Sabtu, 07 Januari 2012

This All For You ^CERPEN CAIK^

Hayyyy....
Bawa cerpen lgi nihhh...
Jgn bosan buat bacanya yaaakkk....

K

E

E

P


R

E

A

D

........................................

"ca... Cakka.." panggil Oik ketika melihat Cakka keluar dr sebuah pintu, ia mencoba menggenggam tangan cakka.

"ada apa??? Aku sedang sibuk mengurus urusan kerajaan jdi ku mohon jangan ganggu aku..." ujar cakka tanpa menatap oik, oik mencoba tersenyum dengan perlakuan cakka yang agak cuek kepadanya.

"mmm... Nanti siang aku ingin mengajakmu mencoba kue buatanku.. Rasanya enak lho..."ujar oik sambil tersenyum.

"aku tidak bisa, nanti siang shilla mengadakan pertunjukan baletnya jadi sebagai TUNANGAN aku harus datang..." ujar cakka dengan memberi sedikit penekanan pada saat mengatakan tunangan. Oik menundukkan kepalanya mencoba menahan airmatanya.

"sayang, kenapa belum berangkat???" ujar sebuah suara, oik mengangkat kepalanya dan melihat pemilik suara itu -Shilla- sementara shilla tidak peduli dengan kehadiran Oik ia malah merapikan dasi yang dikenakan cakka, dan menggandeng cakka pergi meninggalkan Oik yg diam mematung ditempatnya menatap keduanya dengan sendu, dan ketika ia berbalik hendak menuju taman istana, ia tidak dapat membendung airmatanya.
Oik adalah putri kerajaan ramadlani yg dititipkan kepada kerajaan nuraga krn diwilayah mereka sedang terjadi kudeta, krn membahayakan jiwa Oik, ia pun dititipkan kepada sahabat ayahnya Raja tunggul Nuraga sampai keadaan kembali normal. Dulunya cakka dan oik merupakan sahabat karib yg sangat akrab tpi, entah kenapa skrg cakka bersikap cuek kpdnya, tidak menganggapnya dan bahkan hampir tidak prnh bicara padanya.

"kenapa kita jdi seperti ini cakka..." ujar Oik di sela2 tangisnya.

"tuan putri kenapa menangis??"ujar gita, pelayan setianya selama dikerajaan Nuraga. Oik buru2 menghapus airmatanya.

"ti.. Tidak.. Aku sedang tidak menangis.."

"jangan berbohong tuan putri, mata tuan putri sembab.."jawab gita. Oik hanya menarik nafas dan menganggukkan kepalanya pelan.

"pasti ada hubungannya dengan pangeran cakka..." ungkap gita, oik hanya menatap gita heran.

"kami semua jga heran dengan perubahan pangeran cakka... Semenjak bertunangan dengan nona shilla, pangeran berubah menjadi agak cuek, malas, dan seperti tidak pedulli terhadap siapapun.. Selalu nona shilla, kapanpun dan dimana pun... Hhh.. Mengesalkan....." ujar gita sambil menatap lurus pemandangan di hadapannya.

"kalau boleh jujur semua pelayan disini tidak ada yg suka melihat nona shilla, dia sombong, dan tidak prnh menghargai kami.. Tidak sprti tuan putri..." ujar gita sambil menatap Oik.

"aku tau tuan putri pasti mencintai pangeran cakka kan??? Aku bisa melihat itu dr mata tuan putri, cinta yang tulus dan tidak pernah bermain- main, sorot mata tuan putri ketika melihat pangeran penuh dengan rasa cinta dan kekaguman, meskipun pangeran mengacuhkan pandangan itu..." ujar gita panjang lebar, mau tidak mau oik tersenyum semua yg dikatakan gita benar adanya.

"menurutmu, apa yg membuat cakka menyukai shilla??"

"mungkin krn nona shilla seorg balerina,.. Seorg penari balet..." Oik tampak berpikir.

"padahal gerakan nona shilla tidak pantas disebut tari balet... Gerakannya kaku,.. Tidak menarik sama sekali, tpi, entah kenapa pangeran cakka malah terpesona.. Ckckckck" tambah gita, oik tertawa kecil mendengar perkataan gita.

"bisa antarkan aku siang ini ke tempat pertunjukan shilla???"

gita menatap oik heran.

"tuan putri tidak sedang berpikir utk menjadi balerina kan???"

"kalau iya kenapa???? Ayolah... " bujuk oik.

"tuan putri, jdilah diri sendiri..."

"ya sudah kalau tidak mau mengantarku aku bisa minta diantarkan oleh debo..."ujar Oik dan bersiap siap memanggil debo.

"ba.. Baiklah tuan putri.. Akan aku antarkan..."

Oik tersenyum senang..

********

dipanggung itu, seorg gadis dgn gaun balerinanya, bergerak gemulai, dan anggun mengikuti alunan musik klasik yg mengiringi tariannya, berputar dan melakukan sedikit lompatan kecil membuat semua org terpukau termasuk cakka tunangan si balerina tersebut, ia menatap tunagannya dengan tatapan kagum dan penuh keterpesonaan. Melihat hal itu Oik menjadi ciut. Ia merasa tidak akan sanggup merebut hati cakka dr is balerina bernama shilla itu.

"tuan putri,.. Ku harap tuan putri tidak putus asa.. Semangat.. "bisik gita, oik hanya tersenyum.

Pertunjukan pun telah selesai, semua penonton telah bubar meninggalkan tempat pertunjukan sementara cakka dan shilla pergi menuju taman belakang tempat pertunjukan itu, sesekali shilla menari didepan cakka dengan lincahnya, Cakka yg tdinya duduk disalah satu bangku di taman tersebut berdiri dan meraih tangan shilla sehingga shilla berhenti menari, cakka menatap shilla dalam..

"kau selalu bisa membuatku terpukau... "ucap cakka sambil membelai rambut shilla yg panjang. Shilla hanya tersenyum kecil, perlahan namun pasti cakka mulai mendekatkan wajahnya ke wajah shilla, dgn sasaran tepatnya bibir shilla..

5cm....





3cm......



2cm....


GUBRAAAkkk... PRAAAKKk
Suara yg mengagetkan itu mengehentikan cakka di jarak terdekat antara wajahnya dan wajah shilla. Cakka berusaha mencari si pengganggu suasana itu, dan mendapati Oik sedang merapikan pot bunga yg tdk sengaja diinjaknya ketika hendak menuju kamar mandi. Oik kaget melihat cakka dan shilla.

"ma.. Maaf aku bukan brmaksud mengganggu kalian tdi potnya tdk sengaja terinjak olehku.. Maaf..."ujar Oik sambil menundukkann kepalanya lalu berlari meuju kamar mandi. Sementara cakka menggeram kesal...


*********


alunan musik klasik menggema diruangan yg berukuran lumayan besar itu, diruangan itu Oik sedang berdiri percaya diri dihadapan sebuah cermin yg memenuhi ruangan itu dengan gaun balerinanya yg berwarna putih, beberapa minggu ini tanpa sepengetahuan siapapun kecuali gita, Oik berlatih balet diruangan itu, skrg ini ia sedang latihan balet tdi ia baru saja selesai beristirahat selama 10 menit. tampak peluh membasahi wajahnya menandakan ia kelelahan tpi, untuk cintanya kepada cakka ia tetap latihan utk bisa menjdi balerina sprti shilla. Ia pun memulai latihannya, berputar dengan anggun, sambil melakukan lompatan2 kecil yg biasanya terdapat di tarian balet, tanpa menyadari ada sepasang mata yg mengawasinya latihan beberapa minggu ini secara diam2,, mata itu adalah mata cakka, ia di beritahu oleh gita, ttg Oik yg mencintainya, Oik yg terluka oleh sikap cueknya, oik yg berjuang keras utk menjadi balerina demi memperjuangkan cintanya kepada dirinya. Ia menatap gadis yg sedang menari itu dengan sorot mata kekaguman. Dan keterpukauan, selama ini ia memang tidak prnh mempedulikan Oik, krn seluruh waktunya di ambil alih dengan kehadiran shilla, yg benar2 membuatnya buta dengan keadaan sekitarnya, ia sadari dirinya berubah tpi, ia tdk punya kesempatan kembali menjadi dirinya yg dulu krn alasan diatas.

Tiba- tiba......

"aww.... Aduh sakit... " rintih oik sambil memegangi ujung kakinya, rupanya ia baru saja terkilir dan ujung2 jari2nya menjadi korban, sangat sakit, bahkan ia menangis.. dibarengi dengan tetesan2 keringat yg membasahi wajahnya airmatanya pun mengalir dengan derasnya, tpi, ia menangis bukan krn itu, ia menangisi perjuangan gilanya untuk menarik simpati cakka dan meraih hati pangerannya itu. Ia terus menangis badannya bergetar hebat.

"CAKKAAAA AKU MENCINTAIMU!!! APA KAU MELIHAT PERJUANGAN GILAKU??? AKU GILA KARNA DIRIMU..." teriak Oik diruangan itu, cakka ingin menemuinya tapi, sebuah sentuhan lembut menahannya.

"gita??? Mau apa kau disini??"

"mendampingi tuan putri, belum saatnya pangeran hadir dalam tangisan tuan putri menjadi penghiburnya,, selesaikan masalah pangeran dgn nona shilla, krn ku dengar nona shilla tertangkap basah sednag berciuman ditaman dengan seorg pria bernama gabriel.." ujar gita datar.

"apaaa??????"
"pangeran tidak percaya??? Ya sudah... Aku hanya menyampaikan berita saja, kebenarannya bisa anda cari tau di ruangan yang mulia ratu.. Permisi..." ujar gita lalu meninggalkan cakka yg kini diam terpaku mendengar berita bahwa shilla tunangannya yg sangat ia cintai dan sgt dibanggakannya tega mengkhianatinya, ia pun segera pergi ke ruangan ibundanya..


*******


"aku betul2 tidak menyangka kau mengkhianatiku.." ujar cakka dengan emosi yg meluap- luap.

"cakka... Ini salah pahamm... A.. Akuuu.. Ti.. Tidak..." ujar shilla terbata- bata

"tidak berciuman dengannya???" bentak cakka sambil menunjuk gabriel yg sedang menunduk. " aku salah menilaimu... Aku ternyata salah.. Aku.. Aku membencimu!! Mulai sekarang kita tidak ada hubungan apapun dan aku harap kau meninggalkan istana ini secepat mungkin,, aku muak melihatmu..." ujar Cakka lalu meninggalkan shilla, gabriel, dan ibundanya lalu menuju ke taman belakang istana.


*******


"tuan putri tidak apa2???" ujar gita sambil memijit2 ujung jari2 kaki Oik.

"tidak.. Kau tak perlu secemas ini gita,,," ujar Oik sambil tersenyum.

"tuan putri, tdi nona shilla tertangkap basah berciuman dgn laki2 lain di taman istana,.."

"apaaa??? Bagaimana dgn cakka apa dia tau???"

"sudah ku beritau... Tdi didepan ruangan ini..."

Oik menatap gita dgn heran, bagaimana mungkin cakka berada didepan ruangannya selama ia latihan,, apa mungkin...

"maksudmua cakka ada didepan ruangan ini dan melihatku latihan lalu kau bertemu dengannya???"

gita mengangguk pelan sambil terus memijit jari2 kaki oik.

"maafkan aku tuan putri,, aku terpaksa memberitau pangeran karna aku tidak tega melihat tuan putri berjuang keras sprti ini padahal belum tentu pangeran tau.. Maaf.."

oik tersenyum senang melihat pertolongan gita, yg sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

"terimakasih..."

"??????"

"terimakasih sudah berada disampingku selama ini... Disampingku ketika aku menangis,.. Terimakasih.." ujar Oik dengan senyum tulusnya.

"sama2 tuan putri... Aku rasa tuan putri ini saatnya mengambil hati pangeran cakka, beri ia penghiburan..." ujar gita sambil tersenyum. Oik menganggukkan kepalanya.

"dimana ia sekarang???" tanya Oik.

"tuan putri gunakan feelingmu.. ^,~ jika tuan putri memang mencintai pangeran pasti tuan putri tau dimana pangeran skrg..."

"di.... Taman?????"

gita menganggukkan kepalanya, Oik pun segera bangkit lalu pergi meninggalkan gita.

"selamat menikmati hasil perjuanganmu tuan putri.." ujarnya.

********


cakka menatap pemandangan dihadapannya dengan tatapan sendu..

"disini... Ditaman ini aku menyatakan cintaku kepadamu shilla, tpi, malah ditaman ini kau mengkhianatiku..." ujar cakka dengan nada bergetar.

"tidak seharusnya kau menangis karna dia dan taman ini..." ujar sebuah suara dengan lembut.

"Oik??? Bukannya kamu tadi di ruangan latihan???"

"ada yg tidak beres dengan kaki ku tadi jadi aku berhenti latihan sebentar lalu berjalan- jalan dan menemukanmu disini.... Sedang...... menangis" ujar Oik, buru2 cakka menghapus airmatanya.

"aku sudah dengar dr gita kalau shilla....."

"aku mohon jangan bicarakan dia lagi.. Aku kecewa..."

"hhhfttt... Baiklahhh...." ujar Oik. Keheningan pun menyelimuti mereka.

"aku tau kau berlatih balet untuk ku..." ujar cakka tiba2. Perlahan semburat merah memenuhi wajah Oik.

"maafkan aku selama ini tidak mempedulikanmu.." ujar Cakka. Oik hanya tersenyum mendengar penuturan cakka.

"menari lah untukku, aku mau lihat seberapa besar perjuanganmu untukku..." ujar cakka sambil tersenyum,...

"disini tidak ada musik..... Aku tidak bisa menari tanpa musik..."

tiba2 gita datang membawa 1 set pemutar musik dan piringan hitam.

Oik tersenyum...

"sekarang menarilah tuan putri, musik sudah tersedia.." ujar gita, lalu pergi meninggalkan cakka dan Oik.

"dia betul2 mengerti dirimu.." ujar cakka.

"yaa.. Dia adik yg setia..."

"adik???" tanya cakka heran.

"aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.

Cakka hanya ber 'oh' ria, musik pun dinyalakan lalu Oik menari dengan anggun dan gemulai dihadapan cakka, hhmmm.. Lebih memukau daripada shilla, cakka sampai tidak berkedip melihat gerakan demi gerakan lembut yg ditampilkan Oik. Akhirnya setelah 15 menit tarian itu selesai.

"lebih memukau dari shilla" ujar cakka.

"terimakasih,"

"oik.. Apakah kau memang mencintaiku??" tanya cakka.

"iya... Tapi, karna shilla aku harus memendamnya sendiri.." ujar Oik.

"saat ini aku mencintaimu bukan saat ini sudah 3 minggu yg lalu ketika melihat perjuangan kerasmu lebih tepatnya dan skrg aku bukan tunangan shilla lgi.. Kau mau menerimaku sebagai kekasih hatimu????"

Oik hanya tersenyum, cakka pun memeluk Oik,begitu juga dengan Oik yg membalas pelukan Cakka. Cakka mengangkat sedikit tubuh Oik lalu berputar seperti tarian balet yg ditampilkan Oik tadi. Senyuman pun menghiasi wajah keduanya.


1 komentar:

  1. Hai kawan sudah tau sekarang nonton serial drama korea bisa di hp kamu sangat mudah, cukup download aplikasi MYDRAKOR di GooglePlay gratis MYDRAKOR menghadirkan nuasa menonton film drama korea sangat mudah, MYDRAKOR banyak pilihan film drama korea terbaru.

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

    BalasHapus