Jumat, 01 Agustus 2014

Only You -PART 1- EXO FF


Title: Only You
Cast:
  • Byun Baekhyun
  • Kim Jong Hee
  • Kim Joon Myeon
  • Kim Jong Dae
  • Kim Jong In
  • Oh Sehun
  • Park Chanyeol
  • Do Kyungsoo

PART 1—Something Happened to My Heart—
“No matter how much i call out, you’re always far from me.”—A&T


      ***

      “Ayolah Kim Jong Hee, cepat sedikit apa kau mau terlambat di hari pertamamu bekerja sebagai arsitek, huh?” Ujar seorang gadis sambil menatap bayangannya dalam cermin. Kedua tangannya masih sibuk memberikan sentuhan eyeliner di kedua kelopak matanya.
      “Yak Jong Hee-ya!!!!! Kau belum juga bersiap- siap sejak tadi???” Sebuah suara mengagetkan Jong Hee  sehingga membuat garis eyeliner yang susah payah ia tarik menjadi sedikit melenceng.
      “Kya!!!! Oppa! Lihat apa yang baru saja kau lakukan,” gadis itu membalikkan badan dan menunjuk eyeliner- nya yang sedikit belepotan. “Oppa mengagetkan ku saja, aku sedang berusaha cepat jadi tolong jangan menggangguku.” Gadis itu kembali sibuk dengan beberapa alat make up nya dan tidak mempedulikan kehadiran kakak laki- lakinya tersebut.
      “Hei Jong Hee- ya, kau mau terlambat di hari pertamamu bekerja? Kau bilang kau akan menjadi arsitek disiplin yang tepat waktu, tapi di hari pertamamu bekerja kau sudah terlambat, memalukan.” Ujar laki- laki tersebut.
      “Jong Dae- Oppa, bisakah oppa diam sebentar? Aku butuh konsentrasi!” Ujar Jong Hee  sambil mengoleskan kelopak matanya dengan eyeliner. Jong Dae hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah adik semata wayangnya itu.
      Diam- diam Jong Dae menatap adik perempuannya tersebut dengan hati berdesir. Adik yang selama ini ia jaga sudah tumbuh dewasa, hobinya sama seperti gadis lainnya, belanja, jalan- jalan dan berdandan. Semenjak kedua orang tua mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan beruntun  Jong Dae memang harus berusaha ekstra dalam menjaga dan menopang adiknya tersebut. Tidak sesekali Jong Dae mendapati Jong Hee sedang terduduk diam di tepi jendela atau mendapati Jong Hee sedang memandangi foto kedua orang tua mereka.
      Beruntung karena mereka tidak seperti tokoh- tokoh di serial drama yang sudah yatim piatu miskin pula. Kedua orang tua Jong Dae mewariskan sebuah rumah sakit dan sebuah butik kepada anak- anaknya, dan Jong Dae pun menjadi kepala rumah sakit yang baru ketika kedua orang tuanya meninggal, padahal saat itu dirinya berusia 22 tahun dan baru saja meraih gelar dokter spesialis bedah jantung.
      Dan sekarang melihat Jong Hee akan bekerja Jong Dae sedikit sedih, ia akan berpisah dengan Jong Hee, mungkin saja intensitas pertemuan mereka akan sedikit berkurang. Ingin rasanya Jong Dae meminta adiknya tersebut agar tidak perlu bekerja, namun, hal itu akan membuat Jong Hee seolah- olah terkekang.
      “Oppa, kau kenapa?” Tiba- tiba suara Jong Hee yang sudah berada di hadapannya  membuyarkan segala lamunannya.
      “A.. anniyo, kau mau berangkat sekarang?”
      “Oppa akan mengantarku?” Ujar Jong Hee terkejut. Ia tadinya berpikir akan naik bus saja, karena Jong Dae belum mengizinkannya mengendarai mobil.
      “Tentu saja, ini hari pertamamu bekerja dan aku harus memastikan kau sampai di kantormu bukan di mall atau salon kecantikan.” Ujar Jong Dae sambil tertawa kecil melihat ekspresi Jong Hee.
      “Yee, arraseo! Jeongmal arraseo!” Ujar Jong Hee pura- pura kesal. Jong Dae mengusap pelan puncak kepala Jong Hee dengan sayang dan gadis itu pun membalas perlakuan kakaknya tersebut dengan sebuah pelukan.
      “Gomawo oppa, terimakasih sudah menjadi kakak terbaik untukku.” Ujar Jong Hee sambil memeluk Jong Dae dengan erat.
      “Sama- sama Jong Hee-ya.”
      Tiba- tiba Jong Hee melepaskan pelukannya, “oppa kau benar- benar akan mengantarku kan? Bagaimana kalau sekarang? Karena sepertinya aku akan terlambat.” Ujar  Jong Hee  sambil mendahului Jong Dae.
      “Yak! Kau yang tadi berlama- lama dengan eyeliner- mu!” Teriak Jong Dae.

