"ga ada cara lain... Tuhan bantu aku.." batin oik, ia segera mengganti bajunya dengan gaun berwarna putih yg panjangnya hanya sejengkal di atas lutut, ia berencana utk sedikit menggoda cakka, agar bisa lari dr rumah cakka.

***********************


Oik sudah lelah menunggu Cakka di koridor kamarnya, dan tepat saat itu juga cakka keluar dr kamarnya dgn menggunakan jas merah, sepertinya ia hendak keluar untuk menyelesaikan transaksi terakhirnya.

"kamu..... mau ngapain disini????" tanya cakka yg merasa heran melihat Oik, dengan dandanannya yg sedikit seksi(?)

Oik melangkah anggun seolah menantang cakka dan mendorong cakka dengan pelan ke dalam kamar lalu menutup pintu,,

"kamu kayaknya nantang aku ya, Ik????" ujar cakka dengan seringai khasnya.

Oik hanya tersenyum, ia mulai mendekati cakka lalu memeluknya dan sedetik kemudian, ia mencium bibir cakka. cakka dengan senang hati membalas tantangan Oik. Ia melumat habis bibir tipis Oik. lalu membaringkan tubuh Oik di atas kasurnya. Dan mereka pun mulai tenggelam dalam permainan mereka.

********************


Oik segera merapikan gaunnya begitu juga dgn cakka. Oik pun berjalan kle pintu bermaksud utk keluar, tpi perkataan cakka membuatnya berhenti melangkah.

"siapa kamu sebenarnya,Ik??? Intel abu2 divisi 3???"

Oik hanya terdiam.

"aku ga nyangka kamu mata2in aku..."

Oik berbalik dan menatap cakka dengan tajam.

"buat apa????" tanya cakka dengan sinis.

"kamu target kami dalam pencarian mafia2 narkoba kenapa?? ga terima????" tanya Oik.

"kamu tega, pdahal aku benar2 mencintai kamu, tpi, trnyata... kamu malah mau menjatuhkan aku..."

"maaff.... tapi, ini tugasku..." ujar Oik dengan berat hati.

tiba2 Oik menyalakan korek api lalu melemparkan batang korek tersebut ke karpet kamar cakka yg mem,ang sudah ia siram dengan minyak tanjah saat ia memasuki kamar cakka tdi.

cakka menatap Oik dengan tajam dan penuh kebencian. oik pun berjalan keluar namun, segera terhenti ketika ia mendengar cakka berkata sekalilgi, dan ketika ia membalikkan badan cakka sudah mengarahkan pistol kepadanya.

"kamu harus mati bareng aku Ik...." ujar cakka.

Oik hanya tersenyum menantang, ia yakin cakka tidak akan berani menembaknya dengan pistol. tpi, sayang tebakannya salah saat cakka mulai menekan pelatuk pistolnya.

DOOOOOOORRRRRRR........

keesokan harinya, dengan menangis tersedu- sedu Tunggul Nuraga mendatangi puing2 rumah cakka yg dsudah habis di lalap api, ia tidak menyangka bahwa anaknya hrs pergi dgn cara sprti ini.

"maafkan kami, ini salah kami..." ujar iel.

"kalian tdk salah,, saya hanya,, tdk menyangka bahwa cakka adalah mafia narkoba dan knapa dia hrs pergi dgn cara sprti ini????" ujar pria paruh baya tsb.

Iel hanya terdiam lalu, menyusuri tempat kejadian perkara, yg sudah hangus di lalap api, semalam tepat pukul 21.30.

"ik, maafin aku udah bikin kamu sprti ini..." batin Iel.

Mungkin semua ini ga akan terjadi jika cakka bukan mafia narkoba, dan oik bukan seorang mata2 tapi, apa daya???
itu lah takdir yg hrs diterima. semoga keduanya di persatukan di kehidupan berikutnya.



















TROUBLE MAKER_END

Kamis, 19 Januari 2012

Kamu yang Telah Kembali ^CERPEN CAIK^






Oik sedang duduk bermalas2an di ruang kerjanya ketika Cakka datang menemuinya.

"Oik, aku mau kita putus!!!" ujar Cakka tiba2. Oik kaget setengah mati dengan apa yang didengarnya barusan.

"maksud kamu kka...."

"mksd aku kita putus, kita sudahi hubungan kita sampe disini aja, aku udah capek.."

"ca.. Cakka aku ga ngerti maksud kamu apa??? Capek gmna???"

"kamu ngga bego kan, Ik??? Aku bilang kita putus.. Aku sm shilla bakal nikah 2 bulan lgi, dan aku mau kamu ngurus pernikahan aku.." ujar cakka sedikit membentak.

"kenapa mesti aku???" ujar Oik dengan suara yg terisak, bulir2 airmata sudah jatuh membasahi kedua pipinya.

"lho.. Itu kan udah tugas kamu sebagai wedding organizer.. Dan aku pengen pernikahan aku nnti meriah dan bikin org2 terkagum..." ujar Cakka. Oik masih menatap cakka dengan berlinang airmata, ia tak menyangka Cakka org yg sangat mencintainya dan memuja- mujanya dulu sudah memutuskannya dengan cara seperti ini, menikah dengan gadis lain dan memintanya untuk mengurusi segala urusan yg menyangkut pernikahannya.

"gimana??? Bisa ngga???"ujar Cakka seperti menantang Oik.

"kenapa kamu mutusin aku seperti ini?? Apa salah aku kka??? Apa ga bisa kita omongin baik2???" ujar Oik sambil terus menangis. Cakka menghela nafas.

"kamu ga punya salah hanya saja, aku bosan.. Dan aku memutuskan cari yg lain dan aku mendapatkan shilla..." ujar cakka sambil tersenyum.

"yaaa... Aku harap,Ik kamu bisa seperti aku lah... Cari kesenanganmu... Cari yg lain deh... Okey???" sedetik setelah ucapan cakka itu, Oik mulai merasakan kebencian yg amat mendalam kepada Cakka, ia merasa seperti direndahkan dan tidak dihargai sama sekali, ia juga merasa dicampakkan oleh cakka.

"okey.. Kalo itu mau kamu mulai sekarang kita ga ada hubungan apa2 lgi, anggap kita ga prnh kenal sebelumnya.. Dan tenang ajaa aku bakal bikin pesta pernikahan kamu nanti jadi pesta yg meriah sepanjang hidup kamu, kamu ga usah khawatir..." Ujar Oik sambil menatap Cakka dengan penuh kebencian, sementara Cakka hanya menganggukkan kepala.

"baiklah.. Anda bisa meninggalkan ruangan saya karena saya masih banyak urusan..." ujar Oik tanpa memandang Cakka sedikit pun. Cakka sedikit kaget dgn sikap Oik tapi, ia berusaha untuk bersikap setenang mungkin.

"baiklah, kalau gtu saya permisi dulu..." ujar Cakka lalu melangkah keluar, setelah memastikan Cakka telah pergi, Oik pun mulai menangis lagi, kali ini lebih deras...


******



"Ik, gue udah denger kalo cakka mutusin elo dan bakalan nikah bentar lgi..." ujar Ify dengan nada prihatin.

"lo baik2 aja kan Ik...???" tanya Acha kemudian.

Ify dan Acha adalah partner kerja Oik di Tirta nirwana, -perusahaan wedding organizer- milik Oik yang sudah berdiri selama hampir 2 tahun. Ify bekerja sebagai pengurus tata rias dan Acha bertugas sebagai perancang busana pernikahan. Kali ini mereka cukup kaget denga berita Cakka yg memutuskan Oik, dan memilih menikah denga shilla, padahal mereka tau Cakka dan Oik sudah berpacaran sejak kelas 2 SMA, dan mereka tampaknya serasi.

"gue cuma mau bilang kalo gaunnya shilla udah jdi Ik..." ujar Acha. Oik diam seribu bahasa wajahnya tampak, lelah dan sedih.

"dan make up nya juga udah selesai di uji coba sm dia tdi, dan dia suka.." ujar Ify menambahkan.

"Fy.. Cha.. Bisa tinggalin gue kan??? Gua pengen sendiri..." ujar Oik dengan suara setengah serak.

"Tapi, Ik.. Kita ga mungkin ninggalin lo kayak gini.." ujar Ify.

"pliss.. Tinggalin gue.." mohon Oik.

"hhhh.... Okey, tpi, lo jgn lupa buat ke gedung ya jam 2 siang nanti.. Kita mau check setting pelaminan kata Alvin." ujar Ify lalu meninggalkan Oik sendiri di ruangannya.

"Cakka... Bentar lgi kamu nikah.. Tpi, kenapa aku belum bisa ngelepasin kamu.. Aku belum bisa nyari pengganti kamu...."

*****


sepasang pengantin melangkah dengan anggun menuju pelaminan, sang pengantin laki2 nampak gagah dengan jas putihnya seperti dikebanyakan cerita2 fantasi, dan sang pengantin wanitanya pun nampak mempesona dengan gaun putih yg bertaburan permata. Semua penonton nampak berdecak kagum dengan pernikahan kali ini, yups.. Nampaknya Oik menepati janjinya pada Cakka untuk membuat pesta pernikahannya meriah sehingga banyak org yg kagum akan pesta ini, banyak org memuji Oik sebagai wedding organizer yg berbakat dan kreatif. Oik hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Ik, kalo lo ga sanggup lgi berdiri disini, gue bisa ganttin elo.." ujar Deva partner Oik, bagian dokumentasi, tugas Deva di perusahaan itu adalah sebagai fotografer merangkap asisten Oik.

"mksd lo apa sih Dev??? Gue sanggup kok, jgn kira gara2 pengantin yg berdiri di pelaminan sana mantan pacar gue, lantas lo mikir gue jdi drop dan ninggalin nih acara..."

"nah.. Itu lo tau..."

"yee.. Gue ga kyk gtu Dev.. Gue ga mau nyampurin urusan pribadi sm pekerjaan, lgi pesta ini tanggung jawab gue kali..." ujar Oik sambil memaksakan senyumnya.

"Tapi, Ik...."

"udah gue ga akan mati hanya gara2 hal ini.. Udah sana temuin bentar gih si Ozy, itu tamu undangan di meja dekat pelaminan sebelah kiri belum dapet konsumsi.."

"iyaaa...." jawab Deva dan segera pergi menemui Ozy di belakang gedung.

"Cakka... Kenapa bukan aku yg mendampingimu di sana.." ujar Oik dengan sedih.

Malam harinya di parkiran gedung.....


"Ik... Tunggu..." ujar seseorang, Oik sangat familiar dengan suara itu.. Suara yg sangat ia rindukan 2 bulan ini.

"Cakka??? Ada apa???" ujar Oik sedingin mungkin.

"thanks udah bikin pernikahan yg meriah bgt..." ujar cakka.

"Ouh.. Sama2" ujar Oik, ia pun langsung memasuki mobilnya dan meninggalkan Cakka.


******



Sejak pertemuan di lapangan parkir waktu itu Oik tidak pernah lgi bertemu dengan Cakka hampir setahun ini, jujur ia sangat merindukan cakka... Namun, akhir2 ini orderan pesta pernikahan yg datang bertubi- tubi membuat Oik, sedikit melupakan Cakka.

"ik, ntar malem makan malem diluar yokk... Kangen nih jalan rame2" ujar Ozy, diikuti anggukkan dr Ify, Rio, Acha, sivia, alvin dan Deva.

"tumben... ada acara apa nih???"

"gue sama Acha baru jdian jdi gue mau nraktir lo sama yg laen..." ujar Ozy sumringah.

"Ohya??? Congrats yaa... Oke deh jam brapa??"

"jam 7 di kafe pelangi..."

"siiipp....."

malam harinya....

"buat acha sm Ozy, congrats buat jdiannya kalian berdua.. Makasih jga buat PJ nya gue hampir kekenyangan nih..." ujar Ify.

"iya, moga2 kalian langgeng ya dan bisa menuju ke jenjang pernikahan.." ujar Sivia. Mendengarnya Oik langsung ciut dan teringat kembali kepada Cakka.

"mmm... Gue ke toilet dulu yaa..." ujar Oik.

"lo sih vi.. Gue yakin Oik pasti keinget lgi sm Cakka.." ujar Ify.

"aduuhh... Sori deh, gue ga sengaja kali..." ujar Via khawatir.

------------------

Oik memutuskan untuk pulang terlebih dahulu tanpa pamitan kepada Ozy dan yg lainnya. Melihat kemesraan Ozy dan Acha, membuatnya semakin teringat kepada Cakka. Laki2 yg setahun ini tidak pernah lgi menampakkan wajahnya. Ketika ia buru2 menuju ke parkiran tiba2 sesuatu yg keras menghantamnya.

"Cakkaaa..."

"Oik...."

keduanya tak menyangka akan bertemu lgi setelah pernikahan itu, Cakka nampaknya belum berubah masih tampan dan mempesona di mata Oik, ia seakan kembali ke masa lalunya ketika bersama cakka.

"apa kabar??" ujar Cakka memecahkan kebisuan diantara mereka berdua.

"baik... Kamu sendiri???" tanya Oik

"baik juga..."

"kamu ngapain kesini sendirian malem2???" tanya cakka, ada nada kecemasan dalam suara cakka. Oik yg tidak ingin hanyut dalam perasaannya mencoba untuk bersikap dingin kepada cakka, dan berusaha utk membuang rasa rindunya pada laki2 yg ada dihadapannya skrg.

"bukan urusan kamu... " ujar Oik lalu segera menuju mobilnya, namun ia kalah cepat, cakka langsung menahan lengannya dan menariknya ke dalam pelukannya.

"tolong jgn seperti ini, Ik.. Aku kangen sm kamu..." Ujar Cakka sambil mengelus kepala Oik. Oik mendorong keras tubuh Cakka.

