Rabu, 06 Agustus 2014

Only You -PART 2- EXO FF



Title: Only You
Cast:
·        * Byun Baekhyun
·        * Kim Jong Hee
·        * Kim Joon Myeon
·        * Kim Jong Dae
·        * Kim Jong In
·        * Oh Sehun
·        * Park Chanyeol
·        * Do Kyungsoo


PART 2—A Little—
“A little smile is all i want, a little love is all i need—”—Seo Jin Young

      ***

      Jong Dae menatap Jong Hee yang sedang menikmati hari liburnya dengan menonton televisi, sudah seminggu sejak hari pertamanya bekerja Jong Dae tidak pernah mendengar Jong Hee bercerita tentang kantornya ataupun pekerjaannya sehari- hari. Hal ini cukup mengherankan karena biasanya Jong Hee sangat rajin bercerita tentang hari- harinya.
      “Jong Hee- ya, bagaimana pekerjaanmu? Menyenangkan?” Jong Dae segera menghampiri Jong Hee sambil meletakkan dua cangkir coklat hangat di atas meja yang berada di hadapan mereka berdua.
      “Oh, oppa, menyenangkan, menyenangkan sekali, hehehe...” Ujar Jong Hee sambil berusaha menunjukkan senyumnya.
      “Tapi tampangmu sepertinya terbalik dengan ucapanmu.” Ujar Jong Dae.
      “A.. ani, pekerjaanku memang menyenangkan oppa,”
      Jong Dae masih tidak mempercayai perkataan adiknya, namun, sepertinya Jong Hee masih belum berniat bercerita tentang kantornya.
      “Oppa, percayalah aku baik- baik saja saat ini.” Ujar Jong Hee sambil menatap kakak laki- lakinya itu. Jong Hee memang paling tidak bisa berbohong pada Jong Dae, jika ia berbohong entah dengan cara apa Jong Dae pasti akan mengetahuinya. Untuk saat ini ia sedang tidak ingin menceritakan kantornya, pekerjaannya apalagi menceritakan Baekhyun, Jong Dae pasti akan sangat khawatir dan bisa saja Jong Dae menyuruhnya pindah dari kantor itu. Jong Hee tidak akan mau meninggalkan kantor itu.
      “Ne, aku percaya, tapi jika ada apa- apa kau harus menceritakannya. Mengerti?”
      “Ye, oppa...” Jong Hee tersenyum mendengar perkataan kakaknya itu, setidaknya untuk saat ini dia bebas dari segala macam pertanyaan yang akan diberikan oleh Jong Dae. “Hoaaamm, oppa sepertinya aku mengantuk,”  Ujar Jong Hee sambil melingkarkan tangannya di pinggang Jong Dae lalu menyandarkan kepalanya di bahu Jong Dae.
      “Yak! Kau ini, jika mengantuk pergilah ke kamar!” Ujar Jong Dae yang terkejut dengan tingkah adiknya kali ini.
      “Aigo, biarkan aku tidur dulu oppa, sudah lama kan aku tidak memelukmu seperti ini semenjak kau mengurusi pasien- pasienmu itu.” Ujar Jong hee sambil berusaha memejamkan matanya.
      “Aissshhh, dasar anak manja!” Ujar Jong Dae sambil membelai rambut Jong Hee.
      Melihat Jong Hee sudah memejamkan matanya, Jong Dae yang pada akhirnya merasa mengantuk juga memutuskan untuk ikut memejamkan matanya.

      ***

      Baekhyun sedang berkonsentrasi dengan gambarnya ketika Jong Hee datang hendak mengganggunya.
      “Baekhyun- ahh, kau sedang apa? Aisshh kau selalu saja menggambar setiap kali aku datang menemui.” Ujar Jong Hee sambil meletakkan tas- nya di atas meja. Baekhyun hanya tersenyum menanggapi perkataan Jong Hee.
      “Baekhyun- ahh, apa kau pernah jatuh cinta????” Tanya Jong Hee tiba- tiba. Baekhyun pun segera mengalihkan pandangannya ke arah Jong Hee yang sepertinya sedang menatapnya.
      “Kenapa kau bertanya seperti itu Jong Hee- ya?”
      Jong Hee tertawa kecil, “sepertinya aku sedang jatuh cinta.” Ujar Jong Hee kemudian, ia tidak menyadari perubahan wajah Baekhyun ketika mendengar perkataannya barusan.
      “Tapi sayang sekali sepertinya ia tidak peka terhadap perasaanku.” Ujar Jong Hee dengan mimik wajah yang sedih. Baekhyun berusaha mengeluarkan sebuah kalimat dari mulutnya, tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu.
      “Si... siapa dia???” Tanya Baekhyun.
      “Kau tidak perlu tahu, kau pasti akan tahu nantinya.” Ujar Jong Hee sambil tertawa. “Kau sendiri bagaimana? Apa kau pernah jatuh cinta?”
      Baekhyun menatap gadis yang di hadapannya dengan penuh arti, “Ya, dan aku sangat mencintainya.”
      “Ceritakan padaku.....” Ujar Jong Hee dengan semangat.