      ***

      Baekhyun sedang sibuk menatap layar komputernya sambil mendengarkan musik dari laptop- nya ketika Sehun datang membawa dua gelas bubble tea dengan muka masam.
      “Hey, kenapa ekspresimu seperti itu? Kau tidak suka aku menyuruhmu membeli bubble tea?” Ujar Baekhyun sambil meyeruput bubble tea yang diberikan oleh Sehun.
      “Bukan begitu hyung, hyung tau aku baru saja mendengar bahwa Min Seok hyung akan pindah ke luar negeri.” Ujar Sehun.
      “Lalu?” Tanya Baekhyun sambil tetap berkonsentrasi kepada layar komputer di hadapannya.
      “Hyung bilang ‘lalu’??? Hyung, Min Seok hyung belum merampungkan seluruh gambar potongan untuk proyek hotel milik Daehan Group!” Ujar Sehun sambil menatap Baekhyun dengan tatapan paling mengenaskan.
      Baekhyun masih bergeming menatap layar komputer. Sehun yang penasaran dengan apa yang dikerjakan Baekhyun segera berdiri mengitari meja dan berdiri di belakang Baekhyun, seketika matanya terbelalak.
      “Hyung sedang menggambar potongan???”
      “Ya, seperti yang kau lihat. Min Seok hyung sudah memberitahukan kepindahannya sejak lama, jadi beritamu itu basi Sehun- nie.”
      “Hyung daebak!!!” Teriak Sehun. Ia benar- benar salut terhadap senior yang berada di hadapannya saat ini, Baekhyun tipe orang yang serius dan pekerja keras meskipun di luarnya ia sangat dingin dan cuek. Namun, di hadapan ia dan anggota EOA –Nama tim yang sengaja Baekhyun buat agar terdengar lebih keren— Baekhyun sangat baik dan keras  kepala tentu saja.
      “Jong In dan Chanyeol ada dimana?”
      “Chanyeol hyung sedang di pantry, sementara Jong In sedang sibuk menggambar tampak. Deadline membuat Jong In lupa waktu dan lupa diri hyung.” Ujar Sehun sambil tertawa. Di antara anggota EOA Sehun memang yang paling dekat dengan Baekhyun. Cerita selengkapnya nanti saja.
      “Dan kau, apa yang sedang kau lakukan Sehun?” Tanya Baekhyun.
      “Melihat hyung hehehe, aku sedang membuat gambar denah untuk lantai 12 sampai lantai 20 dan aku sudah menyelesaikan lima gambar.” Ujar Sehun.
      “Kalau begitu lanjutkan lagi, dua minggu lagi kita berempat sudah harus berkumpul untuk menyatukan semua pekerjaan kita. Arraseo?”
      “Yee, hyung,”
      Tiba- tiba tanpa mengetuk pintu Jong In menerobos masuk ke dalam ruangan Baekhyun yang didominasi warna coklat tersebut.
      “Yak! Kenapa kau tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?” Ujar Baekhyun yang masih terkejut dengan kedatangan Jong In.
      “Mianhae hyung, aku hanya ingin memberi tahu Joon Myeon hyung menyuruh kita ber- empat segera ke ruangannya.”
      “Hey  Baekhyun, Joon Myeon hyung menyuruh kita ke ruangannya.” Kali ini Chanyeol yang masuk sambil menggenggam sebatang coklat di tangannya.
      “Ada apa kita dipanggil seperti ini hyung?” Ujar Jong In sambil menatap Baekhyun.
      “Apa akan ada perombakan pemain seelah kita ditinggalkan oleh Min Seok hyung?” Tanya Sehun.
      Tanpa menjawab pertanyaan dari Jong In, Baekhyun segera berdiri dan beranjak dari bangkunya, lalu seperti dikomando Sehun, Chanyeol dan Jong In pun mengikuti Baekhyun.