"kangen???? Sama aku??? Cihh... Omong kosong dgn semua itu.. Seenaknya aja kamu bilang kangen sma aku setelah kamu mutusin aku dan ngebuang aku setahun yg lalu..." ujar Oik dgn suara yg meninggi.

"aku ga pernah buang kamu, Ik..."

"udah dehh... Ga usah banyak ngomong, kamu ga berhak buat nanya2 hidup aku skrg..." ujar Oik sambil berlalu dr hadapan Cakka.

"Ik, aku nyesel prnh ninggalin kamu.. Aku nyesel.." ujar Cakka sambil menatap kepergian mobil Oik dr hadapannya.


*******


"lo ketemu cakka semalem???" ujar Ify kaget.

"iya... Dan dia meluk gue dia bilang kalo dia kangen sm gue.. Udah gila kan tuh anak..." ujar Oik kesal.

"kok gila??? Wajar kalo dia kangen elo... Kalian kan prnh pacaran sebelumnya."

"tpi, dia udah mutusin gue... Udah ninggalin gue tanpa kejelasan Fy, dan gue benci dia...." ujar Oik dgn tegas.

"Ik, gue yakin waktu itu cakka punya alasan mutusin lo dan menikah sama shilla..."

"tpi, dia ga bilang alasan itu..."

"coba lo maafin dia, gue yakin lo sebenarnya masih sayang sm dia..."

"ga akan..."ujar Oik lgi

"terserah lo Ik... Tpi, Gue punya feeling lo bakal balik lgi ke dia, dgn cara yg ga lo duga2 dan disaat itu juga lo bakal tau hatinya cakka gmna..." ujar Ify, lalu meninggalkan Oik yg terbengong- bengong dgn perkataan Ify.


******

malam harinya ketika Oik sedang sibuk berkutat dengan proposal pesta pernikahan seorg kawan SMA nya dulu, seseorg mengetuk pintu apartemennya..

Oik segera meninggalkan berkas2nya dan segera membukakan pintu. Betapa terkejutnya Oik, ketika ia melihat Cakka berdiri di hadapannya.

"malam Ik,..." sapa Cakka.

"mau apalgi kamu kesini??? ntar Istri kamu nyariin lagi..." ujar Oik dengan sinis

"Ik, aku mnta maaf.. Karna aku udah mutusin kamu waktu, itu... Aku nyesel Ik... Nyesel bgt.. Aku ga nyangka kalo shilla bakal tega khianatin aku..."

"mksd kamu apa sih???"

"shilla, kabur ninggalin aku dan menikah dgn laki2 lain..."

"trus.. Hubungannya sama aku apa??? Kamu pengen aku balik ke kamu??? Cakka... Cakka... Kamu pikir aku ini gadis bego yg bisa seenaknya kamu buang, terus kamu ambil lgi... Ngga kka... Kalo itu yg ada dipikiran kamu, kamu udah salah besar..." ujar Oik setengah membentak.

"apa kamu ga cinta lgi sama aku???"

Oik langsung tercekat, medengar perkataan Cakka, sejujurnya ia masih mencintai Cakka, dan msh mengaharapkan cakka, tpi, luka yg ditinggalkan Cakka membuat ia ragu pada perasaannya.

"ngga..." jawab Oik dgn tegas.

"kamu bohong... Kamu masih mencintai aku... Itu terlihat jelas dimata kamu..." ujar Cakka.

"kamu salah Cakka..."

"kita coba buktikan..." ujar Cakka, ia berjalan medekati Oik, berusaha masuk ke dalam apartemennya, dan langsung menutup pintu.

"kamu mau ngapain kka..."

Cakka tidak menjawab pertanyaan Oik, ia malah semakin mendesak Oik, sampai pada akhirnya Oik, terhimpit di tembok, Oik memandang Cakka dengan ketakutan.

"Oik.. Oik... Mulut kamu bisa bilang kalau kamu ga cinta lgi sama aku.. Tapi, mata kamu ga bisa bohong.. Cinta kamu ke aku masih besar sayang..."

"ka.. Kamu sa.." belum sempat Oik melanjutkan perkataannya, Cakka langsung mengunci mulut Oik dengan bibirnya, Oik kaget tpi, tidak berusaha untuk melepaskannya. Malahan antara sadar atau tidak sadar Oik membals ciuman Cakka dengan mengalungkan tangannya ke leher Cakka. Terhanyut oleh perasaan dan suasana Cakka membimbing Oik ke kamar terdekat di apartemen itu dan membaringkannya di tempat tidur.

"aku cinta sama kamu Ik, kamu juga kan??? Jawab yg jujur..." ujar Cakka dengan nafas yg memburu.

Oik diam sambil menatap Cakka. Dan ia pun menganggukkan kepalanya.

Cakka kemudian mecium kembali bibir tipis Oik, dan mencoba menyelami sisi terdalam dari diri Oik.




********

Oik berusaha mengangkat kepalanya ketika dirasakannya cahaya matahari menerpa wajahnya, namun, nampaknya Cakka belum ingin ditinggalkan oleh Oik, ia menahan kepala Oik dan mendekapnya lebih erat lagi.

"kamu ga boleh kemana- mana..." ujar Cakka masih dengan mata tertutup.

"udah pagi Kka... Kamu ga kerja apa???"

"kmrn aku udah ngambil cuti..."

"ck... Tapi, aku mau..."

"mau apa?? Mau kerja??? Ga boleh, aku ga mau kamu ninggalin aku..." ujar Cakka. Merasa tidak akan menang dalam perdebatanNya, Oik pun memutuskan untuk tetap diam dalam dekapan Cakka.




*******


semenjak kejadian itu, Cakka dan Oik kembali menjalin hubungan yg sudah lama putus diantara mereka berdua, dan akhirnya Oik, pun menyadari bahwa Ia sangat mencintai Cakka.

"Ik, lo sm Cakka balikan lgi yaa..???" tanya Ify.

"Iya.. " jawab Oik sambil tersenyum.

"gue turut bahagia deh.. Tpi, gmna ceritanya lo balikan sama Cakka..????" tanya Ify.

"mau tau aja lo..." tiba2 Oik merasa perutnya melilit dan mual2, ia segera menuju westafel dan berusaha mengeluarkan apa yg ada diperutnya.

"Lo kenapa Ik??? Lo sakit????" tanya Ify panik.

"ngga tau, kok gue mendadak mual gni..." ujar Oik sambil meremas perutnya.

Malam harinya, Cakka mengajak Oik ke sebuah taman kali ini ia berniat hendak melamar Oik.

"Ik, aku mau ngomong sesuatu sama kamu..." ujar Cakka dgn serius.

"ngomong apa????"

"hhh... Kamu mau menikah sama aku????" ujar Cakka dgn mantap. Oik terkejut dgn penuturan Cakka. Cakka melamarnya! Hal yg selama ini ia impi2kan.

"kamu serius???"

"iya... Dan aku janji ga akan ninggalin kamu lgi, izinin aku buat nebus kesalahan aku..."

"gimana dgn shilla...???"

"kami udah bercerai.. Kamu ga usah khawatir..." ujar Cakka sambil ter senyum. Oik pun membalas senyuman Cakka, lalu menganggukkan kepala sbg tanda ia menerima lamaran Cakka...