      ***

      Jong Hee sedang menatap lembaran kertas yang berada di hadapannya ketika Joon Myeon datang ke mejanya.
      “Jong Hee- ssi...” Panggil Joon Myeon. Namun, Jong Hee masih tampak bergeming, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu sehingga ia tidak menanggapi Joon Myeon.
      “Jong Hee- ssi!!” Panggil Joon Myeon sekali lagi dengan suara agak keras.
      Jong Hee pun tersadar dari lamunannya dan seketika salah tingkah. “Ne, Joon Myeon sunbae, ada apa??? Maaf aku tadi sedang... sibuk memikirkan sesuatu.” Ujar Jong Hee.
      Joon Myeon tertawa kecil melihat tingkah Jong Hee. “Apa Baekhyun menyuruhmu untuk memikirkan sebuah desain???”
      Jong Hee hanya hanya tersenyum kecil sambil menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
      “Kau sudah makan siang?” Pertanyaan Joon myeon kali ini cukup membuat Jong Hee terkejut.
      “Belum,”
      “Ahh, bagus! Bagaimana kalau kita makan siang bersama?”
      Jong Hee membelalakkan matanya mendengar ajakan Joon Myeon. “A... Ma... makan siang???”
      “Ye, aku yang akan mentraktirmu, kajja! Aku sudah kelaparan.” Dengan segera Jong Hee merapikan mejanya dan tidak lupa membawa smartphone dan dompetnya lalu mengikuti Joon Myeon.

      ***

      “Bagaimana kabar Jong Dae, Jong Hee- ssi?” Tanya Joon Myeon sambil menyantap makan siangnya.
      “Oppa baik- baik saja ia masih sibuk dengan pasien- pasiennya.” Jawab Jong Hee.
      Joon Myeon tertawa kecil mendengar jawaban Jong Hee. “Ia benar- benar mencintai pasien- pasiennya,”
      “Dan melupakan adik satu- satunya.” Sambung Jong Hee.
      Kali ini Joon myeon tertawa cukup keras. “Kau cemburu Jong Hee- ssi??? Mmm... bagaimana kalau aku memanggilmu ‘Jong Hee’ saja??? Kau keberatan??”
      “Aniyo, terserah sunbae saja ingin memanggilku seperti apa.” Ujar Jong Hee.
      “Dan kau boleh memanggilku oppa, jika kita sedang di luar kantor.” Ujar Joon Myeon sambil tersenyum menatap Jong Hee.
      Senyum yang benar- benar manis dan Jong Hee tahu apa arti dari senyum itu.

      ***

      Kyungsoo sedang berusaha merekatkan karton untuk bagian atap pada maketnya ketika Baekhyun datangnya menemuinya, “Baekhyun-ah kau disini? Ada apa?” Tanya Kyungsoo.
      “Dimana gadis itu?” Tanya Baekhyun lagi tanpa mempedulikan pertanyaan Kyungsoo sebelumnya. “Maksudku Jong Hee-ssi.” Tambahnya lagi.
      “Mollayo, setahuku tadi dia ada di mejanya sebelum makan siang, jadi karena sekarang sedang jam makan siang kemungkinan dia sedang makan siang.” Jawab Kyungsoo tanpa melihat Baekhyun.
      Baekhyun hanya menatap Kyungsoo dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia memang tidak terlalu dekat dengan Kyungsoo dan karyawan GM Architecture yang lainnya karena ia menganggap bahwa karyawan yang lain tidak akan bisa mengerti dirinya seperti anggota EOA.
      “Kyungsoo oppa, kau tahu tadi Joon Myeon sunbae meminta nomor telepon—” Perkataan Jong Hee terputus ketika melihat sosok yang berdiri di samping Kyungsoo.
      “Nah, ini dia... Jong hee-ssi, Baekhyun sudah menunggumu dari tadi, mungkin ingin membicarakan tentang proyek kalian,” ujar Kyungsoo. Dengan takut Jong Hee melangkah mendekati Baekhyun dan Kyungsoo.
      “A... ada apa Baekhyun sunbae?” Tanya Jong Hee tanpa bisa menutupi rasa takutnya.
      “Ikut aku ke ruanganku sekarang,” ujar Baekhyun dengan dingin dan tanpa banyak bicara langsung meninggalkan Jong Hee dan Kyungsoo.

      ***

      “A... apa ada yang ingin Baekhyun sunbae bicarakan?” Tanya Jong Hee dengan gemetar.
      Baekhyun tampaknya tidak mempedulikan pertanyaan Jong Hee, ia memilih untuk sibuk dengan smartphone- nya. Jong Hee hanya bisa menghela nafas panjang melihat sikap Baekhyun yang masih belum berubah terhadapnya.
      “A.. aku tidak tahu apa alasanmu mengacuhkanku seperti ini, tapi bisakah ketika sedang di kantor kita bersikap layaknya rekan kerja?” Ujar Jong Hee memecahkan keheningan yang sebelumnya tercipta di antara mereka.
      Baekhyun menatap gadis yang sedang berada di hadapannya dengan tatapan tajam. Ia masih sangat membenci gadis ini. Untuk saat ini ia masih belum mampu untuk bersikap baik terhadap Jong Hee. Baekhyun meletakkan smartphone- nya di atas meja kerjanya, dan dengan langkah mengintimidasi Baekhyun mendekati  Jong Hee dan menatap gadis itu tepat di manik matanya.
      “Kita sedang bersikap layaknya rekan kerja Jong Hee- ssi,”
      “Anni, kau... tidak bersikap seperti ini sa... at bersama Chanyeol sunbae,... Sehun, ataupun... Jong In.” Ujar Jong Hee sedikit gemetar. Baekhyun hanya tertawa sinis menanggapi perkataan Jong Hee.
      “Aku tidak mau kau mengkhayal terlalu tinggi Jong Hee- ssi.”
      Jong Hee berusaha menahan airmatanya agar tidak keluar saat ini. Ia memberanikan dirinya menatap Baekhyun.
      “Apa alasanmu membenciku Baekhyun-ah???” ucap Jong Hee lirih.
      Belum sempat Baekhyun menjawab, Sehun sudah memasuki ruangan Baekhyun tanpa mengetuk pintu. Sehun cukup terkejut melihat keberadaaan Jong Hee di ruangan Baekhyun.
      “A.. mianhae hyung, aku tidak tahu kalau kau sedang ada urusan dengan Jong Hee- ssi, aku akan keluar.”
      “Tidak perlu Sehun, urusan kami sudah selesai, aku hanya ingin memberitahu Jong Hee- ssi bahwa kami berdua akan ke pulau Jeju besok lusa untuk survey lapangan proyek kita.” Ujar Baekhyun dengan datar.
      Sehun hanya menganggukkan kepalanya. Sementara Jong Hee hanya terbelalak mendengar ucapan Baekhyun.
      “Baiklah Jong Hee- ssi kau boleh kembali bekerja, ingat jam tujuh tepat kau sudah harus berada di bandara. Arraseo?”
      “Ne,... a.. arraseoyo,” jawab Jong Hee dan dengan terburu- buru ia segera meninggalkan ruangan Baekhyun.
      “Posisi kalian sudah sedekat itu hyung bilang hanya mau mengatakan akan ke pulau Jeju? Aigoo, aku tidak bisa kau bohongi hyung,” ujar Sehun sambil menghempaskan tubuhnya di sofa biru yang berada di ruangan Baekhyun.” Katakan padaku hyung  apa yang akan terjadi jika aku tidak masuk ke ruanganmu tadi?” Tanya Sehun sambil menatap Baekhyun dengan tatapan paling jahil sedunia.
      “Mungkin saja aku sudah menamparnya?” Jawab Baekhyun.
      “Ya, Hyung! Itu kejam sekali!”