      ***

      Jong Hee menarik nafasnya ketika ia sudah memasuki lift, setelah ia menekan tombol angka 3 ia pun menyandarkan badannya, berusaha rileks. Jujur saja ia masih kebingungan mencari ruangan Kim Joon Myeon pimpinan kantornya sekarang, menurut arahan resepsionis tadi ia hanya harus lurus belok kanan lalu ada tangga melingkar, naik ke lantai dua, lurus lalu ada lift, naik lantai tiga lalu lurus lagi kemudian belok kiri dan ruangan Joon Myeon sunbaenim berada di paling ujung lantai tersebut. Jong Hee sedikit kesal karena si resepionis membuatnya jadi bertele- tele.
      “Hyung menurutmu apa yang yang akan dikatakan Joon Myeon hyung  kepada kita?” Tanya Jong In. Baekhyun tidak menjawab, namun langkah cepatnya seolah memberikan sebuah pertanda kepada yang lainnya bahwa ada sesuatu yang tidak menyenangkan nantinya.
      “Baekhyun bisa kah kau berjalan lebih pelan, aku kelelahan mengikutimu secepat ini!” Protes Chanyeol yang lagi- lagi diabaikan oleh Baekhyun.
      Baekhyun masih saja menatap lurus ke depan. Ia cukup mengerti dengan yang dimaksud Joon Myeon, perombakan pemain tentu saja, ia masih ingat jelas tentang keputusan joon Myeon dua hari yang lalu bahwa ia akan menambahkan seorang lagi di tim- nya. Bukannya Baekhyun tidak mau tapi ia tidak yakin jika ‘orang itu’ yang akan menjadi anggota satu tim- nya, Baekhyun sungguh tidak sudi.

      ***

      TING!!!

      Pintu lift pun terbuka menandakan bahwa Jong Hee sudah berada di lantai tiga, dan tanpa pikir panjang Jong Hee segera berlari dari lift, namun, baru saja ia keluar dari lift tubuhnya tiba- tiba menghantam sebuah eh bukan sebuah, ada empat buah benda yang cukup keras sehingga membuat ia dan ‘benda’ itu jatuh bersamaan.
      “YAK!!!! Kenapa kau menabrak kami?!?!?!” Chanyeol yang lebih dulu bersuara sambil merintih kesakitan lantaran lengan kanannya kena sebuah hantaman keras.
      “A....Joesonghabnida sunbaenim.” Ujar Jong Hee yang langsung berdiri sambil menundukkan kepalanya. Satu kesalahan besar sudah ia lakukan di hari pertamanya bekerja, dalam hati ia menyesali perbuatannya yang langsung berlari ketika pintu lift terbuka.
      “Kau seharusnya bisa berjalan dengan santai ketika keluar dari lift agasshi,” sindir Jong In. Jong Hee tetap menundukkan kepalanya tidak berani menatap keempat laki- laki yang berada di hadapannya.
      Baekhyun yang sedari tadi sudah cukup badmood segera bersuara. “Angkat kepalamu.” Ujar Baekhyun dengan suaranya yang sedingin es. Jong Hee  masih belum berani mengangkat kepalanya. “Ku bilang angkat kepalamu.”
      Perlahan Jong Hee  mengangkat kepalanya, dan alangkah terkejutnya Baekhyun saat melihat wajah itu, wajah yang sudah berusaha ia hilangkan selama 6 tahun ini. Wajah yang saat ini sangat ia benci dan ia rindukan.
      Jong Hee juga terkejut mendapati keberadaan Baekhyun di hadapannya. Sosok yang selama 6 tahun ini sangat ia rindukan. Ia betul- betul tidak menyangka bertemu Baekhyun di sini. Mungkin kah ini takdir?
      “Kau dikejar sesuatu? Apa ada hantu di dalam lift itu sehingga kau harus berlari?” Ucapan Baekhyun yang cukup dingin terhadapnya cukup membuat Jong Hee terkejut. Ada apa dengan Baekhyun?
      “A... ani, a... aku hanya takut terlambat ini hari pertamaku bekerja.”
      “Oh, pegawai baru ternyata.” Ujar Chanyeol tak kalah dinginnya dengan Baekhyun.
      “Cepat pergi, atau kami akan melaporkanmu kepada pimpinan kami.” Ujar Bakehyun lalu beranjak meninggalkan Jong Hee yang masih tidak percaya dengan penglihatannya.
      “Baekhyun...” Ujar Jong Hee dengan suara pelan. Nyaris tak terdengar.

      ***

      Baekhyun menatap Joon Myeon yang masih sibuk dengan berbicara di telepon. Sementara Jong In, Chanyeol juga Sehun masih harap- harap cemas dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
      “Dia sudah datang, aku akan langsung mengenalkannya kepada kalian.” Ujar Joon Myeon.
      “Mwo??? Mengenalkan siapa hyung?” Tanya Chanyeol terkejut.
      “Anggota baru di tim kalian, Baekhyun belum menceritakannya pada kalian?” Tanya Joon Myeon. Sementara Chanyeol dan yang lainnya hanya menatap Baekhyun meminta penjelasan.
      Chanyeol hendak menjawab ketika sebuah suara ketukan berhasil membungkam mulutnya.
      “Ahhh, dia sudah datang,” ujar Joon Myeon sambil menatap Baekhyun dan kawan- kawan. “Masuklah!!!!” Ujar Joon Myeon dengan agak keras agar seseorang yang berada di luar ruangannya dapat mendengar suaranya.
      Dan ketika pintu terbuka, semua orang yang berada di dalam ruangan seakan menahan nafasnya dan tidak berusaha mengalihkan pandangannya dari pintu yang terbuka tersebut.
      “KAU!!!” Teriak Sehun tiba- tiba.
      Ekspresi terkejut juga ditunjukkan oleh Chanyeol dan Jong In. Berbeda dengan ketiga sahabatnya Baekhyun hanya menatap sosok di hadapannya itu dengan dingin dan malas.
      “Jong Hee silahkan masuk, kami sudah lama menunggumu.” Ujar Joon Myeon.
      “Lebih tepatnya Joon Myeon hyung yang sudah lama menunggumu, bukan kami.” Ujar  Jong In yang mendapat tatapan tajam dari Joon Myeon.
      “Jong In, hentikan mulut kasarmu itu.” Tegur Baekhyun. Jong In yang pada dasarnya segan dengan Baekhyun pun akhirnya memilih diam dan mengalihkan pandangannya ke arah jendela besar yang ada di ruangan Joon Myeon.
      Joon Myeon menatap keempat laki- laki yang berada di hadapannya ini dengan tatapan tajam.
      “Kalian sudah bertemu dengan Jong Hee sebelumnya?” Tanya Joon Myeon.
      “Belum,” jawab Baekhyun dengan datar.
      “Lalu kenapa Sehun berteriak ‘KAU’ kepada Jong Hee?” Ujar Joon Myeon sambil menatap Sehun. Sementara Sehun yang ditatap berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain.
      “Perlukah kami menjawab pertanyaan mu hyung? Bagaimana jika kau langsung mengenalkannya kepada kami dengan cepat sehingga kami bisa melanjutkan pekerjaan kami.” Ujar Baekhyun tanpa mengubah ekspresi wajahnya.
      Joon Myeon menarik nafasnya sebelum akhirnya  memilih untuk  mengalah, dan  langsung mengenalkan Jong Hee.
      “Baiklah, untuk kalian semua. Seperti yang kalian ketahui Min Seok sudah memutuskan untuk pindah dari perusahaan kita karena suatu hal, dan karena tim kalian kemungkinan akan kekurangan seseorang, aku memutuskan untuk memasukkan Jong Hee  ke dalam tim kalian.”
      “APA?!?!?!?!?!” Teriak Sehun, Jong In dan Chanyeol secara bersamaan. Sementara Baekhyun hanya diam seribu bahasa dan tampak tidak berniat menanggapi.
      “Hyung apa- apaan ini? Dia masih pegawai baru kenapa langsung dimasukkan ke tim kami?” Sebuah kalimat protes muncul dari mulut Sehun.
      “Memangnya kenapa? Dia lulusan terbaik tahun ini dari universitasnya.” Jawab Joon Myeon.
      “Aigooo, aku masih ingat saat hyung menempatkanku magang di gudang perlengkapan maket dan miniatur sebelum akhirnya kau menempatkan ku satu tim dengan Baekhyun hyung.” Ujar Jong In.
      Joon Myeon menarik nafas panjang, “apapun pendapat kalian Jong Hee akan masuk ke dalam tim kalian. Jadi bersikap baiklah. Arraseo?”
      Tidak ada jawaban dari Baekhyun dan kawan- kawan.
      “Baekhyun kuharap kau bisa mengatur semua anggotamu. Kalau begitu kalian boleh keluar, dan Sehun...”
      “Ya hyung?”
      “Tunjukkan meja kerjanya Jong Hee, kau tahu kan meja kerja Min Seok yang dulu?”
      “Ye..” Jawab Sehun dengan malas lalu memberi isyarat kepada Joong Hee  untuk mengikutinya.
      Dan akhirnya tanpa banyak biacara lagi Baekhyun, chanyeol dan Sehun segera meninggalkan ruangan Joon Myeon.

      ***

      “Kyungsoo hyung, tolong tunjukkan pada gadis ini meja kerja Min seok hyung yang dulu.” Ujar Sehun ketika melihat laki- laki yang sedang membuat hot chocolate di pantry.
      Laki- laki yang dipanggil Kyungsoo itu segera mengalihkan pandangannya kepada gadis yang berada di hadapannya sekarang.”
      “Apa dia pegawai baru?” Tanya Kyungsoo yang langsung dijawab dengan sebuah anggukan oleh Sehun.
      “Baiklah, nanti aku antarkan.” Ujar Kyungsoo dan tanpa berbicara banyak Sehun langsung meninggalkan Kyungsoo dan Jong Hee.
      “Annyeong haseyo, je ireumeun Jong Hee  imnida.” Ujar Jong Hee sambil membungkukkan badannya.
      “Ne,  annyeong haseyo, aku Do Kyungsoo panggil saja Kyungsoo oppa, karena kelihatannya kau lebih muda dariku.” Ujar Kyungsoo. “Kau mau hot chocolate?”
      “N... Nde???”
      “Tidak usah terkejut seperti itu anggap saja sebagai penyambutanku.” Ujar Kyungsoo sambil memamerkan deretan giigi putihnya.
      “A.... Gamsahabnida sunbaenim,” ujar Jong Hee.
      “Aisshh sudah kukatakan panggil saja Kyungsoo oppa! Arraseo?”
      “Ye arraseo oppa!”

      ***

      “Mwo??? Jadi kau langsung dimasukkan Joon Myeon hyung ke tim- nya Baekhyun?”
      Jong Hee hanya mengangguk kecil menanggapi pertanyaan Kyungsoo. Saat ini mereka sudah berada di meja masing- masing yang ternyata bersebelahan.
      “Daebak... Bagaimana bisa kau langsung dimasukkan ke dalam EOA? Katakan kau punya hubungan apa dengan Joon Myeon hyung?”
      “A... Aniyo aku tidak mengerti maksud oppa apa, aku sama sekali tidak punya hubungan apa- apa. Joon Myeon hyung hanya teman oppa ku saja.”
      “Pantas saja, apa oppa mu seorang arsitek juga?”
      Jong Hee menggeleng, “bukan, oppa ku seorang dokter, bagian bedah jantung.”
      Kyungsoo hanya mengangguk menanggapi jawaban Jong Hee.
      “Oh iya, Oppa apa maksudmu dengan EOA tadi?” Tanya Jong Hee.
      “Hah, ohh... kau belum tahu ya, EOA itu  Evil of Architecture. Aneh kan kedengarannya? Tapi itu adalah nama yang diberikan Baekhyun untuk tim kalian. Karena biasanya Baekhyun dan yang lainnya tidak hanya bersama- sama ketika di kantor saja, mereka juga sering jalan- jalan bersama ya bisa dikatakan mereka rekan kerja, sahabat dan saudara juga.” Ujar Kyungsoo sambil tertawa. “Banyak yang kagum dengan keahlian mereka berlima sebelum Min Seok hyung keluar sekarang dan digantikan oleh kau.”
      Kyungsoo meneguk mocha late- nya sebelum melanjutkan perkataannya. “Baekhyun dengan desainnya yang selalu daebak, Chanyeol yang meskipun kelihatan konyol ternyata  pandai menghitung beban, Jong In yang kelihatannya berantakan ternyata selalu rapi dan presisi dalam membuat miniatur dan  Sehun luar biasa dalam mendesain interior.”
      “Banyak sekali orang- orang di kantor ini yang ingin dimasukkan ke dalam tim  mereka, apalagi tidak diragukan lagi mereka tampan dan terkenal. Ditambah lagi Baekhyun masih merupakan sepupunya Joon Myeon hyung pimpinan kita. Kau beruntung bisa bergabung dengan mereka.” Ujar Kyungsoo.
      “Tapi mereka membenciku oppa, apalagi Baekhyun sunbaenim.” Ujar Jong Hee  dengan sedih.
      “Wae???”
      Jong Hee hanya terdiam sambil mengaduk hot chocolate- nya.

      ***

       Baekhyun menatap komputernya dengan malas. Ia betul- betul tidak menyangka akan bertemu dengan gadis itu sekarang, di kantornya dan lebih parahnya lagi ia akan satu tim dengan gadis itu.
      “Hyung, bagaimana mungkin gadis itu langsung dimasukkan ke dalam tim kita?” Ujar Jong In yang masih kecewa dengan keputusan Joon Myeon.
      “Hyung kau sudah tahu lebih dulu tapi mengapa tidak memberitahu kami?” Tanya Sehun.
      Baekhyun terdiam mendengar pertanyaan dari Sehun.
      “Jika seandainya kau memberitahu kami tentang hal ini, kita bisa bersama- sama menentang kehadiran gadis itu di tim kita.” Ujar Chanyeol.
      “Joon Myeon akan memindahkan kalian ke tim lain jika aku menolaknya.” Jawab Baekhyun.
      “Mwo???? Joon Myeong hyung berkata seperti itu?” Ujar Jong In.
      “Kenapa Joon Myeon hyung seperti itu, egois sekali.” Tambah Sehun.
      “Kim Jong Dae, kakak laki- laki gadis itu merupakan sahabat karib Joon Myeon hyung.” Jawab Baekhyun.
      Untuk beberapa saat ruangan Baekhyun menjadi hening, masing- masing sibuk dengan pikirannya.
      “Lalu apa kau yakin ingin memasukkan gadis itu ke dalam proyek hotel Daehan grup?” Tanya Chanyeol.
      “Tidak, untuk proyek Daehan grup dia tidak perlu bergabung. Untuk proyek berikutnya saja dia kita masukkan dalam tim.” Jawab Baekhyun sambil kembali menyibukkan dirinya dengan komputer dan kursor yang berada di tangannya.

      ***

      “Baekhyun- ahh kau kenapa????” Jong Hee berusaha menahan lengan Baekhyun. Sikap Baekhyun belakangan ini membuat ia tidak bisa tenang.
      “Jong Hee kumohon lepaskan tangannmu sekarang!” Ujar Baekhyun dengan datar.
      “Anni, jawab pertanyaanku atau kau tidak akan kulepaskan.” Jawab Jong Hee terdengar seperti menantang Baekhyun.
      Dengan sekali sentakan Baekhyun melepaskan cekalan Jong Hee pada lengannya dan membuat gadis itu terjatuh di lantai.
      “Jangan pernah mendekatiku lagi Jong Hee.” Ujar Baekhyun sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya menjauh meninggalkan Jong Hee yang mulai menangis.
            “Saranghaeyo Baekhyun, jeongmal saranghaeyo.” Ujar Jong Hee dalam tangisnya.


            ***

            “Jong Hee- ya, Hei Jong Hee- ya...” Ujar Kyungsoo berusaha membangunkan Jong Hee dari tidurnya.
            “Oh... Oppa, kau belum pulang?”
            “Aissshh kau tidur sangat lelap sekali, hei yak!... kau menangis??? Kau mimpi buruk???” Tanya Kyungsoo.
            “Be.. benarkah???” Jong Hee mengusap kedua pipinya yang ternyata memang basah.
            “Aigoo, kau pasti tertekan dengan sikap Baekhyun dan kawan- kawannya, sudah jangan terlalu dipikirkan, lama- lama kau bisa stress sendiri. Ayo pulang sudah jam sembilan malam. Kajja!” Ajak Kyungsoo.
            Dengan segera Jong Hee membereskan barang- barangnya lalu mengikuti Kyungsoo. Yang sedang asyik melahap semangkuk kecil es krim di tangannya.
            “Besok datanglah jam tujuh aku akan mengajakmu sarapan di kedai bibi belakang, masakannya enak sekali.” Ujar Kyungsoo dengan antusias.
            “Ye..” Jawab Jong Hee dengan sebuah senyuman.
            Ketika sampai di depan pintu masuk lobi kantor Jong Hee dan Kyungsoo berpisah karena Jong Hee masih akan menunggu Jong Dae.
            “Kalau begitu, aku pergi duluan. Jaga dirimu.” Pamit Kyungsoo.
            “Ye, oppa...”
            Sepeninggal Kyungsoo Jong Hee segera mengambil smartphone lalu mengirimkan pesan kepada Jong Dae, dan sambil menunggu Jong Dae, ia memutuskan untuk  memainkan game yang ada di smartphone- nya.
            “Baekhyun hyung, bagaimana kalau malam ini kita ke Champion club, Hyerim ingin mengenalkan teman- temannya kepada kita.” Ujar sebuah suara.
            Jong Hee membalikkan badannya dan mendapati Baekhyun serta sahabat- sahabatnya sedang berjalan menuju ke arahnya, dengan segera ia mengeluarkan earphone, menyambungkannya ke smartphone- nya lalu memasangkannya ke telinganya kemudian ber- akting seolah- olah sedang mendengarkan musik.
            “Hyung, bukankah itu gadis yang asal dimasukkan oleh Joon Myeon hyung?” Jong Hee cukup bisa mendengar suara itu.
            “Hmm, dia sepertinya sedang menunggu seseorang.” Kali ini sebuah suara berat menambahi. Dan saat ini Baekhyun dan sahabat- sahabatnya sudah berada di sampingnya walaupun jarak mereka tidak terlalu dekat.
            “Entahlah yang pasti aku tidak mau tahu.” Ujar sebuah suara yang amat sangat Jong Hee kenali.
            “Baekhyun hyung, kau kelihatan sangat membencinya, ada apa? Apa kau pernah kenal sebelumnya dengan gadis itu?”
            “Kau tidak perlu tahu Sehun, tapi yang pasti aku sangat membencinya.” Ujar Baekhyun dengan suara yang amat sangat menusuk di telinga Jong Hee yang dengan sekuat tenaga sedang berusaha menahan tangisnya.
            “Kau kejam sekali Baekhyun.” Ujar suara berat itu yang langsung disambut oleh tawa dari yang lain.
            Sambil tetap berpura- pura tidak mendengar perkataan Baekhyun, Jong Hee berjalan meninggalkan keempat laki- laki itu, dengan perasaan remuk. Baekhyun membencinya dengan alasan yang tidak pernah ia tahu. Baekhyun sepertinya tidak mau dan tidak akan pernah mengatakan kepadanya apa alasannya, karena sepertinya, tidak peduli sekuat apapun ia memanggil, sebanyak apapun ia memanggil, Baekhyun akan tetap menjauh darinya.


            ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar