Kamis, 30 Mei 2013

BETWEEN FIVE DEVILS [CAST + SINOPSIS + PART 1]


CAST

1.     Cakka Mahaputra Handika
Leader ‘5 Devils’ yangterkenal sombong, egois, dan suka semena- mena. Ayahnya seorang pengusaha kayayang memiliki 3 stasiun televisi swasta dan merupakan salah satu anggota DPR.Namun malangnya keluarganya sama sekali tidak harmonis. Ibunya sudah lamabercerai dengan ayahnya ketika ia duduk di kelas VII SMP.

2.     Alvin Angelo
Anggota ‘5 Devils’ yangpendiam dan dingin. Orangtuanya sudah lama meninggal  karena kecelakaan ketika umurnya 5 tahun.Kini ia tinggal dengan omanya yang seorang pemilik butik ternama bertarafinternasional. Dan ia memiliki sebuah rahasia besar yang tidak diketahuianggota ‘5 Devils’.

3.     Mario Geraldo Kusuma
Anggota ‘5 Devils’ yangterkenal cablak, aneh dan ribut. Ia seorang pemenang ajang pencarian bakat yangdiadakan oleh stasiun televisi milik keluarga Cakka. Keluarganya sendiri jugamerupakan pengusaha hotel bintang 5 yang telah memiliki cabang di 3 provinsi.

4.     Gabriel Pratama Damanik
Satu- satunya anggota‘5 Devils’ yang berdarah batak. Ia terkenal cablak, aneh dan sedikit playboy.Dari ke- empat anggota ‘5 Devils’ yang lain hanya dia lah yang paling seringgonta- ganti pacar. Ayahnya sudah lama meninggal. Sementara ibunya kini adalahpemilik restoran ternama bertaraf internasional.

5.     Obiet Fernando
Anggota ‘5 Devils’ yangmerupakan blasteran indo- perancis. Ia seorang model papan atas. Ia terkenalsebagai anggota ‘5 Devils’ yang ramah, dan murah senyum juga baik hati.Keluarganya pemilik Happy Square. Tbk. Sebuah pusat perbelanjaan ternama diJakarta.

6.     Oik Clarissa
Sahabat kecil Cakka danAshilla yang pemberani, cantik dan baik hati. Selama ini tinggal di Amerika.Ashilla memanggilnya untuk pulang ke Indonesia lantaran sudah stress dengansikap Cakka.  Iadihadapkan pada ‘5 Devils’ yang menaruh hati kepadanya. Dan ia harus memilih!

7.     Ashilla Maharani Handika
Gadis lembut yang baikhati. Ia adalah adik kembar dari Cakka Mahaputra. Meskipun begitu sifat merekasangat berbeda 180 . Ia sebenarnya menaruh hati padasalah satu anggota ‘5 Devils’ siapakah dia?

SINOPSIS

‘5 Devils’ adalahsebuah geng yang beranggotakan lima anak orang kaya pemilik sekolahan yaituCakka, Alvin, Gabriel, Rio, dan Obiet. Kelimanya penguasa sekolah yangmempunyai karakter yang berbeda tetapi satu tujuan yaitu ‘menjahili orang’.Cakka yang sombong, Alvin yang dingin, Rio yang cablak, Gabriel yang playboy,dan Obiet yang murah senyum. Mereka terus menjahili orang- orang yang ‘nerd’dan suka mencari gara- gara.

Sampai pada akhirnyaCakka mengerjai Acha. Gadis yang menolak cintanya. Hal ini membuat Ashilla,adik kembar Cakka stress sehingga memutuskan untuk memanggil Oik satu- satunyagadis yang bisa membuat Cakka tak berkutik sama sekali. Ditambah lagi ternyatasemua anggota ‘5 Devils’ menaruh hati pada Oik.

Oik harus memilih satudiantara kelima iblis yang sudah mengganggu hidupnya.

PART1

Hujan deras  masih mengguyur rumah besar bergaya eropaitu. Sesekali cahaya kilat menyambar kemudian diiringi dengan suara petir yangmenggelegar. Namun, hal itu sama sekali tidak mengganggu aktivitas lima pemudayang sedang berada di salah satu ruangan yang di dalam rumah tersebut.
“Gue pengenngerjain cewek yang bernama Acha itu. Gila aja dia nolak gue di hadapan anak-anak satu sekolahan.”  Ujar salah seorangpemuda yang sedang duduk di hadapan sebuah meja kerjanya. Sorot matanya penuhamarah.
“Cakka, lo nggakbosan apa, ngerjain orang mulu?” Tanya salah satunya lagi yang kini sedangmemutar- mutar globe yang berada di meja tersebut. Cakka menatapnya tajam.
“Sejak kapan lojadi menentang gue Yel?” Tanya Cakka. Gabriel hanya mengangkat kedua tangannyalalu mengalihkan pandangannya dari Cakka.
Sementara tigaorang lagi hanya duduk terdiam. Salah satu dari mereka yang bernama Alvinbangkit berdiri lalu berjalan menuju jendela ruangan tersebut. Menatap hujanyang kelihatannya sedang tidak mau beranjak dari tempat mereka. Tangannyamenggenggam gelas yang berisi wine. Perlahan ia menyesap minuman itu.
“Seperti biasa,gue ikutan menjalankan aja. Gue nggak punya ide untuk hal ini.” Ujarnya dengandatar. Dua pemuda lainnya hanya saling tatap lalu menggelengkan kepalanya.Mereka adalah Rio dan Obiet si perancang ‘kejahilan’.
Sekedarperkenalan singkat mereka adalah kelompok anak- anak orang kaya yang menamaidirinya ‘5 Devils’ Cakka adalah pencetus nama kelompok itu sekaligus bertindaksebagai leader. Sedangkan empat orang lainnya yaitu Gabriel, Alvin, Rio danObiet memilih untuk menjadi anggota. Di sekolahnya tidak ada yang beranimelawan mereka. Termasuk guru dan kepala sekolah! Lantaran orangtua merekalahpemilik yayasan yang menaungi sekolah tersebut. Mereka juga terkenal dimana- mana meskipun mereka bukan artis.
Kembali lagikepada mereka berlima. Rio dan Obiet kelihatan sedang berbincang serius.Kelihatannya mereka sedang menyusun rencana untuk gadis yang bernama Acha itu.Sementara Avin hanya memandangi mereka dari kejauhan. Cakka juga begitu dudukbersedekap sambil memandangi Rio dan Obiet yang sedang berdiskusi. Gabriel?Jangan ditanya ia malah tertidur.
Tiba- tiba pintubesar ruangan itu terbuka, sebelum kemudian muncul seorang gadis semampaiberambut ikal panjang datang menghampiri mereka. Alhasil mereka menghentikanaktivitas mereka, termasuk dengan Gabriel yang pada akhirnya terbangun.
“Nyusun rencanaapalagi kalian?” Tanyanya garang. Tangannya berkacak pinggang.
“Ashilla cantikbelum bobo? Aduh sini Abang nyanyiin deh..” Ujar Gabriel yang kemudian disambutoleh satu jitakan keras dari Cakka.
“Macam- macamsama adik gue. Lo lihat akibatnya!” Ancam Cakka. Gabriel hanya membalasnyadengan sebuah cengiran.
“Kenapa belumtidur Shill?” Tanya Alvin. Ashilla segera mengalihkan pandangannya ke salahsatu sahabat kakaknya itu. Ia hanya tersenyum miris.
“Gue terganggusama ocehannya nih si kunyuk berdua!!!” Ujarnya sambil menunjuk Rio dan Obietdengan dagunya. Kedua tangannya sudah terlipat di depan dadanya. Alvin hanyatertawa kecil sambil kembali meneguk minumannya.
“Ashilla, lebihbaik lo tidur deh sekarang. Udah jam setengah sebelas,” ujar Cakka lalumenyuruh Rio dan Obiet melanjutkan ‘diskusi’ nya. Ashilla tampak mengacuhkanperintah kakaknya itu, ia memilih untuk duduk bergabung dengan Rio dan  Obiet.
“Rencana untukngerjain siapa sih?” Tanya Ashilla penasaran. Ia mengambil secarik kertas yangberada di hadapan Rio. “Jiahhh,... Sampai pakai ditulis segala... Berasa eventbesar aja perancangannya.” Rio dan Obiet hanya menggaruk- garuk tengkuknya.
“Lho,  mereka memang kayak gitu Shill, rencanamereka itu harus tersusun dengan baik, mulai dari waktunya, korbannya,pelaksanyanya sampai apa jebakannya,” ujar Alvin. “Biar komandan nggak marah.”Alvin menambahi dan langsung mendapat tatapan tajam dari Cakka.
“Cakka...Cakka... bagaimana ya kalo mama sama papa sampai tahu kalo kerjaan lo kayakbegini. Gue yakin lo pasti langsung dipecat dari posisi lo sebagai anak.” UjarAshilla sambil tertawa yang langsung diikuti oleh derai tawa yang lain.
“Puas ketawaingue?!?! Ashilla, lo kembali ke kamar sekarang juga!” Ujar Cakka dengan geram.Ia sudah mulai kesal dengan adik kembarnya itu.
“Iya.. iya..gitu banget sih, Ya udah bye semua.” Ashilla melambaikan tangannya laluberanjak meninggalkan ruangan tersebut.
Cakka kembalimenghela nafas, lalu kembali menyuruh Rio dan Obiet untuk melanjutkan tugasmereka.

***

Paginya Cakkadan yang lainnya sudah mendapati Ashilla sarapan sendiri di ruang makan.
“Sampai menginaphanya untuk nyusun rencana yang aneh- aneh.” Sindir Ashilla. Cakka mendeliktajam. Ashilla tampak acuh tak acuh dengan tatapan Cakka.
“Gue sama yanglain sarapan di kantin aja, kita berangkat.” Ujar Cakka lalu melengos pergi.
“ByeAshilla!!!!” Seru Gabriel dengan gaya lebaynya. Ashilla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah mereka.
“Apa Tuan mudaCakka merencanakan hal buruk lagi?” Tanya Wawan, pelayan pribadi Ashilla yangkini sedang berdiri di belakangnya.
“Iya,” jawabAshilla dengan singkat. “Entah sampai kapan dia kayak begitu.” Ashilla menghelanafas panjang. Ia segera meletakkan pisau dan garpunya dengan rapi di ataspiring, lalu bersiap- siap untuk berangkat sekolah.
“Hati- hatinona...” Ujar Wawan sambil menyerahkan tas majikan mudanya tersebut. Ashillatersenyum kecil menanggapinya.
***
Acha sedangmengerjakan pr di kelasnya ketika Alvin dan Obiet datang menemuinya.
“Acha, guedengar lo nolak Cakka tiga hari yang lalu, bener?” Tanya Alvin. Achamendongakkan kepalanya dan mendapati Alvin sudah berdiri di hadapannya.
“I.. iya,” jawabAcha lalu kembali menundukkan kepalanya.
“Lo nolak dia didepan umum?” Obiet menambahkan dan dijawab dengan sebuah anggukan dari Acha.Alvin menghela nafas panjang.
“Dia sedihbanget,  dua hari ini dia nggak datang kebasecamp. Lo harusnya minta maaf ke dia.” Ujar Alvin dengan dingin dan datar.
“Gue nggak tahugimana caranya gue minta maaf sama Cakka. Gue takut,” Acha kembali tertunduk.Tiba- tiba di atas mejanya sudah tergeletak sebuah kotak besar yang sepertinyaberisi kue tart. Acha mendongakkan kepalanya lalu menatap Alvin dan Obiet.
“Minta maaf,bawa kue ini ke Cakka. Pasti dia luluh, ini kue kesukaannya dia...” Ujar Obietsambil tersenyum. Acha tersenyum senang, ia membuka kotak tersebut dan benarsaja kotak itu berisi kue tart. Acha segera mengeluarkan kue itu lalumembawanya dengan senang. Ia mengucapkan terima kasih berkali- kali kepadaAlvin dan Obiet sebelum ia meninggalkan keduanya. Alvin segera mengeluarkanBlackBerry- nya, lalu menekan beberapa angka.
“Dia udah keluardan dalam perjalanan menuju kelas lo.” Ujar Alvin ketika panggilannyatersambung dan diangkat oleh Cakka.
“Sippp, thanksya Vin. Cakka segera menutup sambungannya. Alvin kembali menghela nafas.
“Sampai kapankita kayak begini terus ya?” Tanya Alvin kepada Obiet yang berada disampingnya.
“Nggak tahu!Tapi gue rasa kita nikmatin aja dulu. Let’s fun bro!!!!” Ujar Obiet sambilmenepuk pundak sahabatnya itu. Mereka pun segera meninggalkan ruang kelas Achauntuk segera menemui Cakka.
Sementara ituAcha terlihat sangat senang. Cakka akan memaafkannya. Itu yang adadipikirannya. Ia sedikit brlari menuju kelas Cakka, tanpa menyadari sebuah talisudah direntangkan di sekitar koridor tersebut. Rio yang bertugas di sekitarkoridor itu segera menyuruh anak buahnya untuk menarik kedua ujung tali  itu.
“Dengerin aba-aba dari gue,” ujar Rio melalui earphone yang sudah terhubung dengan kedua anakbuahnya. Acha semakin dekat dengan jebakan mereka.
“Tiga....” Riomulai menghitung.
“Dua...” Achasemakin dekat dan tinggal beberapa langkah lagi.
“Satu, tariktalinya!” Perintah Rio. Anak buahnya segera menarik ujung tali tersebut, tepatketika Acha hendak melewatinya, Acha pun terjatuh kue tart yang dipegangnyalahyang  terlempar terlebih dahulu danmalangnya ketika ia jatuh, wajahnya tepat mengenai kue tersebut. Siswa yangberada di koridor itu dan melihat kejadian itu, langsung menertawai Acha. Achasegera bangkit tanpa menyadari ada satu jebakan lagi yang sudah disiapkanGabriel.

BYUUUURRR!!!!

Acha kembalidikerjai. Ia mendongak ke atas, dan mendapati sebuah ember yang sudah terbalikposisinya. Ia langsung tahu pekerjaan siapa ini, dan ia mulai terisak. Siswasudah mulai mengerumuni mereka.
“Lo mau mintamaaf sampai berlutut pun gue nggak akan terima! Lo sudah mempermalukan di depanumum,” ujar Cakka yang keluar dari persembunyiannya diikuti Rio dan Gabriel.
Acha kembali terisak.Ia merasakan sebuah tangan menyentuh pundaknya. Itu Obiet. Ia menatap Obietyang sudah terlebih dulu menatapnya. Alvin segera berjalan ke samping Rio.Obiet segera mengikuti Alvin dengan berdiri di samping Gabriel.
“Gue bakalmaafin lo sih, tapi.. nggak sekarang kayaknya,” ujar Cakka dengan nadamengejek. Acha menangis. Bahunya sudah berguncang hebat mendengar perkataanCakka. Apa ia salah menolak Cakka? Apa ia salah?
“Kalian berlimakejam banget ya!!!!!!!!” Ujar sebuah suara dan tanpa melihat pun ‘5 Devils’sudah tahu siapa pemilik suara tersebut.
“Ashilla...”Gabriel menyebutkan nama itu, tepat ketika kerumunan itu membuka jalan sebagaiakses Ashilla untuk menemui ‘5 Devils’.
“Gila lo semuaya, tega banget kalian bikin Acha sampai segininya?!?! Bener- bener nggak punyahati!” Bentak Ashilla. Ia segera menemui Acha lalu memberikan tatapan tajamkepada ‘5 Devils’.
“Nggakseharusnya kalian ngerjain Acha kayak gini,” Kata Ashilla. Ia kembali memandangAcha yang sudah menangis. Keadaannya kacau balau. Basah kuyup. Wajah dipenuhikrim kue. Sungguh mengenaskan.
“Kita mintamaaf,” ucap Obiet yang langsung mendapat tatapan tajam dari Cakka. “Tapi, diasudah mempermalukan sahabat gue, dan gue nggak terima itu.” Obiet kembalimelanjutkan kalimatnya.
“Kalian nggakpunya otak!” Ujar Ashilla. Kemudian beranjak meninggalkan kerumunan itu sambilmembawa Acha.
“Waduh, adik lomarah besar tuh Kka...” Kata Gabriel. Cakka hanya mendengus kesal ia berbaliklalu meninggalkan kerumunan itu diikuti oleh ke- empat sahabatnya.

***

“Gue mintamaaf,” ujar Ashilla ketika mereka sudah berada di dalam mobil.
“Lho? Kok mintamaaf. Lo nggak salah apa- apa lagi,” Acha segera memasang safe beltnya. Ashilla baru saja mengantarnya kerumah untuk berganti pakaian. Ashilla menghela nafas panjang.
“Setidaknya guemerasa bersalah banget sama lo, Cha... Gue minta maaf.” Ujar Ashilla. Achasegera memeluk Ashilla.
“Lo nggak salahapa- apa, dan gue cukup terima dengan perlakuan Cakka dan yang lain. Gue memangsalah kok.. Gue mempermalukan Cakka di depan umum.” Ujar Acha lalu melepaskanpelukannya.
“Tapi, nggaksemestinya Cakka kayak gitu, bener- bener nggak punya hati.” Ashilla lalumenjalankan mobilnya dengan perlahan. Acha hanya tersenyum kecil.
“Mmm...Ashilla,” panggil Acha.
“Yaa???”
“Makasih..” ucapAcha. Sebuah senyum tulus terukir di wajah Ashilla.
“Sama- sama,”

***

Saat ini Cakkadan para sahabatnya sedang berada di kolam berenang rumah Rio. Merekamemutuskan kesini sepulang sekolah tadi, karena merasa butuh refreshing.
“Ini minumannyatuan muda,” ujar kepala pelayan di rumah Rio. Rio mengkode agar meletakkanminuman tersebut di atas meja kecil yang berada tidak jauh dari dirinya.
“Hosshh...hosshh... Gue selalu suka berenang di tempat lo Yo, airnya segar banget.” UjarObiet setelah ia muncul ke permukaan air. Rio hanya terkekeh. Kali ini ia tidakikut berenang, karena baru saja sembuh dari flu.

BYUUUUUURR.......

Kali ini Alvindan Gabriel yang melompat ke dalam kolam tersebut. Air keluar kemana-  mana membasahi tepian kolam termasuk Rio danCakka yang memilih duduk di pinggir kolam.
“Nggak berenangKka?” Tanya Rio. Cakka hanya menggeleng, ia meminum soft drink yang diambilnyatadi dari dapur rumah Rio.
“Lo galau, gara-gara Ashilla marah?” Rio menatap Cakka yang tampak lelah dan stress.
“Hmmm,begitulah.”
Rio segeramenepuk pundak Cakka, “nggak usah terlalu dipikirin. Let’s fun man!!! Losendiri yang bilang itu kan?” Cakka menatap salah satu sahabatnya itu, sudutbibirnya perlahan terangkat. Rio tersenyum menatap sahabatnya itu.
“So, siapatarget kita berikutnya? Gue lagi punya ide bagus buat ngerjain orang.” Ujar Riosambil tersenyum nakal. Cakka mendelik lalu membalas senyuman Rio.
“Septian anak XIIPA 1, dua hari yang lalu gue dapat laporan kalau dia mengejek geng kita disekolah lain.” Jawab Cakka. Mereka kemudian tertawa, menyadari betapa jahilnyamereka. Tanpa disadari mereka, Alvin, Gabriel dan Obiet sudah berada dibelakang mereka.
“Satu.....”Alvin berbisik pelan kepada Gabriel dan Obiet.
“Dua.....”
“Tiga...” Denganbersama- sama mereka mendorong Cakka, hingga terpelanting ke dalam kolam.Sedetik kemudian tawa pun membahana di kolam tersebut.
“Awas lo bertigaya, gue cium baru tahu rasa!!!” Ujar Cakka.
“HIIIII.....TAKUTTTT!!!!” Cibir ketiganya.
Rio menatapkeempat sahabatnya itu sambil tersenyum.

***

“....Gue nggaktahu harus gimana lagi, hanya lo yang bisa hentiin dia...” Ujar Ashilla.
“...Kok gueShill? Lo adiknya aturannya lo bisa nasehatin dia...” Jawab suara yang ada diseberang.
“...Please,bantuin gue.. Gue nggak bakal telepon lo kalau keadaannya nggak separahini....” Ashilla kembali memohon.
“....Gue nggakjanji, gue bakal coba ngebujuk papa sama mama, supaya mereka ngizinin gue...”
“...Aaaa...Thanks my bestie! Nanti kabarin aku yahh...”
“....Doain biargue diizinin....”
“...Sippp...”Sambungan pun terputus. Ashilla tersenyum senang, karena sebentar lagipenyelamat akan datang.

***

Sabtu siang iniAshilla sedang membaca majalah, ketika Cakka masuk ke kamarnya.
“Ashilla...”Panggil Cakka. Ashilla segera melepaskan pandangannya dari majalah lalu beralihmenatap Cakka.
“Gue jahatbanget ya?” Tanya Cakka pelan.
“Baru nyadarlo?” Balas Ashilla dengan sinis. Ia kembali memandangi majalah yang ada dihadapannya.
Tiba- tiba Cakkamerasa menjadi sangat kesal lantaran tidak mendapat respon yang baik dariAshilla. Ia segera beranjak dari kamar Ashilla sambil menggeram kesal.Sementara Ashilla hanya tertawa geli melihat tingkah kakaknya itu.
Cakka segeramasuk ke kamarnya lalu membanting pintu kamar itu dengan kasar. Ia mngambiliPhonenya lalu menelepon sahabat- sahabatnya untuk segera datang ke rumahnya.Tak sampai setengah jam di halaman parkir rumah Cakka sudah berjejer CRV milikAlvin, SX4 milik Gabriel, Nissan Juke milik Rio dan SUV milik Obiet.
Ashilla sendiriheran, kok bisa mereka berempat sampai dalam waktu setengah jam. Nah, kalausudah begini ceritanya biasanya Ashilla akan meminjam salah satu mobil miliksahabat-  sahabat Cakka, yahh, sekedarmenguji kemampuan mobil tersebut. Namun, kali ini ia meminjam mobil untukmenjemput sahabatnya yang ia suruh datang dari Amerika.
“Obiet, pinjammobil lo dong, mau ke bandara...” Ujar Ashilla ketika melihat gerombolansahabat Cakka memasuki rumahnya. Obiet langsung melemparkan kunci mobilnya.
“Thanks yaBiet...” Ujar Ashilla.
“Ngapain lo kebandara? Kenapa nggak bawa mobil lo aja?” Tanya Cakka.
“Mau jemputteman, bensin gue habis.. Hehehe,” jawab Ashilla. Tanpa menunggu balasan dariCakka ia segera berlari keluar rumah.
“Bokap bolehanggota DPR,” ujar Rio.
“Stasiuntelevisi boleh punya tiga...” sambung Gabriel.
“Tapi, sayangbensin nggak punya....” Ujar keduanya bersamaan yang langsung disambung olehderai tawa dari keempatnya. Cakka hanya memutar bola matanya. Sahabat-sahabatnya ini memang paling bisa mengejek dia.
“Lo ketawa lagi,gue ceburin ke kolam ya...” Ancam Cakka. Sedetik kemudian Rio dan Gabriellangsung mengatupkan mulutnya masing- masing. Smentara Obiet masih berusahamenahan tawanya.
“Tuan muda...Teh hangatnya sudah ada di ruangan,” ujar Pak Madi, asisten pribadi Cakka.
“Oh iya pak,makasih..” Ujar Cakka.
Mereka punsegera beranjak ke ruangan ‘bermain’ mereka.

***

BandaraSoekarno- Hatta, terlihat cukup ramai. Orang- orang berlalu lalang kesana-kemari. Ashilla lebih memilih berdiri di dekat pintu kedatangan. Dua hari yanglalu sahabatnya itu sudah memberi tahu kedatangannya ke Indonesia. Ia diizinkanpindah ke Indonesia oleh kedua orang tuanya, dan menurut jadwalnya i a akantiba di bandara siang ini.
Ashilla kembalimenatap jam tangan putihnya. Sudah sejam lebih ia menunggu, tapi belum adatanda- tanda kedatangan sahabatnya itu.
“Ashilla!!!!!!”Mendengar namanya dipanggil, Ashilla segera mengalihkan pandangannya, mencari-cari asal suara tersebut dan mendapati seorang gadis melambaikan tangan kearahnya. Ashilla segera berlari menuju sahabatnya itu lalu memeluknya denganerat.
“Gue kangenbanget sama lo....” Ujar Ashilla. Gadis itu membalas pelukannya.
“Me too babe,”balas gadis tersebut. “Ayo buruan! Gue sudah nggak sabar mau ketemu si kunyukitu.”
“Cakka maksudlo?” Tanya Ashilla ketika melepaskan pelukannya. Gadis itu mengangguk dengancepat. Ashilla tertawa nyaring. Dengan sigap ia mengambil alih koper miliksahabatnya itu lalu menggeretnay perlahan mereka berjalan menuju mobil.
“Your new car?”Tanya gadis itu ketika Ashilla memasukkan kopernya ke dalam bagasi.
“Punya salahsatu anggota ‘Five Devils’.” Jawab Ashilla.
“ What??? ‘FiveDevils’ ????”
“Yeahh... Lobakal kenalan sama mereka. Sekarang mereka lagi ada di rumah.” Ujar Ashilla.Mereka segera masuk ke dalam mobil dan dengan segera mobil tersebutmeninggalkan bandara.

***

“Skak!!!” PekikGabriel. Ia menang lagi dari Obiet. Dari mereka berlima Gabriel memang palingjago bermain catur. Tidak sampai setengah jam kita sudah dibuat mati langkaholeh Gabriel. Obiet menggeleng frustasi meneriman kekalahannya.
Sementara Alvinsendiri sedang menyelesaikan puzzle yang tadi berserakan di meja. Cakka sedangmenemani Rio browsing motor sport terbaru.
“Yang merahkeren tuh Yo.” Ujar Cakka sambil menunjuk layar komputer. Rio berpikir sejenak.
“Tapi gue kurangsuka joknya Kka...”
“Lhaaa... itukan bisa dimodifikasi Yo,”
“Helloguys!!!!!!!!!!!!!” Sapa Ashilla. Sejenak ‘5 Devils’ mengalihkan pandangannya kearah gadis itu.
“Tebak gue bawasiapa?????” Tanya Ashilla.
“Malas Shill...”Ujar Gabriel bermaksud bercanda. Ashilla pura- pura cemberut.
“Siapa memangnyaShill?” Tanya Alvin sambil menghentikan kegiatannya dari puzzle- puzzlenya.
Ashilla segeramenarik seseorang yang sedari tadi bersembunyi di balik pintu ruangan tersebut.Alangkah terkejutnya Alvin, Rio, Obiet dan Gabriel melihat gadis yang diajakAshilla itu. Mata bulatnya yang polos, Bibir pinknya yang sensual, dan wajahnyayang mulus sukses membuat mereka terpana.
Cakka belummelepaskan pandangannya dari layar komputer ketika Rio mencubit pinggangnya.
“Apaan sih Yo,gue lagi lihat motor yang cocok buat lo...”
“Lo lihat siapayang datang,” bisik Rio. Cakka segera mengalihkan pandangannya, dan betapaterkejutnya ia mendapati gadis yang berada di samping Ashilla.
“O.. Oik...”Ucapnya dengan pelan.
Gadis itumenatap Cakka dan mengembangkan senyumnya. Cakka merasa dunianya sebentar lagiakan terbalik dengan kehadiran gadis itu. Itu sudah pasti.

***

1 komentar:

  1. Hai kawan sudah tau sekarang nonton serial drama korea bisa di hp kamu sangat mudah, cukup download aplikasi MYDRAKOR di GooglePlay gratis MYDRAKOR menghadirkan nuasa menonton film drama korea sangat mudah, MYDRAKOR banyak pilihan film drama korea terbaru.

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

    BalasHapus