Selasa, 07 Agustus 2012

BOYFRIEND PART 3 ^CERBUNG CAIK^


“terserah gue dong… gue kan pacarnya Kak Cakka!!!” ujar Aren.
“HAHHHHHHHH??????” mereka tampak kaget mendengar perkataan Aren, sementara Oik lebih memilih lari dari ruangan itu sambil mencoba menahan air matanya. Cakka pun mencoba mengejar Oik.

****

     “Ehh!!! Lo tuh hobi banget sih cari gara- gara??? Ngapain lo ngaku- ngaku jadi pacarnya Cakka?? Jelas- jelas gue tuh tau  banget levelnya Cakka kayak gimana..” Ujar Sivia dengan pedas, sementara Aren hanya terdiam dan tetap menunduk.
            “Bagaimana pun juga lo harus klarifikasi hal ini, gila banget lo ngaku- ngaku kalo Cakka tuh pacar lo... untung aja ga ada wartawan, kalo ada beuhhh, gue yakin Cakka bakal marah besar sama lo karena udah bikin dia berurusan sama yang namanya paparazzi.” Ujar Ify menambahkan.
            Aren tetap menunduk dia sebenarnya sangat ketakutan juga dengan perkataannya tadi, lihat saja baru ia mengaku sebagai pacarnya Cakka para anggota Twinies langsung melabraknya habis- habisan.
            “Te.. terusss.. gue harus gimana???” Tanya Aren dengan terbata- bata. Sivia yang memang paling marah diantara yang lainnya hanya mengangkat bahu dan langsung melengos pergi meninggalkan backstage, kemudian disusul Ify, Keke, dan Acha.
            Sekarang di backstage hanya ada anggota Impressive dan Aren sendiri yang masih betah dengan posisinya.
            “Sampai kapan lo tepekur kayak gitu?? Cepat minta maaf sama mereka kalo lo ga mau punya masalah di hari pertama lo debut!” Ujar Alvin dengan tegas ia jadi ikutan kesal  dengan tingkah laku Aren, yang sepertinya makin hari makin menyebalkan.
            “Iya.. iya.. gue bakal minta maaf sama mereka...” Aren menjawab dengan lesu.
            Akhirnya Impressive pun turut meninggalkan Aren sendiri di backstage.
            “Ehh.. tungguin gue dong!!! Gue takut nihh..” Ujar Aren sambil mengejar mereka berlima.
            ^^^
            Oik masih berusaha menghapus airmatanya ketika ia merasakan seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Ia pun menoleh dan mendapati Cakka sedang berdiri di belakangnya sambil mengulurkan selembar tissue.
            “Hapus airmata lo, masa mau perform matanya bengkak sih.” Ujar Cakka sambil tersenyum. Oik segera memalingkan pandangannya dari Cakka, ia hendak berdiri dan pergi meninggalkan Cakka kalau saja Cakka tidak menahan lengannya.
            “Ik, lo percaya gitu aja sama yang dibilangin sama Aren???” Ujar Cakka dengan nada lemah. Oik masih bergeming dengan posisinya. Cakka lalu menarik Oik perlahan ke dalam pelukannya. Pelukan Cakka terlalu hangat sehingga Oik mulai memjamkan matanya dan semakin menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukan Cakka.
            “Ik, semua yang dibilangin Aren tuh ga benar, gue ga punya hubungan apa- apa sama dia, please percaya sama gue..” ujar Cakka sambil membelai halus rambut Oik.Oik tetap diam masih betah berada di dalam pelukan Cakka, sebenarnya ia sendiri bingung mengapa tadi ia langsung berlari ketika Aren menyatakan dirinya adalah pacar Cakka.
            “Lo percaya sama gue kan, Ik????”
            “...........” Oik masih diam.
            “Ik, ayolah percaya sama gue... atau perlu gue panggil Aren buat ngejelasin semuanya??”
            “ehh, jangan gue ga mau denger suaranya dia lagi, gedek..” Ujar Oik sambil melepaskan dirinya dari pelukan Cakka. Cakka tersenyum melihat Oik sedikit melunak.
            “Makasih ya Ik...”
            Oik menatap Cakka dengan tatapan innoncentnya, “Thanks for what??”
            Cakka hanya tersenyum lalu kemudian merangkul Oik, “ Sekarang mari kita ke ruang make up untuk memperbaiki make- up lo yang luntur itu”
            Oik segera mengangguk dan mengikuti langkah Cakka yang menariknya ke ruang make- up.