Tiba- tiba...

"hueekk... Hueeek..." Oik merasakan mual itu kembali perutnya semakin melilit.

"kamu kenapa, Ik????"

"ga tau Cakka... Belakangan ini, aku sering mual, terus pusing..." keluh Oik.

Cakka yg mendengar hal itu malah tersenyum lebar.

"kalo gtu berarti kamu hamil Ik..."

"hahhh???? Hamil...?????" ujar Oik kaget.
















The_end

Sabtu, 07 Januari 2012

Kiss Kiss ^CERPEN CAIK^

Hai,,
balik lgi bersama penulis gaje dan ceritanya yang gaje jugaa.. :)
mmm... Kali ini aku mau ngasih cerpen dulu yaa sebagai pemanasan(?) buat cerbungku nantii..
Jangan bosan untuk baca ceritaku yaa...

L

E

T

S


R

E

A

D


.......................................

Kenalin gue Cakka Nuraga, gue kelas XI skrg, kata orang gue tuh ganteng, keren, imut, unyu, tajir, baik, ramah dan tidak sombong.. :) Hhmmm... Tapi, kadang gue ga percaya sama omongan tuh orang2.. Kenapa??? Abisnya kalo itu emang bener kenapa gue ga punya cewe sampe sekarang?? Nah, pas gue tanyain itu sama sahabat gue Gabriel, dia malah bilang..

"Lo juga sih kalo ngomong sama cewe yang lo liat bukan matanya, ato mukanya.. Malah bibirnya lo liat! Mereka kan jadi mikir yang aneh2" perkataan gabriel 2 minggu yang lalu jdi pikiran gue belakangan ini, emang sih.. Jujur aja gue emang kalo ngeliat cewe yang pertama kali gue liat itu bibirnya bukan matanya, ataupun mukanya.. Kalo gue rasa bibir tuh cewe ga bagus gue ga bakal betah lama2 ngomong sama cewe itu. Sampe2 dalam pencarian cewe gue netapin kriteria kalo tuh cewe harus punya bibir tipis, dan warna bibirnya tuh harus pink, satu lagi senyumnya harus manis! Dan warna pinknya itu harus alami dan asli bukan gara2 pake lipstik gtu.

Sekarang ini gue lagi makan bakso dikantin bareng gabriel sembari makan gabriel cerita.

"Kka.. Lo udah tau belom kalo di kelas XI IA 1 ada murid baru??" ujar Gabriel. Gue cuma geleng2 kepala aja.

"yaahhh, ketinggalan info lo... Murid barunya cewe lhoo.." ujar Gabriel. Gue ga peduli sama omongannya si Iel gue lebih milih konsen buat ngabisin bakso yang ada didepan gue skrg.

"kka.. Lo denger gue kagak sih???" gue cuma ngangguk2 aja,, tiba2 si Iel nepuk2 pundak gue kerass bangeet gue sampe meringis kesakitan..

"Kka.. Kka... Kka.." ujar Iel sambil terus nepuk2 pundak gue.

"apaan ssih Yelll??? Sakit tau.." ujar gue sambil menepiskan tangannya dari pundak gue. Dia cuma nyengir gaje gitu sama gue, asli mau muntah gue ngeliatnya!*pisssGabFC :)

"itu nohh... Murid baru yang gue bilang.." ujar Iel sambil mengarahkan telunjuknya ke satu titik dimana titik itu adalah seorang cewe mungil nan imut, berambut pendek dan senyumnya manis bangett o,O. Setelah gue perhatiin dengan seksama bibir cewe itu tipis, dan warnanya pink!!! Aaaa... Tipe gue bgt tuhh.. Kayaknya gue udah punya calon niihh..

"Iel.. Bantuin gue kenalan sama tuh cewe nyokk.. Mumpung lgi sendirian.. " ujar Gue sambil narik2 tangan si Iel.

"Olo, beta ma.. (iya, buruan) " ujar si Iel make bahasa bataknya. Kita langsung buru2 menuju tempat si cewe tadi.
"Haii, lo murid baru kan???" tanya Iel langsung nyerocos begitu kita nyampe di depan tuh cewe. Cewe itu memiringkan kepalanya tanda dia heran ngeliat kedatangan gue sama Iel yang ga diundang. Beberapa saat kemudian dia tersenyum.

"iya.. Ada apa ya??? " tanya cewe tadi sambil tersenyum, gileee klepek2 gue ngeliat senyumnya.

"boleh kenalan kan??? Gue Iel.. " ujar Iel sambil mengulurkan tangannya. Cewe itu menyambut uluran tangan Iel sambil nyebutin namanya.

"Gue Oik.. ", ooh.. Namanya Oik tohh.. Unik namanya. Terus si Iel narik gue yang daari tadi sembunyi dibalik punggungnya Iel,

"sebenernya yang punya maksud kenalan sohip gue, tapi dia rada pemalu orangnya.. Hehe" ujar Iel, anjiirr si Iel malu2in bgt nih anak.. Gue cuma garuk2 kepala aja menandakan gue salting didepan tuh cewe.

"oh,ya?? Nama lo siapa?? " tanya Oik ke gue.

"ca.. Cakka.." ujar gue sambil tersenyum. Dia ngebales senyum gue aslii, senyumnya itu lhoo, bibirnya itu lagii.. Pengen gue cium aja tuh bibir #ehh??

"mmm... Gue ke kelas dulu yaa, pesanan gue lama bgt bosen gue nunggunya..."ujar Oik, kita berdua cuma ngangguk2 aja, setelah itu dia pergi ninggalin kita.

*******

"mama.. Cakka pulang!!! " kebiasaan gue begitu sampe dirumah pasti teriak2 panggilin mama.

"Ehh, udah pulang anak mama.. Kenalan dulu yokk sama anaknya tante gita.. " ujar mama sambil ngajak gue ke ruang tamu dan ternyata dia itu...

"Oik...."

"Cakka..."

"lhoo, kalian udah kenal.."

"baru tadi siang tante..." ujar Oik.

"Ohh.. Bagus donk.. Cakka duduk sini nak.." langsung aja gue duduk di samping mama.

"Oik, ini anaknya tante gita yang di Medan itu lho.. Dia pindah kesini gara2 kangen katanya sama Jogja.." ujar mama panjang lebar, gue cuma manggut2 aja.

"Oh,iya dan Oik bakal tinggal disini untuk sementara waktu menunggu orangtuanya mengurus kepindahan kesini.."

Gue langsung natap mama dengan pandangan'serius ma' mama cuma nganggukin kepalanya. Yeess!!! Makasih mama, mama tau aja deh maunya Cakka.
"nah, kamu antar Oik jemput pakaiannya ke rumah temennya yaaa??? " gue langsung ngangguk cepet dan kita pun langsung bergegas menuju rumah temennya Oik.

********

udah sebulan Oik tinggal di rumah gue dan ngebikin gue makin gila aja sm dia, gue rasa gue suka sama dia, bukan, bisa dibilang cinta kali yakkk?? Kemaren gue udah nembak dia tapi, dianya nolak gue gara2.........

-flashback-

"Ik,, gue mau ngomong sesuatu sama lo.." ujar gue, kita berdua lagi duduk di tepi kolam sekarang.

"ngomong apa kka??"

"gue... Guee.. Suka sama lo.." ujar gue. Kayaknya si Oik kaget gtu denger ucapan gue.

"aduh, kka lo bercanda aja kerjaannya.."

"ngga.. Gue serius Ik.. " ujar gue.

"ngga mungkin.. " ujar Oik sambil tertawa kecil, gue jadi kesel ngeliatnya dia anggap perkataan gue main2, akhirnya tanpa sadar gue megang kepalanya Oik dan mencium bibirnya. Dia kayak kaget gtu buktinya dia berusaha ngedorong gue, tapi ngga bakal bisa, gue lebih kuat daripada dia..
Setelah 10 menit gue cium dia, gue lepasin bibir gue dari bibirnya. Dan gue natap dia ga disangka 1 tamparan mendarat dipipi gue..

"Lo kurang ajar banget kka... Gue benci sama lo sampe kapanpun gue ga bakal mau jdi cewe lo... " ujar Oik penuh kemarahan dan dia langsung pergi ninggalin gue .

-Flashback End-

semenjak peristiwa itu gue jdi jaga jarak sama Oik, lebih tepatnya dia menjauh dari gue... Aduuhh, salah gue juga sihh main nyosor aja kemaren, tapi, emang dasar bibirnya menarik buat dicium sihh *pLakk..

"cakka,,, akhir2 ini mama liat kamu sama Oik aneh bgt, ada masalah sama kalian berdua??" tanya mama, seperti biasa gue sama mama selalu ngerumpi di beranda kamar gue kalo satnite,, hehehe, org2 mah satnite ama pacarnya yakk?? Gue lain sendiri, gue satnite ama nyokap gue.. :)

"ngga,, kok ma.. Biasa aja"

"ahh.. Masa?? Mama ga percaya tuh... "

"yaeeellaahh.. Mama gimana sih?? Masa ga percaya sama Cakka..."

"habisnya kalo mama perhatiin ya, akhir2 ini Oik ngeliat kamu tuh anehhhh banget" ujar nyokap gue, nih maksudnya apa yaa???

"maksud mama???"

"aneh, matanya Oik kayak sinis gitu... Kayak ada kekesalan dan kekecewaan dalam matanya.." spontan gue langsung memicingkan mata gue ke mama.

"mama serius???"

"yaa... Kamu kok ga percaya sihh.. Mama kan psikolog jelas mama tau.." oh iya juga yaa, nyokap gue emang seorang psikolog handal, bahkan gue aja prnh konsultasi sama nyokap ttg kegemaran gue ngeliatin bibir cewe... Hehehe

"atau jangan2 penyebab kekesalan dan kekecewaannya itu kamu!" mama langsung nodong gue telakk! Mati gue kalo sampe ketauan mama gue nyium oik bisa di gantung gue!

"ng.. Ngga kok ma... Kita berdua baik2 aja kokk... "

mama keliatan ga percaya sama omongan gue.

"bneran???"

"iya ma... "

"bagus dehh... " ujar mama, ga lama kemudian ponsel mama bunyi dan mama pun keluar buat ngejawab tuh telepon.

hhhfftt.. hampir aja ketauan pokoknya gue harus ketemu Oik buat ngebicarain hal ini...

******

"mau ngomong apalagi?? Kan gue udah bilang kalo gue ga akan mau ngomong lgi sama lo.." ujar Oik begitu dia sampe di taman, malam ini gue ngajak dia ketemuan di taman buat ngomongin permasalahan kita, terdengar menusuk sih tapi, udah mulai melunak juga suaranya..

"tpi, buktinya lo tetep dateng kesini kan,," Oik langsung diam, dia ngalihin pandangannya ke arah lain.

"gue mau minta maaf sama lo, Ik.. Gue tau perbuatan gue kemaren itu udah lancang bgtt, tapi, gue ga ada mksd lain kokk.. Gue bneran cinta sama lo, tp,elo ga percaya yaaa.. Terpaksa deh..."

"nyium bibir gue lo bilang terpaksa???" ujar Oik dengan suara yang kembali meninggi. "gila lo kka.. Itu first kiss gue dan lo bilang lo nyium gue terpaksa???"

"ehh.. Ehh bu- bukan gitu mak.. Maksud gue, Ik.. " waduhh salah ngomong gue, tapi, apa tdi dia bilang first kiss??? Aaaa... Berarti dia sama sekali belom pernah dicium o.O sama kayak gue donkk, tiba2 Oik marah2 lagi pas ngeliat gue senyum2 gaje.

"knapa lo senyum2 gitu.. "

"ngg.. Ngga cuma lucu aja ternyata yang kemaren itu first kiss lo, sorry deh kalo gitu.. Tpi, asal lo tau aja itu jga first kiss gue.." tiba2 gue liat pipi Oik mulai memerah,,

"muka lo merah, Ik" ujar Gue.

"apaan sih Kka...??" jawab Oik kayak malu2 gitu.. Ahaayyy,, dia udah mulai baik sama gue..

"jdi itu first kiss lo juga???" tanya Oik

"iyaa,, jdi gmna??? Lo mau kan maafin gue???"

gue liat Oik kayak berpikir gitu, gue harap2 cemas sama jawaban yang bakal di kasih Oik..

"iya, gue maafin asal jgn ulangin lagi yaa..." ujarnya sambil tersenyum, yeeesss, gue di maafin saking senengnya gue joget2 gaje gitu tiba2 lagi asyik2 joget hujan dateng!

"hujan kka..." seru Oik. Gue cuma ngangguk aja akhirnya kita berdua memutuskan buat berteduh di bawah pohon rindang, gue liat Oik menggigil kedinginan sambil meluk kedua lututnya.

"lo kedinginan ya, Ik?? Pake jaket gue ya??" ujar Gue lembut, akhirnya jaket yang gue pake dipunggung gue berpindah ke punggungnya Oik, dan tanpa sadar gue malah narik Oik ke dekapan gue, Oik jadi natap gue, begitu juga dengan gue, kita tatapan lamaaaaa banget sampe akhirnya gue malah ngedeketin wajah gue ke wajahnya dia.. Dan yang gue liat dia mulai nutup matanya akhirnya, gue ikutan juga buat nutup mata gue, dannn....
.
.
.
.
.
.
.
.

*cuupp

gue nyium bibir oik lagi... Kali ini gue ngerasa dia ga nolak ciuman gue, malah kesannya dia ngebales tuh.. ^,^v
gilaaaa, dia sama sekali ga berusaha buat ngelepass.. Mungkin gara2 dinginnya cuaca kali yeee,.. Ga terasa kayaknya udah 15 menit kita ciuman, dan Oik pun nampaknya udah mulai ngelepas ciumannya, gue natap dia, asli mukanya merah merona gitu, sebenernya gue pengen ketawa tapi, gue ubah tawa gue itu jdi sebuah senyuman jail.

"kayaknya lo udah mulai jatuh cinta sama gue ya,Ik..." ujar gue

"mak.. Maksud lo???" tanya Oik gelagapan

"buktinya, lo tadi ga nolak gue cium, lo juga kayaknya ngebales kok..."

"ng.. Ngga..."

"alllllaaaa... Gue yang ngerasain, Ik.. Ngaku dehh, lo udah mulai cinta sama gue kan??" gue tetap menggoda Oik. Mukanya Oik makin merah, :) hahaha,, Oik.. Oik.. Lucu juga kalo malu2 kucing kayak gitu.

"Isshh.. Cakka apaan sihh, udah ahh, gue pulang duluan.." ujar Oik dan dia pun ninggalin gue sendiri. Tapi, perasaan gue bukan perasaan sedih kayak waktu di kolam waktu itu, perasaan gue skrg perasaan senengg bgt krn gue udah bisa ngerasain kalo Oik tuh mulai cinta sama gue, semoga aja ada jalan yaa...

******

"pagi, Ik... " sapa gue pas Oik turun dari tangga. Oik ga ngebales sapaan gue.

"cuek bgt sih cantik.. Lupa sm yg semalem yaa???" Oik pun menatap gue tajam, gue cuma ketawa kecil ngeliat tatapannya Oik.

"Lupa apa kka???" tanya mama tiba2, mampuss...

"ng.. Ngga kok ma.. Oik lupa kmrn cakka bantuin dia buat ngerjain PR nya.. "

"oo.. Mama kirain ada apaan.."

'tingnong... Tingnong...'

tiba2 bel rumah bunyi, gue langsung lari buat buka pintu dan ternyata ada Iel.

"horass.... " sapa Iel pake bahasa batak.

"horas too..." jawab gue, gue sengaja ngundang Iel ke rumah buat jdi temen gue curhat.

"langsung ke teras yokk..."

kita berdua pun pergi ke teras belakang, dan gue mulai cerita ttg kejadian semalem.

"bro.. Kayaknya dia udah mulai suka sama lo.. "

"gue jga berpikiran kayak gtu,, tapi buat nembak dia gue butuh waktu.. "

Iel cuma ngangguk2..

^^^

sebulan belakangan ini, gue sama Oik makin deket aja, kita berdua udah mau manggil2 'sayang' padahal belum pacaran lhoo, tapi, gue seneng kok bisa sedekat ini sama oik ga kayak dulu, gue harus jatuh bangun buat ngeluluhin hatinya Oik, mama yg udah tau gue suka sama Oik, malah maksa gue biar buru2 nembak Oik, takut keambil org katanya...

Sore ini, gue cuma berdua sama Oik di rumah. Nyokap belom pulang dari rumah nenek. Seperti biasa kegiatan gue kalo sore2 gini bantuin Oik masak di dapur, mumpung cuma berdua kayaknya gue nembak dia sekarang aja kali yaa... Gue pun memutuskan buat nembak Oik sekali lagi, dan berharap bgt kali ini di terima. Gue pun nyamperin Oik yg lagi motong wortel terus gue peluk pinggang dia dari belakang.

"Ik...."

"lo knapa kka?? Lepas ah, ga enak nanti kalo tiba2 ada org yg ngeliat"

"gue masih sayang sama lo..." Oik langsung mengehentikan kegiatan potong memotong(?) wortelnya.

"gue masih suka sama lo, meski waktu itu lo nolak gue.."

Oik diam seribu bahasa dan sama sekali ga bergerak dia diam mematung.

"....."

"izinin gue buat nemabk lo sekali lgi yaaa.. Dan gue harap lo mau cabut kata2 lo yg prnh bilang kalo lo ga bakal prnh nerima gue jdi pacar lo..."

Oik masih tetap diam, gue mencoba narik napas dalam2..

"Oik, Cakka Nuraga, sayang bgt sama kamu, cinta bgt sama kamu.. Kamu mau kan jdi pacarnya Cakka??? "

Oik memalingkan wajahnya ke arah gue dan gue balik natap dia.

"aku ga tau mau ngomong apalgi kka..."

"buat nolak aku???"

"bukan... Aku ga tau mau ngomong apalgi buat nerima kamu.. Semua kata2 ga ada yg sanggup buat gambarin perasaan aku sekarang, tpi, satu yg pasti Oik juga sayang Cakka.." ujarnya sambil menatap gue dengan lembut gue hanya senyum dan gue ngerasa gue jatuh ke dalam matanya.. Dan gue mulai (lagi) mendekatkan wajah gue..

5cm...





4cm...




2cm...







Gue ngerasain bibir gue kemabli bersebtuhan dengan bibir lembutnya Oik, dan gue mulai mengeratkan pelukan gue yang ada dipinggangnya Oik,..

2 menit....





5 menit....




10 menit....


Kita pun melepaskan ciuman kita, dan tersenyum satu sama lain..

"kka.. Knapa sih kamu suka sama aku???? Pdhal aku kan cewe biasa, aku ga cantik, mata aku ga bagus, hidung aku juga ga terlalu mancung dan aku ga tinggi kayak model2 di tivi,... Satu lagi kamu tuh suka bgt nyium aku..."

gue berikan senyum termanis gue sebelum ngejawab pertanyaan Oik...

"aku suka kamu karna senyuman manis kamu, senyuman yang berasal dari bibir yang indah, lembut, dan berwarna pink, dari awal ngeliat kamu, aku suka liat bibir kamu, menarik tau.. Dan itu lah yang bikin aku kepengen nyium kamu terusss... "ucap gue lalu mengecup halus bibir Oik..

"Love you Ik..."

"Love you too kka...."

















the_end

This All For You ^CERPEN CAIK^

Hayyyy....
Bawa cerpen lgi nihhh...
Jgn bosan buat bacanya yaaakkk....

K

E

E

P


R

E

A

D

........................................

"ca... Cakka.." panggil Oik ketika melihat Cakka keluar dr sebuah pintu, ia mencoba menggenggam tangan cakka.

"ada apa??? Aku sedang sibuk mengurus urusan kerajaan jdi ku mohon jangan ganggu aku..." ujar cakka tanpa menatap oik, oik mencoba tersenyum dengan perlakuan cakka yang agak cuek kepadanya.

"mmm... Nanti siang aku ingin mengajakmu mencoba kue buatanku.. Rasanya enak lho..."ujar oik sambil tersenyum.

"aku tidak bisa, nanti siang shilla mengadakan pertunjukan baletnya jadi sebagai TUNANGAN aku harus datang..." ujar cakka dengan memberi sedikit penekanan pada saat mengatakan tunangan. Oik menundukkan kepalanya mencoba menahan airmatanya.

"sayang, kenapa belum berangkat???" ujar sebuah suara, oik mengangkat kepalanya dan melihat pemilik suara itu -Shilla- sementara shilla tidak peduli dengan kehadiran Oik ia malah merapikan dasi yang dikenakan cakka, dan menggandeng cakka pergi meninggalkan Oik yg diam mematung ditempatnya menatap keduanya dengan sendu, dan ketika ia berbalik hendak menuju taman istana, ia tidak dapat membendung airmatanya.
Oik adalah putri kerajaan ramadlani yg dititipkan kepada kerajaan nuraga krn diwilayah mereka sedang terjadi kudeta, krn membahayakan jiwa Oik, ia pun dititipkan kepada sahabat ayahnya Raja tunggul Nuraga sampai keadaan kembali normal. Dulunya cakka dan oik merupakan sahabat karib yg sangat akrab tpi, entah kenapa skrg cakka bersikap cuek kpdnya, tidak menganggapnya dan bahkan hampir tidak prnh bicara padanya.

"kenapa kita jdi seperti ini cakka..." ujar Oik di sela2 tangisnya.

"tuan putri kenapa menangis??"ujar gita, pelayan setianya selama dikerajaan Nuraga. Oik buru2 menghapus airmatanya.

"ti.. Tidak.. Aku sedang tidak menangis.."

"jangan berbohong tuan putri, mata tuan putri sembab.."jawab gita. Oik hanya menarik nafas dan menganggukkan kepalanya pelan.

"pasti ada hubungannya dengan pangeran cakka..." ungkap gita, oik hanya menatap gita heran.

"kami semua jga heran dengan perubahan pangeran cakka... Semenjak bertunangan dengan nona shilla, pangeran berubah menjadi agak cuek, malas, dan seperti tidak pedulli terhadap siapapun.. Selalu nona shilla, kapanpun dan dimana pun... Hhh.. Mengesalkan....." ujar gita sambil menatap lurus pemandangan di hadapannya.

"kalau boleh jujur semua pelayan disini tidak ada yg suka melihat nona shilla, dia sombong, dan tidak prnh menghargai kami.. Tidak sprti tuan putri..." ujar gita sambil menatap Oik.

"aku tau tuan putri pasti mencintai pangeran cakka kan??? Aku bisa melihat itu dr mata tuan putri, cinta yang tulus dan tidak pernah bermain- main, sorot mata tuan putri ketika melihat pangeran penuh dengan rasa cinta dan kekaguman, meskipun pangeran mengacuhkan pandangan itu..." ujar gita panjang lebar, mau tidak mau oik tersenyum semua yg dikatakan gita benar adanya.

"menurutmu, apa yg membuat cakka menyukai shilla??"

"mungkin krn nona shilla seorg balerina,.. Seorg penari balet..." Oik tampak berpikir.

"padahal gerakan nona shilla tidak pantas disebut tari balet... Gerakannya kaku,.. Tidak menarik sama sekali, tpi, entah kenapa pangeran cakka malah terpesona.. Ckckckck" tambah gita, oik tertawa kecil mendengar perkataan gita.

"bisa antarkan aku siang ini ke tempat pertunjukan shilla???"

gita menatap oik heran.

"tuan putri tidak sedang berpikir utk menjadi balerina kan???"

"kalau iya kenapa???? Ayolah... " bujuk oik.

"tuan putri, jdilah diri sendiri..."

"ya sudah kalau tidak mau mengantarku aku bisa minta diantarkan oleh debo..."ujar Oik dan bersiap siap memanggil debo.

"ba.. Baiklah tuan putri.. Akan aku antarkan..."

Oik tersenyum senang..

********

dipanggung itu, seorg gadis dgn gaun balerinanya, bergerak gemulai, dan anggun mengikuti alunan musik klasik yg mengiringi tariannya, berputar dan melakukan sedikit lompatan kecil membuat semua org terpukau termasuk cakka tunangan si balerina tersebut, ia menatap tunagannya dengan tatapan kagum dan penuh keterpesonaan. Melihat hal itu Oik menjadi ciut. Ia merasa tidak akan sanggup merebut hati cakka dr is balerina bernama shilla itu.

"tuan putri,.. Ku harap tuan putri tidak putus asa.. Semangat.. "bisik gita, oik hanya tersenyum.

Pertunjukan pun telah selesai, semua penonton telah bubar meninggalkan tempat pertunjukan sementara cakka dan shilla pergi menuju taman belakang tempat pertunjukan itu, sesekali shilla menari didepan cakka dengan lincahnya, Cakka yg tdinya duduk disalah satu bangku di taman tersebut berdiri dan meraih tangan shilla sehingga shilla berhenti menari, cakka menatap shilla dalam..

"kau selalu bisa membuatku terpukau... "ucap cakka sambil membelai rambut shilla yg panjang. Shilla hanya tersenyum kecil, perlahan namun pasti cakka mulai mendekatkan wajahnya ke wajah shilla, dgn sasaran tepatnya bibir shilla..

5cm....





3cm......



2cm....


GUBRAAAkkk... PRAAAKKk
Suara yg mengagetkan itu mengehentikan cakka di jarak terdekat antara wajahnya dan wajah shilla. Cakka berusaha mencari si pengganggu suasana itu, dan mendapati Oik sedang merapikan pot bunga yg tdk sengaja diinjaknya ketika hendak menuju kamar mandi. Oik kaget melihat cakka dan shilla.

"ma.. Maaf aku bukan brmaksud mengganggu kalian tdi potnya tdk sengaja terinjak olehku.. Maaf..."ujar Oik sambil menundukkann kepalanya lalu berlari meuju kamar mandi. Sementara cakka menggeram kesal...


*********


alunan musik klasik menggema diruangan yg berukuran lumayan besar itu, diruangan itu Oik sedang berdiri percaya diri dihadapan sebuah cermin yg memenuhi ruangan itu dengan gaun balerinanya yg berwarna putih, beberapa minggu ini tanpa sepengetahuan siapapun kecuali gita, Oik berlatih balet diruangan itu, skrg ini ia sedang latihan balet tdi ia baru saja selesai beristirahat selama 10 menit. tampak peluh membasahi wajahnya menandakan ia kelelahan tpi, untuk cintanya kepada cakka ia tetap latihan utk bisa menjdi balerina sprti shilla. Ia pun memulai latihannya, berputar dengan anggun, sambil melakukan lompatan2 kecil yg biasanya terdapat di tarian balet, tanpa menyadari ada sepasang mata yg mengawasinya latihan beberapa minggu ini secara diam2,, mata itu adalah mata cakka, ia di beritahu oleh gita, ttg Oik yg mencintainya, Oik yg terluka oleh sikap cueknya, oik yg berjuang keras utk menjadi balerina demi memperjuangkan cintanya kepada dirinya. Ia menatap gadis yg sedang menari itu dengan sorot mata kekaguman. Dan keterpukauan, selama ini ia memang tidak prnh mempedulikan Oik, krn seluruh waktunya di ambil alih dengan kehadiran shilla, yg benar2 membuatnya buta dengan keadaan sekitarnya, ia sadari dirinya berubah tpi, ia tdk punya kesempatan kembali menjadi dirinya yg dulu krn alasan diatas.

Tiba- tiba......

"aww.... Aduh sakit... " rintih oik sambil memegangi ujung kakinya, rupanya ia baru saja terkilir dan ujung2 jari2nya menjadi korban, sangat sakit, bahkan ia menangis.. dibarengi dengan tetesan2 keringat yg membasahi wajahnya airmatanya pun mengalir dengan derasnya, tpi, ia menangis bukan krn itu, ia menangisi perjuangan gilanya untuk menarik simpati cakka dan meraih hati pangerannya itu. Ia terus menangis badannya bergetar hebat.

"CAKKAAAA AKU MENCINTAIMU!!! APA KAU MELIHAT PERJUANGAN GILAKU??? AKU GILA KARNA DIRIMU..." teriak Oik diruangan itu, cakka ingin menemuinya tapi, sebuah sentuhan lembut menahannya.

"gita??? Mau apa kau disini??"

"mendampingi tuan putri, belum saatnya pangeran hadir dalam tangisan tuan putri menjadi penghiburnya,, selesaikan masalah pangeran dgn nona shilla, krn ku dengar nona shilla tertangkap basah sednag berciuman ditaman dengan seorg pria bernama gabriel.." ujar gita datar.

"apaaa??????"
"pangeran tidak percaya??? Ya sudah... Aku hanya menyampaikan berita saja, kebenarannya bisa anda cari tau di ruangan yang mulia ratu.. Permisi..." ujar gita lalu meninggalkan cakka yg kini diam terpaku mendengar berita bahwa shilla tunangannya yg sangat ia cintai dan sgt dibanggakannya tega mengkhianatinya, ia pun segera pergi ke ruangan ibundanya..


*******


"aku betul2 tidak menyangka kau mengkhianatiku.." ujar cakka dengan emosi yg meluap- luap.

"cakka... Ini salah pahamm... A.. Akuuu.. Ti.. Tidak..." ujar shilla terbata- bata

"tidak berciuman dengannya???" bentak cakka sambil menunjuk gabriel yg sedang menunduk. " aku salah menilaimu... Aku ternyata salah.. Aku.. Aku membencimu!! Mulai sekarang kita tidak ada hubungan apapun dan aku harap kau meninggalkan istana ini secepat mungkin,, aku muak melihatmu..." ujar Cakka lalu meninggalkan shilla, gabriel, dan ibundanya lalu menuju ke taman belakang istana.


*******


"tuan putri tidak apa2???" ujar gita sambil memijit2 ujung jari2 kaki Oik.

"tidak.. Kau tak perlu secemas ini gita,,," ujar Oik sambil tersenyum.

"tuan putri, tdi nona shilla tertangkap basah berciuman dgn laki2 lain di taman istana,.."

"apaaa??? Bagaimana dgn cakka apa dia tau???"

"sudah ku beritau... Tdi didepan ruangan ini..."

Oik menatap gita dgn heran, bagaimana mungkin cakka berada didepan ruangannya selama ia latihan,, apa mungkin...

"maksudmua cakka ada didepan ruangan ini dan melihatku latihan lalu kau bertemu dengannya???"

gita mengangguk pelan sambil terus memijit jari2 kaki oik.

"maafkan aku tuan putri,, aku terpaksa memberitau pangeran karna aku tidak tega melihat tuan putri berjuang keras sprti ini padahal belum tentu pangeran tau.. Maaf.."

oik tersenyum senang melihat pertolongan gita, yg sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

"terimakasih..."

"??????"

"terimakasih sudah berada disampingku selama ini... Disampingku ketika aku menangis,.. Terimakasih.." ujar Oik dengan senyum tulusnya.

"sama2 tuan putri... Aku rasa tuan putri ini saatnya mengambil hati pangeran cakka, beri ia penghiburan..." ujar gita sambil tersenyum. Oik menganggukkan kepalanya.

"dimana ia sekarang???" tanya Oik.

"tuan putri gunakan feelingmu.. ^,~ jika tuan putri memang mencintai pangeran pasti tuan putri tau dimana pangeran skrg..."

"di.... Taman?????"

gita menganggukkan kepalanya, Oik pun segera bangkit lalu pergi meninggalkan gita.

"selamat menikmati hasil perjuanganmu tuan putri.." ujarnya.

********


cakka menatap pemandangan dihadapannya dengan tatapan sendu..

"disini... Ditaman ini aku menyatakan cintaku kepadamu shilla, tpi, malah ditaman ini kau mengkhianatiku..." ujar cakka dengan nada bergetar.

"tidak seharusnya kau menangis karna dia dan taman ini..." ujar sebuah suara dengan lembut.

"Oik??? Bukannya kamu tadi di ruangan latihan???"

"ada yg tidak beres dengan kaki ku tadi jadi aku berhenti latihan sebentar lalu berjalan- jalan dan menemukanmu disini.... Sedang...... menangis" ujar Oik, buru2 cakka menghapus airmatanya.

"aku sudah dengar dr gita kalau shilla....."

"aku mohon jangan bicarakan dia lagi.. Aku kecewa..."

"hhhfttt... Baiklahhh...." ujar Oik. Keheningan pun menyelimuti mereka.

"aku tau kau berlatih balet untuk ku..." ujar cakka tiba2. Perlahan semburat merah memenuhi wajah Oik.

"maafkan aku selama ini tidak mempedulikanmu.." ujar Cakka. Oik hanya tersenyum mendengar penuturan cakka.

"menari lah untukku, aku mau lihat seberapa besar perjuanganmu untukku..." ujar cakka sambil tersenyum,...

"disini tidak ada musik..... Aku tidak bisa menari tanpa musik..."

tiba2 gita datang membawa 1 set pemutar musik dan piringan hitam.

Oik tersenyum...

"sekarang menarilah tuan putri, musik sudah tersedia.." ujar gita, lalu pergi meninggalkan cakka dan Oik.

"dia betul2 mengerti dirimu.." ujar cakka.

"yaa.. Dia adik yg setia..."

"adik???" tanya cakka heran.

"aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.

Cakka hanya ber 'oh' ria, musik pun dinyalakan lalu Oik menari dengan anggun dan gemulai dihadapan cakka, hhmmm.. Lebih memukau daripada shilla, cakka sampai tidak berkedip melihat gerakan demi gerakan lembut yg ditampilkan Oik. Akhirnya setelah 15 menit tarian itu selesai.

"lebih memukau dari shilla" ujar cakka.

"terimakasih,"

"oik.. Apakah kau memang mencintaiku??" tanya cakka.

"iya... Tapi, karna shilla aku harus memendamnya sendiri.." ujar Oik.

"saat ini aku mencintaimu bukan saat ini sudah 3 minggu yg lalu ketika melihat perjuangan kerasmu lebih tepatnya dan skrg aku bukan tunangan shilla lgi.. Kau mau menerimaku sebagai kekasih hatimu????"

Oik hanya tersenyum, cakka pun memeluk Oik,begitu juga dengan Oik yg membalas pelukan Cakka. Cakka mengangkat sedikit tubuh Oik lalu berputar seperti tarian balet yg ditampilkan Oik tadi. Senyuman pun menghiasi wajah keduanya.