      ***

      Jong Hee tidak berhenti melahap es krim yang berada di hadapannya sampai Jong Dae pulang dari rumah sakit. Jong Dae segera merampas mangkuk yang berisi es krim berwarna pink itu dan langsung meletakkannya di tempat penyucian piring.
      “Yak! Apa kau sudah gila? Sudah berapa mangkuk yang sudah kau habiskan???” Tanya Jong Dae sedikit berteriak. Jong Hee memilih diam, menundukkan kepala sambil meremas kedua tangannya. “Jong Hee- ya..”
      “OPPA! BISAKAH KAU HANYA MELIHATKU MENGHABISKAN ES KRIM ITU SAJA???” Teriak Jong Hee tiba- tiba. Jong Dae cukup terkejut mendengar perkataan Jong Hee. Namun, ia lebih terkejut lagi melihat airmata yang mengalir di kedua pipi Jong Hee.
      “Jong Hee ada apa denganmu?” Jong Dae mendekati Jong Hee dan langsung memeluk adiknya itu. Dan seketika tangsi Jong Hee semakin menjadi- jadi.
      “Apa salahku oppa??? Aku tidak tahu, jeongmal mollayo!” Ujar Jong Hee.  “Aku hanya ingin kami berbicara seperti dulu saja, hanya itu!!!” Ujar Jong Hee sambil memukulkan kedua tangannya ke dada Jong Dae.
      Jong Dae mempererat pelukannya. Hatinya cukup sedih melihat adik satu- satunya menangis seperti ini, dan mendengar Jong Hee berbicara seperti itu ia sangat yakin bahwa ia memiliki masalah di kantornya.
      “Jong Hee- ya sudahlah jangan menangis seperti ini! Ceritakan masalahmu padaku,” Ujar Jong Dae tanpa melepaskan pelukannya. Namun, Jong Hee sepertinya belum mau menceritakan masalahnya, ia hanya ingin menangis saat ini. Ya, Jong Dae cukup mengerti hal itu.
      Dan untuk waktu yang cukup lama Jong Dae hanya bisa memeluk Jong Hee sampai gadis itu terlelap lalu membawa gadis itu menuju kamarnya.

      ***

      Joon Myeon menatap Jong Dae dengan khawatir, tadi Jong Dae meneleponnya memintanya untuk menemuinya ingin membicarakan Jong Hee. Begitu mendengar nama Jong Hee, Joon Myeon pun segera meninggalkan pekerjaannya dan langsung menemui Jong Dae.
      “Lama tidak bertemu Joon Myeon-ah.” Sapa Jong Dae dengan ramah.
      “Ye, bagaimana kabarmu?” Tanya Joon Myeon.
      “Ya, seperti yang kau lihat aku baik- baik saja,” jawab Jong Dae.
      “A... apa yang ingin kau bicarakan tentang Jong Hee?” Tanya Joon Myeon langsung ke inti pembicaraanya.
      Jong Dae menghela nafasnya untuk sesaat. “Semalam ia menangis,”
      Joon Myeon langsung terkejut mendengar pemberitahuan dari  Jong Dae. Selama ini ia melihat Jong Hee baik- baik saja dan terlihat senang meskipun Baekhyun dan rekan- rekannya terlihat belum bisa menerima kehadirannya di tim mereka. Jadi wajar saja ia terkejut mendengar kabar tentang Jong Hee kali ini.
      “Ke... kenapa???” Tanya Joon Myeon tanpa bisa menyembunyikan kekhawatirannya.
      “Aku tidak tahu, justru itu yang ingin aku tanyakan padamu. Apa di kantormu ada seseorang yang tidak menyukai kehadiran Jong Hee?”
      “A.. ani, semua karyawan bersikap baik pada  Jong Hee, apalagi dia gadis yang baik, cantik dan juga pintar.”
      “Tapi tidak seharusnya Jong Hee menangis meraung- raung seperti semalam kalau tidak ada maslah apa- apa Joon Myeon-ah.” Ucap Jong Dae tanpa bisa menghilangkan tatapan curiganya kepada Joon Myeon.
      Joon Myeon yang pada dasarnya benar- benar tidak tahu permasalahan Jong Hee sedikit merasa terpojokkan dengan tatapan Jong Dae kepadanya. Ia kembali mengingat- ingat siapa- siapa saja rekan kerja Jong Hee. Dan tiba- tiba ia nama EOA melintas di kepalanya. Mungkinkah keempat orang itu yang sudah membuat Jong Hee menangis?
      “Joon Myeon-ah, kau tidaj secara terang- terangan kan mendekati adikku di kantormu?”
      “Jong Dae, jujur saja aku memang terang- terangan mendekati adikmu di kantor, tapi itu sama sekali tidak ada hubungannya.”
      “Jadi menurutmu siapa yang menyebabkan adikku satu- satunya menangis?” Tanya Jong Dae.
      “Aku akan coba cari tahu nanti.” Jawab Joon Myeon. Dan jawaban Joon Myeon sudah cukup membuat Jong Dae sedikit lega.

      ***

      Jong Hee sudah ada di bandara sebelum pukul tujuh sesuai dengan perintah Baekhyun. Tapi kelihatannya sekarang ini malah Baekhyun yang mengingkari janji- nya untuk datang teapat waktu. Jong Hee hanya bisa pasrah menunggu sambil terus menerus melihat jam tangan berwarna coklat yang setia melingkar di tangannya.
      Tidak sampai setengah jam kemudian ia melihat Baekhyun berjalan menghampirinya. Jong Hee butuh oksigen banyak hari ini karena tidak bisa ia pungkiri penampilan Baekhyun hari ini cukup membuat ia susah bernafas.
      “Sudah lama menunggu?” Tanya Baekhyun sambil menatapnya. Tidak. Jong Hee tidak tahu Baekhyun menatapnya atau tidak karena Baekhyun sedang memakai kacamata berwarna hitam. Jadi tidak begitu jelas.
      “Ti.. tidak...”
      Baekhyun lalu duduk di kursi yang berada di sebelah Jong Hee dan kembali mengacuhkan gadis itu. Sesaat mereka pun larut dalam kesunyian yang mereka ciptakan sendiri. Baekhyun terlihat sibuk bermain game di smartphone- nya sementara Jong Hee sibuk memainkan gantungan kunci tas- nya. Ia cukup gugup hanya dengan duduk di samping Baekhyun, mengingat sudah lama mereka tidak berdekatan seperti ini, ditambah lagi perkataan Baekhyun dua hari yang lalu.
      “Baekhyun-ah a... aku...”
      “Haahh... Kenapa sekarang aku malah lapar sekali??? Aku akan pergi mencari makanan. Kau tunggu disini saja.” Ujar Baekhyun yang sepertinya ingin menghindari percakapan dengan Jong Hee.
      Tepat ketika Baekhyun akan melangkahkan kakinya, Jong Hee segera mencekal lengan Baekhyun. “Kenapa kau menjauhiku? Anni, kenapa kau membenciku Baekhyun-ah? Tidak bisakah kau memberitahuku alasan mengapa kau begitu membenciku?” Tanya Jong Hee dengan lirih.
      Dengan kasar Baekhyun melepaskan tangan Jong Hee, “apa kau tidak punya pertanyaan lain selain ini?”
      “Tidak.” Jawab Jong Hee.
      Baekhyun menarik nafas panjang sebelum berkata, “kau boleh minta apapun, tapi jangan memintaku untuk mennjawab pertanyaanmu yang satu ini. Katakan kau mau apa Jong Hee- ssi?”
      Jong Hee menatap Baekhyun dengan mata berkaca- kaca. Ia sungguh kecewa karena untuk kesekian kalinya Baekhyun tidak mau menjawab pertanyaan. Namun, sejak awal pertemuan mereka ada hal yang benar- benar diinginkan oleh Jong Hee selain Baekhyun menjawab pertanyaan- nya itu.
      “Jong Hee- ssi, kau mendengarku? Katakan kau mau apa? Aku sudah lapar sekali aku mau menca—”
      “Tersenyum lah padaku.” Ujar Jong Hee memotong perkataan Baekhyun. “Tersenyumlah, itu yang aku inginkan saat ini Baekhyun-ah.”
      Baekhyun tampak terkejut dengan permintaan Jong Hee dan tanpa berpikir panjang lagi ia segera melangkahkan kakinya meninggalkan Jong Hee dan keinginan gadis itu  yang sangat sulit untuk ia penuhi.

***
      



Tidak ada komentar:

Posting Komentar