            ^^^
            “Itu tadi penampilan dari solois GMNet Zahra Damariva!!! Nah, sekarang kita mau panggil GB baru dari GM Entertainment, anggotanya ini terdiri dari 4 orang cewe yang cantik- cantik, kita langsung panggikan APPLE PINK!!!!” Ujar Shilla. Apple pink pun segera naik ke atas panggung, sambil menebarkan senyum mereka.
            “Ciee, mereka cakep- cakep banget ya Shill, langsung aja nih kita ajak mereka kenalan dulu mulai dari yang paling ujung..” Ujar Riko sambil menunjuk Agni.
            “Halo semua, nama saya Agni saya berusia 14 tahun, posisi saya di grup ini adalah lead dancer,”ujar Agni dengan ramah dan langsung disambut tepukan dari beberapa penonton. Selanjutnya giliran Zevana, ia kelihatan gugup dan sedikit demam panggung. Wajar saja ini pertama kalinya ia berdiri di atas panggung dan dilihat banyak orang.
            “Nama saya Zevana, umur saya 15 tahun,” Ujarnya sambil terus menunduk beberapa kali. Penonton kelihatan heran dengan sikapnya.
            “Kayaknya Zevana gugup nih Rik...” Ujar Shilla sambil mengusap pundak Zevana.
            Zevana hanya tersenyum malu.
            “Saya Dea, umur saya 14 tahun saya berposisi sebagai lead vokal di Apple pink,”
            Giliran terakhir adalah Aren, ia nampak kesal karena ia dapat giliran terakhir padahal dia adalah leader di Apple Pink. Wajahnya sudah mulai kelihatan badmood. Shilla dan Riko yang sudah mendengar sikap Aren selama 2 minggu ini mulai was- was kalau-  kalau Aren akan berulah.
            “Aku Aren 15 tahun, saya berposisi sebagai LEADER di grup Apple Pink..” Ujar Aren sambil memberi sedikit penekanan ketika mengucapkan kata ‘Leader’. Riko dan Shilla saling pandang lalu menghembuskan nafasnya masing- masing.
            “Nah, udah pada kenal sama mereka semua kan, Oh iya nih Apple Pink.. punya twitter ga biar fans- fans kalian bisa lebih dekat gitu sama kalian.” Tanya Shilla.
            “Punya dong,.. follow akun official resmi kita di @ApplepinkGB,” ujar Dea.
            “Twitter pribadi ada???”
            “Ada juga pastinya, follow yaa, @ArerenPink @AgniiPink @ZevavaPink @DeePink.” Tambah Dea lagi dan terlihat beberapa orang penonton mulai mengutak- atik ponsel masing- masing mungkin memfollow twitter mereka.
            “Siiip deeh, penonton udah pada follow mereka belum? Kalau saya sih nanti di backstage aja.” Ujar Shilla.
            “Satu lagi nih pertanyaan sebelum Apple Pink nyanyi, nama Fans Club kalian apa??” Tanya riko dan kali ini sepertinya akan dijawab oleh Agni.
            “Nama fans club kita Sweet Apple,” jawab Agni.
            “Oke deh kalo begitu, buat fansnya Apple pink jangan lupa follow twitter mereka yahh, oke kelamaan nih kayaknya perkenalannya langsung aja ini dia Apple Pink!!!!” Ujar Riko. Kemudian bersama Shilla menuju backstage.
            Sementara Apple Pink sedang perform, di ruang ganti Twinies para anggota Twinies dan Impressive sedang kesal- kesalnya membahas Aren.
            “Gedek banget gue lihat tingkahnya si Aren itu.” Ujar Sivia dengan geram.
            “Kepedean banget jadi  cewe,” tambah Acha.
            Sementara Oik sedang memperbaiki make- upnya, Shilla dan Riko pun muncul dari balik pintu ruangan itu. Mereka kelihatan bingung melihat raut wajah dari para sahabat- sahabatnya itu.
            “Kalian semua kenapa?” Tanya Riko kepada Alvin.
            “Itu tuh si Aren Apple pink yang sok kecentilan dan kepedean itu bikin ulah lagi,” Ujar Acha dengan kesal, saking kesalnya ia meremas boneka spongebob yang sedari tadi ia bawa- bawa. Riko bergidik ngeri melihat ekspresi Acha.
            “Memangnya kenapa lagi dia?” Tanya Shilla, kemudian ia duduk di samping Ify yang sedari tadi hanya diam.
            “Dia ngaku- ngaku pacaran sama si cicak kita ini.” Jawab Sivia dengan bibir yang sudah maju.
            “Cakka Via... Cakka!!!” Ujar Keke yang tiba- tiba angkat suara.
            “Oh, sorry... sorry ya Kka, gue lagi emosi nih soalnya.” Ujar Sivia meminta maaf kepada Cakka. Cakka hanya menganggukkan kepalanya.
            “Udah deh, kalian ngga capek ngebahas Aren terus??? Telinga gue sakit nih...” Oik tiba- tiba bersuara. Para anggota Twinies dan Impressive pun langsung mengatupkan bibir masing- masing.
            “Udah gue ngga mau dengar ada yang ngebahas Aren lagi, Via, Ke, Cha, Fy kita siap- siap bentar lagi giliran kita.” Ajak Oik, dan akhirnya forum dadakan itupun selesai.
             Shilla dan Riko pun segera menuju backstage karena sudah ada kru yang memberikan instruksi agar mereka naik ke panggung.
            “Kka... lo emang ngga jadian sama Aren kan?” Tanya Obiet.
            “Ya ampun Biet, lo ga percaya sama gue??? Aduh, Aren bukan tipe gue...” Cakka kelihatan keberatan dirinya dibilang jadian dengan Aren.
            “Hehehe, sorry man! Ga maksud gue,” Ujar Obiet sambil menepuk- nepuk pundak Cakka.
            Cakka yang sudah kesal segera meninggalkan ruangan.
            ^^^
            “Suer gue dag- dig- dug gimanaa gitu pas  di atas panggung tadi,” ujar Zevana setelah mereka turun dari panggung.
            “Sama, penontonnya gila rame banget!” Kali ini Dea angkat suara.
            “Waaww, followers gue nambah!!!” pekik Agni tiba- tiba, baru saja ia membuka fasilitas TFB- nya dan mendapati followersnya bertambah.
            Tanpa mereka sadari Debo sudah datang dari arah yang berlawanan bermaksud untuk menemui mereka.
            “Selamat ya, debut kalian sepertinya sukses,” Ujar Debo.
            “Makasih ya Deb!!!” teriak keempatnya hampir serempak.
            Debo hanya tersenyum, “Mmm, Aren aku dengar kamu bikin ulah lagi tadi di ruangan twinies?” Tanya Debo tiba- tiba dan membuat anggota apple pink yang lain terkejut.
            Aren jadi salah tingkah ketika Debo mengatakan itu dengan telak. Ia tidak bisa berkelit lagi.
            “Aku dengar kamu masuk ruangan Twinies terus ngaku- ngaku jadi pacarnya Cakka, betul itu Ren???” tanya Debo dan langsung disambut tatapan dari mata para anggota Apple Pink yang sudah membulat. Mereka menatap Aren seakan meminta penjelasan.
            “Gue kelepasan, ngga sengaja..” Jawab Aren dengan pelan.
            Debo menghela nafas panjang, “Untung ngga ada wartawan disini, kalau saja tadi ada wartawan dan mereka mendengar semua perkataan kamu, tamatlah kita...”
            “Maafin gue, gue janji ga akan mengulangnya lagi, janji!” Ujar Aren sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf ‘V’.
            Debo hanya bisa mengangguk ia sadar betul bagaimana sifat dan watak Aren yang selalu saja cari perhatian semua orang. Apa mungkin dia suka sama Cakka? Tiba- tiba pertanyaan itu melintas dipikiran Debo.
            “Kamu suka sama Cakka???” Tanya Debo dan sukses membuat Aren gelagapan.
            “Ngg.. ngga kok! Gue udah punya pacar, ngapain suka sama dia, lagian kayaknya dia tukang gombal.” Aren berusaha mengelak, Debo tidak langsung percaya, ia mencoba menelisik mata Aren. Aren segera mengalihkan pandangannya ke arah lain bermaksud menghindari mata Debo.
            “Okelah, kalau begitu, tapi ingat Ren, jangan suka bikin ulah. Kayaknya para anggota Twinies sama Impressive udah mulai ga suka sama kamu tuh,” Jelas Debo singkat, lalu ia pun segera meninggalkan mereka ber- empat.
            ^^^
            Oik merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya, ia menatap langit- langit kamarnya sambil mencoba mengingat kejadian tadi ketika ia menangis dan berlari begitu mendengar perkataan Aren. Sejenak ia tertawa kecil mengingat tingkah anehnya itu.
            “Kenapa gue kayak ga terima gitu ya, si Cakka pacaran sama Aren?” Gumam Oik dengan pelan. Ia meraih boneka angry bird yang berada di sisinya lalu mengajak bonek itu berbicara.
            “Birdy, tahu ngga tadi tuh lucu banget! Masa ya, gue nangis hanya gara- gara si Aren gaje itu ngaku- ngaku jadi pacarnya Cakka!! Ngapain coba gue nangis?” Ujar Oik.
            Ckleek--- Tiba- tiba pintu kamarnya terbuka, Oik membalikkan badannya dan mendapati Cakka sedang berdiri di depan pintu kamarnya.
            “Cakka??? Ngapain disini?” Tanya Oik lalu segera bangkit dari tidurnya dan mengambil posisi duduk sambil memeluk boneka kesayangannya itu.
            “Ng... besok lo ke sekolah ga?? Gue yang anterin lo yaa...” Ujar Cakka sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
            Oik memiringkan kepalanya, “Biasanyakan juga lo yang nganter gue Kka, kok tiba- tiba lo ngomong kayak gitu?” Tanya Oik.
            “Si.. siapa tahu lo masih marah gara- gara insiden tadi,” ujar Cakka, Oik sontak tertawa keras. Cakka sampai takjub dibuatnya.
            “Lo pikir gue Aren apa?? Suka marah- marah ngga jelas??? Udah lo tenang aja, gue udah ngelupain yang tadi kok,” Ujar Oik sambil tersenyum. Senyum itu, ya senyum itu yang mampu membuat Cakka tenang.
            “Oke deh, kalau gitu lo sekarang bobo, udah malem, sorry ya udah ganggu lo, Have a nice dream ya,,” Ujar Cakka.
            “Yoo, lo juga langsung tidur besok telat bangun gue juga kena getahnya.” Pesan Oik, Cakka hanya tertawa kecil lalu menutup pintu kamar Oik.
            Oik kembali tersenyum, lalu segera beranjak dari tempat tidurnya untuk mengganti pakaian dan membersihkan wajahnya. Kemudian setelah semuanya selesai ia kembali ke tempat tidur dan mulailah ia berpadu dengan mimpinya.
            ^^^
            Jam menunjukkan pukul 06.30 ketika Cakka sudah berada tepat di depan kamar Oik. Cakka terlihat ragu untuk  mengetuk pintu bercat putih itu, dan alhasil ia hanya bisa mondar- mandir di depan pintu tersebut sampai pada akhirnya terdengar suara pintu dibuka.
            “Cakka??? Lo udah lama disini???” Tanya Oik yang terlihat kaget dengan kehadiran Cakka. Cakka hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
            “Barusan kok, Ik... Cuma takut aja ngetuk pintu kamar lo,” jawab Cakka. Oik hanya tersenyum  dan dengan segera mengunci pintu kamarnya.
            “Buruan Kka, gue udah telat nih...” Ujar Oik. Cakka menganggukkan kepalanya dan keduanya pun pergi.
            Sesampainya mereka di ruang tengah mereka berpapasan dengan para anggota apple pink yang spertinya sedang bersiap- siap untuk show off air.
            “Pagi kak Cakka,” sapa Aren seperti biasa dengan nada manjanya. Cakka hanya menyunggingkan senyumnya untuk menanggapi sapaan dari Aren, sementara Oik sendiri lebih memilih untuk melangkah tanpa memandang Aren.
            Dan nampaknya Aren cukup tersinggung dengan sikap Oik terhadap dirinya, ia mendengus kesal lalu menatap punggung Oik dengan tajam.
            “ Jadi supirnya Oik lagi kak???” Ujar Aren dengan sinis.
            “Aren.. jangan cari gara- gara!” bisik Agni dengan pelan namun masih bisa terdengar oleh Cakka.
            “Maksud lo apa Ren?” Tanya Cakka tanpa berbalik badan.
            “Jadi supir Oik lagi, selalu begitu, setiap harinya. Ga bosen apa Kak? Keenakan banget dia! Emang Oik siapanya kakak sih sampai kakak segitunya banget sama Oik??? Adik??? Ngga kan??? Atau jangan- jangan pacar kakak ya???” cerocos Aren panjang lebar.
            “Bukan urusan lo, please ya, jangan ganggu privasi gue. Ngerti??” Ujar Cakka lalu beranjak meninggalkan Aren yang menggeram kesal.
            “Awas lo, Ik! Lo bakal liat apa yang bakal gue lakuin ke elo!!!” Ujar Aren dengan penuh amarah.

1 komentar: